Semangat bacanya, bentar lagi tamat,,, yeayyyy🕺🕺•π•
Sudah empat hari sejak Beomgyu dibawa paksa oleh Hyemi, sudah tiga hari Seokjin tidak pulang kerumah. Taehyun pun ia titipkan pada Namjoon, papanya Soobin. Tadinya ia akan titipkan pada Yoongi. Tapi mengingat bahwa papa Yeonjun itu galak dan menyebalkan, maka Seokjin urungkan. Bukan apa-apa, ia hanya kawatir sifatnya itu akan menular pada Taehyun.
Tolonglah, Taehyun yang sekarang saja sudah sering membuat Seokjin mati kutu.
Ketukan di pintu membuat Seokjin yang tadinya sibuk pada berkas diatas meja, mendongak. Lalu muncul sekertaris nya, mengatakan bahwa ada yang ingin bertemu. Seokjin mengiyakannya, karena orang itu sudah sedari tadi ia tunggu.
"Permisi, tuan Seokjin" Sapa orang itu begitu masuk.
Seokjin mengangguk, mempersilahkan duduk di sofa dan menyusulnya.
"Bagaimana, detektif Hong? Apa sudah ada hasilnya?" Tanya Seokjin penuh harap.
Orang yang dipanggil detektif Hong itu mengeluarkan berkas-berkas dari dalam tas jinjing yang sedari tadi ia pegang.
"Rekaman cctv terakhir ada di perbatasan Yongsan-gu. Plat mobilnya juga telah aku telusuri dan ternyata itu mobil rental. Nomor telepon yang kau beri juga sudah tidak ada jejak sama sekali"
Seokjin menghela nafas, menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa. Tangannya mengusap wajahnya yang terasa kebas.
"Lalu bagaimana, detektif Hong?" Tanya Seokjin pasrah.
"Gausah ngomong formal gitu, Seokjin" Tegur Detektif Hong tidak suka. Padahal tadi dia yang mengawali. "Salah lo juga kenapa baru menghubungi gue pagi tadi. Seandainya lo lebih cepet, pasti segalanya bakal lebih mudah. Bodoh ya lo"
"Ya maaf Joshua, gue lupa kalo lo detektif" Jawab Seokjin pelan.
Joshua mendengus. Memperhatikan penampilan Seokjin yang kusut.
"Udah berapa lama Lo gak mandi, gak berbenah diri? Kucel banget" Cibirnya.
"Gue selalu berbenah diri, asal lo tahu. Cuma agak kurang tidur aja sih" Seokjin kini menegakkan tubuhnya, memainkan pajangan diatas meja.
"Gue denger dari sekertaris lo, katanya Lo udah tiga hari gak pulang. Lo tidur, mandi, makan sampe berak disini?"
Mendengar pertanyaan Joshua, Seokjin mengangguk. Tapi tidak mengalihkan pandangannya.
Lagi-lagi Joshua mendengus.
"Terus anak Lo yang satu lagi gimana? Gak Lo urusin?"
Sebuah bantal sofa hampir mendarat di wajah Joshua, penyebabnya adalah Seokjin.
"Jaga congor lo. Gue nitipin Taehyun dirumah temannya. Dia aman, gue bisa menjamin. Orang Tua temannya itu pemilik yayasan sekolah"
"Cih, lo terlalu sibuk mencari yang hilang sampe gak sadar menelantarkan yang masih ada ya" Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan sarkas. "Lo gak berubah, masih aja bodoh"
"Gue gak menelantarkan Taehyun, Joshua. Bukankah lebih parah kalo gue biarin dia sendirian dirumah? Lagipula dia baik-baik aja, dia tuh deket banget sama temannya itu. Dia pasti jauh lebih baik disana"
"Wahhh lihatlah, lo benar bodoh ternyata" Joshua tertawa. "Sedekat apapun dia sama temannya, gue yakin dia lebih butuh elo. Tahu dari mana kalo dia baik-baik aja? Bukannya lo bilang Taehyun itu gak pandai berekspresi? Terus gimana kalo nyatanya tuh bocah cuma pura-pura baik-baik aja supaya elo gak kawatir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TXT (Tamvan X Tajir) Ft. BTS (REVISI)
FanfictionWARNING ⚠️ BUKAN LAPAK BXB Ini kisah klasik tentang 5 orang anak remaja yang tengah menikmati masa mudanya Ranking history in top 10 #5 (Hueningkai)🎖️ #7 (Hueningkai)🎖️ #3 (Hueningkai)🥉 #4 (Hueningkai)🎖️ #4 (TXT)🎖️ #9 (Soobin)🎖️ #6 (TXT)🎖️ #8...