3 : 4

11.7K 890 384
                                    

Nafas Alana terengah-engah setelah berhasil menghancur leburkan kaca depan mobil Reygan. Gadis itu turun dan berdiri tepat disamping mobil Reygan. Tangannya masih menggenggam besi tadi.

"Cewek murahan! Udah gila lo!" Desis Reygan menatap kaca mobil sportnya. Cowok itu tanpa memperdulikan luka di keningnya akibat pecahan kaca langsung keluar dari dalam mobil.

"Maksud lo apa? Jalang!" Reygan mencengkram kuat lengan Alana tapi gadis itu langsung menyentakan tangan Reygan.

"Sayang.." panggil Ajeng yang ikut keluar dari dalam mobil dengan wajah yang sedikit luka akibat pecahan kaca mobil."Wajah aku luka," rengeknya pada Reygan.

"Diam lo!" Sentak Reygan membuat Ajeng yang ingin menghampirinya langsung terdiam di tempat.

Reygan kembali menatap tajam Alana yang tampak marah."Lo tau nggak! Dengan lo jual diri lo itu sampai sepuluh tahun pun! Nggak akan bisa lo ganti mobil gue, anjing!"

Alana tertawa mendengar hal itu."oh iya. Sama kaya lo! Mau sekaya apapun lo! Jangan pernah lo hina mama gue! Lo sama anjing nggak jauh beda!" Balas Alana lalu mengayunkan tongkat besi itu ke spion mobil Reygan hingga spion itu jatuh dan hancur!

"Bakal gue hancurin! Orang yang udah hina mama gue!" Lanjut Alana membuat Reygan murka seketika.

Plak!

"Sebelum Lo hancurin gue! Lo udah gue hancurin! Murahan! Dengan gampangnya tubuh lo gue nikmatin!" Balas Reygan setelah menampar Alana. Cowok itu tersenyum miring saat Alana terpental ke aspal karna tamparan keras itu. Dan yang membuat cowok itu merasa bahagia, darah segar mengalir di sudut bibir Alana.

Alana tentu saja sakit hati mendengar hal itu. Namun ini bukan untuk saat menangis menunjukkan betapa lemahnya dirinya pada Reygan.

"Gue tahu sekarang sifat asli lo!" Alana menatap sayu Reygan dengan emosi membara."Cowok iblis! Egois! Dan menyedihkan!" Alana tersenyum tipis.

Hal itu membuat Reygan bingung, ia menaikan sebelas alisnya menatap heran Alana. Ia kira gadis itu akan menangis setelah ucapan yang ia lontarkan tadi.

"Lo hati-hati sama dia." Alana menunjuk Reygan dengan pandangan dan maksud perkataan yang ditujukan untuk Ajeng."Cowo ini manipulatif! Kekurangan kasih sayang dari nyokap nya yang udah mati! Dan ngebuat dia pakai cara murahan buat dapat kasih sayang dari seorang cewek! Dengan apa! Pacarin! Tidurin! Tinggalin! Bahkan Anjing juga bisa kaya gitu!"

Reygan tertegun sejenak. Mengapa Alana malah membawa masa lalunya. Mengapa gadis itu begitu jahat. Apa Alana lupa Reygan paling anti kalau membahas mamanya. Reygan punya trauma tentang hal itu.

Reygan meraih tangan Alana ingin mengatakan sesuatu. Namun seseorang datang menghampiri mereka dan langsung menarik Alana untuk menjauhi dirinya.

"El, ngapain disini?" Tanya Alana mengelus pundak Eldan yang tampak ngos-ngosan.

"Aku..." Eldan menormalkan kondisinya lalu tersenyum dan mengacak puncak kepala Alana."Aku baik-baik aja!"

Tangan Eldan refleks mengusap perut Alana."Kamu lagi hamil! Ngapain keluar malam-malam gini?" Tanya Eldan dengan raut wajah khawatir.

Alana mendorong tangan Eldan lalu melirik sekilas kebelakang."Tunangan kamu mana?" Tanya Alana membuat senyuman Eldan langsung luntur.

Reygan menatap tajam dengan mengeram kesal setiap interaksi yang ditunjukkan Alana dan Eldan didepan matanya. Kenapa Alana menatap Eldan seperti itu. Apa gadis itu masih memendam perasaan pada mantannya. Ia Cukup kesal dengan tatapan teduh Alana untuk Eldan. Karna walau bagaimanapun dirinya d Alana masih berstatus sebagai pacar.

REYGAN (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang