Komen di setiap paragraf nya yah? Kalau bisa.........
Selamat membaca
"Hai," sapa seseorang seraya merangkul sekilas leher Reygan.
Reygan yang tadinya sedang asik menikmati segelas jus alpukat susunya di kantin pun menoleh kearah gadis itu. Ia menatap gadis yang ternyata Ajeng. Reygan tersenyum tipis padanya.
"Hai," jawab Reygan.
Melihat respon Reygan bersahabat Reygan, Ajeng pun duduk tepat disamping cowok itu. Dengan genitnya Ajeng merangkul mesra lengan Reygan.
"Nggak marah 'kan?" Tanya Ajeng takut akan kejadian tempo hari.
Reygan tersenyum kilas menggerakkan tangannya untuk mengelus pipi Ajeng."Nggak dong. Masa harus marah sama cewe secantik lo."
Ajeng tersenyum membiarkan Reygan mengelus pipinya karna ia juga menyukai itu. Apalagi saat ini elusan tangan Reygan mulai bergerak pelan ke bibirnya.
"Kenapa? Suka, hm?" Tanya Reygan saat melihat wajah terangsang Ajeng karna ulahnya.
Ajeng tersenyum."Lo juga suka 'kan?" Tanyanya balik.
Reygan hanya tersenyum miring menanggapi pertanyaan Ajeng. Mana mungkin ia menyukai wajah Jalang yang ditunjukkan Ajeng untuknya. Ia juga sering melihat raut wajah seperti itu pada setiap gadis yang ia temui.
Dengan perlahan namun pasti tangan Reygan mulai bergerak untuk menyentuh dada Ajeng."Gue nggak mau izin sama buat ini, Gimana?"
Ajeng yang memang sudah sangat menyukai Reygan pun mana melewati kesempatan emas ini. Ia pun mulai memajukan wajahnya. Tangan gadis itu sendiri lah uang yang mengarahkan tangan Reygan ke area dadanya.
Dan satu detik kemudian mereka berdua sudah melakukan adegan ciuman panas yang disaksikan oleh pengunjung Kanti. Tidak ada rasa malu dirasakan kedua orang itu. Yang ada rasa puas karna hasrat yang sudah menggelora di masing-masing mereka.
"WOIIIIII! KANTIN INI!" Mizan, Bima dan juga Amanda tiba-tiba saja datang dan bergabung duduk bersama kedua insan yang saat ini tengah kesal karna aktivitas kesenangan mereka telah terganggu.
"Ganggu aja lo, kak!" Sinis Ajeng pada Mizan. Gadis itu mengelap bibirnya yang basah karna air liur Reygan.
"Nggak ada tempat lain apa, Rey?" Tegur Bima pada sahabatnya itu yang hanya tampak santai.
"Gue Reygan! Jadi terserah gue!" Jawab Reygan acuh dengan nada sombong.
"Gimana?" Tanya Amanda tersenyum menggoda pada Ajeng.
Ajeng hanya tersenyum menanggapi. Gadis itu kini sudah sangat senang. Karna telah berpacaran dengan cowok paling populer di kampus ini. Walaupun Reygan tidak pernah mengutarakan cintanya, tapi adegan ciuman tapi sudah Ajeng pastikan bahwa itu pertanda mereka sudah resmi berpacaran.
"Kak Reygan." Ajeng merangkul mesra lengan Reygan lagi. Dan Reygan Sama sekali tidak menolak. Ia malah tersenyum tipis pada Ajeng.
Namun senyuman itu langsung luntur saat melihat pemandangan tepat didepan matanya.
Disana ia melihat Alana yang sedang dipeluk seseorang dari belakang. Wajah dan tubuh gadis itu fokus menatap layar laptop. Dan cowok dibelakang gadis itu seperti sedang menjelaskan sesuatu seraya menatap layar laptop dengan tangannya yang fokus pada keyboard laptop.
"Kaya gituan gak paham-paham lo dari tadi!" Decak kesal Devan teman Alana yang sedang menjelaskan power point yang mereka buat kemaren malam dengan dua teman mereka yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGAN (SUDAH TERBIT)
Ficción General(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) SUDAH TERBIT DI PENERBIT EL-FRANSISCO_ PUBLISHER Tentang Reygan pria misterius. Hidupnya hanya mempunyai satu tujuan yaitu bersenang-senang. Membunuh adalah candu baginya. Bermain dengan gadis gadis adalah kebutuhan untukny...