Suara nyaring dari jam beker memenuhi ruangan yang didominasi warna krem itu. Penghuninya, Taehyun segera bangun dan mematikannya dengan semestinya. Dia bukan Yeonjun yang akan langsung melempar benda berisik namun berguna itu. Ia juga bukan Beomgyu yang bahkan gak akan terganggu oleh suara seribut apapun jika belum memiliki niat untuk bangun.
Ah, Beomgyu ya...
Ini hari kelima sejak kejadian itu. Tapi bahkan belum ada kabar apapun. Semalam ayahnya menceritakan perkembangan kasus ini, tapi rasanya Taehyun ingin merutuki ayahnya yang tidak melapor polisi, bahkan menyewa detektif saja baru terfikir kan kemarin.
Entahlah, Taehyun juga tak habis pikir. Ayahnya hanya mengandalkan anak buahnya untuk mencari informasi. Bodoh, kalau menurut Taehyun.
Astaga Tyun, itu ayah lo😭.
Setelah selesai bersiap untuk pergi ke sekolah, Taehyun bergegas turun untuk sarapan. Tumben ayahnya tidak berisik teriak-teriak menyuruhnya turun sedari tadi. Biasanya beliau sudah ribut pagi-pagi mengomel untuk menyuruhnya cepat. Sekarang rasanya terlalu sepi, dan asing.
Ya, rumah ini terlalu sepi sejak Beomgyu tak ada.
Begitu sampai di meja makan pun, Taehyun tak mendapati apa-apa diatasnya. Ia berjalan ke dapur, bukan menemukan ayahnya, matanya malah terfokus pada sticky notes yang tertempel di pintu kabinet penyimpanan makanan.
Maaf ayah harus pergi dan gak sempet masak. Kamu sarapan di sekolah aja. Pokoknya harus sarapan!!
Ayah janji pulang akan bawa kabar baikTaehyun mencabut sticky notes itu dan mengantonginya, setelah itu berjalan meninggalkan area dapur sambil berharap.
"Aku pegang janji ayah"
•π•
Beda tempat, beda pula suasananya. Tiada hari tanpa ribut disini, dirumah Yoongi. Ia mengomel saat Yeonjun lagi-lagi melempar jam beker hingga hancur. Entah ini sudah jam beker ke berapa kali yang ia hancurkan. Jam itu baru beli tiga hari lalu setelah bocah itu merengek dan berjanji tidak akan menghancurkannya lagi.
Tapi janji tinggallah janji.
Sekarang oknum Yeonjun itu sedang tidur meringkuk setelah selimutnya ditarik paksa oleh Yoongi. Membuat emosi, rasanya Yoongi bisa cepet tua punya anak modelan gini. Ia menabok pantat Yeonjun hingga si empunya meringis."Sakit papa! Ini tuh kdrt namanya!" Yeonjun dengan tidak tahu dirinya menenggelamkan wajahnya dibalik bantal.
Bantal itu pun juga ditarik Yoongi, bernasib sama seperti selimut sebelumnya. Teronggok di pojok ruangan. Nampak wajah melas Yeonjun dengan rambut berantakan khas bangun tidurnya, mencuat kesana kemari dan tertawa.
"Bangun" Kata Yoongi dengan nada rendahnya. Harusnya Yeonjun takut.
"Lima menit lagi, lima menit lagi" Tapi Yeonjun malah mulai merengek. Tak mengindahkan aura kegelapan yang muncul dari raut Yoongi.
"Bangun sendiri atau diseret?" Yoongi mengeluarkan jurus ancamannya.
"Sepuluh menit deh" Yeonjun malah makin nawar.
"Bangun!" Yoongi menabok pantat Yeonjun lagi. "40 menit lagi bel masuk, kalo telat semua barang brended kamu papa bakar"
Oke, ancaman kali ini berhasil. Yeonjun akhirnya bangun. Ia menatap Yoongi kesal dan berjalan menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TXT (Tamvan X Tajir) Ft. BTS (REVISI)
FanficWARNING ⚠️ BUKAN LAPAK BXB Ini kisah klasik tentang 5 orang anak remaja yang tengah menikmati masa mudanya Ranking history in top 10 #5 (Hueningkai)🎖️ #7 (Hueningkai)🎖️ #3 (Hueningkai)🥉 #4 (Hueningkai)🎖️ #4 (TXT)🎖️ #9 (Soobin)🎖️ #6 (TXT)🎖️ #8...