Aku banyak melihat banyak hal baru, baik itu secara langsung atau melalui televisi. Pandanganku perlahan-lahan semakin terbuka, dan kini aku juga semakin sadar kalau teknologi tak selamanya berdampak baik.
Aku melihat beberapa bagian laut yang mati karena polutan, entah itu karena sisa pembuangan industri atau sampah yang dihasilkan manusia. Hutan-hutan habis hampir tak bersisa karena tergusur bangunan-bangunan modern dan pabrik-pabrik. Hutan habis, maka otomatis hewan-hewan pun hampir tak bersisa.
Alam semakin tak seimbang dan kadang kala mengamuk, dan yang dirugikan juga manusia itu sendiri. Manusia di negeri ini merusak alam seolah-olah mereka tak membutuhkannya, dan bukannya makin tersadar, mereka malah tambah merusak alam, dan bahkan kini berupaya mencuri negeriku supaya bisa mereka eksploitasi.
Aku menangis hampir semalaman setelah malam itu di peluk nyonya Rose, aku kepikiran keluarga dan teman-temanku, aku takut mereka mati. Jika mereka mati, dapat dipastikan aku tinggal seorang diri. Aku masih perlu menunjukan diriku yang berjaya pada Ibu dan Hansel, aku masih perlu menceritakan tentang laut dan Zhephys pada Peter, dan aku masih perlu menceritakan tentang cowok ganteng berambut hitam bernama Aldo pada Nada, dia selalu menikmati cerita tentang cowok tampan.
...
Seperti biasa, aku sendirian di rumah Aldo karena para penghuninya sedang pergi bekerja dan sekolah. Tapi kali ini aku tidak hanya diam dan berbaring saja seperti sebelumnya, kali ini aku menonton televisi setelah sebelumnya aku memaksa Aldo untuk mengajariku cara menyalakan dan mematikan televisi.
Aldo bilang aku hanya boleh menonton televisi selama dua jam, tapi aku mengingkarinya, aku belum mematikan televisi dari pagi. Sepertinya aku sudah kecanduan. Masalahnya, dari pagi tayangannya selalu menarik, dari mulai acara yang menayangkan selebriti yang cantik dan tampan, animasi, hingga acara tentang pengetahuan dan fakta-fakta hewan. Televisi memang luar biasa.
Padahal, waktu Nefaria memisahkan diri, mereka jangan menghilangkan beberapa teknologi bermanfaat, contohnya televisi atau benda persegi panjang kecil transparan berisi LovaGram yang kulihat tadi pagi.
Jika boleh aku ingin menceritakan sedikit sejarah, jangan mengantuk ya! Jadi, seperti yang kita ketahui, dulu Nefaria dan Zhephys adalah satu negeri yang sama dimana sihir dan teknologi saling berdampingan, tentu saja pada masa itu para penyihir tahu dan ikut menggunakan teknologi, tapi kemudian saat perang sihir dan teknologi pertama pecah dan Nefaria memisahkan diri, pemerintah Nefaria melarang penggunaan teknologi, jadi para penyihir yang memiliki barang-barang yang berbau teknologi membuangnya.
Kalau tidak salah, aku juga pernah melihat benda persegi dengan kaca cembung di depannya di ruang bawah tanah rumah kakek buyutku--sekarang rumah nenekku. Kupikir itu mungkin televisi versi lama yang belum berevolusi.
"AKHIRNYA AKU KE RUMAH ALDO LAGI!" Suara seorang perempuan membuatku terperanjat.
"Jangan teriak-teriak, dasar anak jurik!" peringat Aldo. Ini sepertinya pertama kalinya aku mendengar Aldo mengata-ngatai orang.
"RUMAH ALDO AKU DATANG!" teriak perempuan yang tak diketahui identitasnya itu, semakin lama suara teriakannya semakin jelas kemudian,
Bugh!
Seorang gadis dengan rambut pendek pirang kemerahan dan tubuh berisi mendarat di sofa, di sampingku.
Dia tampak terkejut saat melihatku, kemudian ia melotot dan meneriakkan huruf A yang sangat panjang dan kencang, begitu juga aku, namun suaraku tak sekencang dia.
"Berisik!" Aldo melemparkan tasnya tepat di wajah gadis itu.
"Hey! kau punya masalah apa sih?!" Gadis itu menyingkirkan tas berwarna merah dan hitam milik Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witchnology
FantasyWITCHNOLOGY (SELESAI) [fantasy - adventure - teenfiction] Hidup dikelilingi sihir dan keajaiban bukanlah hal yang menakjubkan lagi bagi Hazel. Itu adalah sebuah penderitaan, karena kenyataannya dia tidak bisa menggunakan sihir di negeri yang hampir...