4 : 2

27.6K 1.4K 367
                                    

Bugh!

Satu pukulan secara tiba-tiba berhasil menumbangkan Reygan yang tadinya sedang asik mengobrol dengan keluarga Hermawan guna membahas pertunangan antara dirinya dan Agnes yang akan dilaksanakan Minggu depan.

Suasana restoran yang tadinya tenang langsung heboh disaat Bima dengan mengandeng tangan Amanda berhasil menjatuhkan Reygan hanya dengan sekali pukulan saja.

Reygan menyerkah sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan Bima. Cowok itu berdecih bangun kemudian menatap nyalang Bima juga Amanda.

"Apa apaan lo hah?" Tanya Reygan mengeram marah.

"Emang brengsek lo!" Balas Amanda mendekati Reygan."Lo mau tunangan sama dia, terus adek gue lo anggap apa?" Tanyanya sekilas menatap Agnes yang syok dengan kejadian ini. Bukan hanya dia tapi juga kedua orang tuanya.

Reygan tersenyum miring sekilas lalu beralih pada keluarga Hermawan."saya setuju dengan rencana pertunangan itu. Dan pertemuan ini kita akhiri sampai disini. Anda boleh pergi."

Bapak Hermawan mengangguk dengan wajah bingung. Ia sebenarnya ingin bertanya pada Reygan tapi ia ragu karna melihat wajah penuh amarah cowok itu. Dari pada kerjasamanya batal, lebih baik ia laksana perintah Reygan.

Tanpa berkata-kata apapun Reygan mengecup singkat pipi Agnes didepan semua orang dan itu membuat keluarga Agnes tersenyum bahagia tapi Amanda dan Bima geram melihatnya.

"Aku temuin kamu malam ini yah cantik," ujar Reygan tersenyum manis pada Agnes yang menunduk malu.

"Iya, aku tunggu," jawab Agnes lalu pergi bersama kedua orang tuanya.

"Maksud lo apa?" Tanya Reygan pada Bima.

"Bajingan sampah kaya lo emang pantas digituin!" Jawab Bima ingin memukul wajah Reygan kembali tapi Amanda malah menahan tangannya.

"Lo apa gue yang bajingan hah? Nikah sama Jalang kaya dia." Reygan menatap remeh Amanda.

Dua hari lalu Bima dan Amanda memang sudah menikah, dan itu membuat Reygan tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Bisa bisanya pria terhormat dengan keluarga terpandang seperti Bima menikahi Amanda. Wanita rendah dimata Reygan.

"Dia sama adeknya sama aja! Sama sama pelacur!" Tambah Reygan makin membuat Amanda marah.

Walau Amanda masih marah dan benci kepada adiknya karna kematian mamanya. Amanda juga tidak mau adiknya dipermainkan seperti ini.

"Gue emang benci Alana karna udah bela pembunuh mama gue! Tapi gue makin benci dia sekarang! Karna apa?" Nafas Amanda memburu hebat menatap Reygan terlihat santai."Karna kebodohannya yang udah milih cowok sampah kaya lo!"

Mendengar hal itu emosi Reygan langsung terpancing."Heh lo dengar! Adek lo yang murahan itu yang milih hidup sama gue! Karna dia cinta dan tergila-gila sama gue! Tapi gue nggak! Gue nggak mau hidup sama cewe kaya dia! Tapi dia malah nyodorin tubuhnya ke gue! Asal dia tetap dekat sama gue! Apa salah gue kasihani dia?"

Amanda tertawa singkat."Gue tahu lo bohong! Alana nggak mungkin kaya gitu! Dia itu cinta dan mau menikah sama Eldan! Tapi lo rusak semua! Lo itu cuma benalu yang mengharapkan cinta adek gue! Sampai lo pindahin semua orang yang dekat sama Alana! Termasuk gue!" Ungkap Amanda yang kini paham dengan maksud Devan tempo hari.

Devan benar, Alana pasti diancam oleh Reygan. Sebagai kakak Amanda merasa tidak ada gunanya karna tidak mengerti pengorbanan yang dilakukan Alana untuk dirinya dan keluarganya.

Reygan tersenyum miring."Oh lo udah tahu, bagus." Amanda mendelik tajam."Jadi lo mau apa? Mau misahin gue sama adek lo! Nggak bisa! Karna hidupnya udah jadi milik gue! Dia bisa pergi dari gue kalau dia udah mati! Kalau nggak... Lo dan adek kecil lo itu yang mati di tangan gue!"

REYGAN (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang