26. Para Wanita Racun Dunia

620 86 18
                                    

Tok tok aku mau bayar utang karena lama gak up.

Ohya, kalo ada typo harap dikoreksi ya, sungguh diriku hanya manusia biasa yang gak luput dari keliru dan hilap....
.
.
.
.


Taehyun kini sudah berdiri didepan kafe tempat Neza mengajaknya bertemu. Ia sendirian tentu saja. Tadi teman-temannya memaksa ikut saat Taehyun mengatakan ia diajak janjian, terutama Yeonjun dan Beomgyu. Tapi Taehyun menolaknya. Niatnya ingin meluruskan masalah, bukan membuat masalah semakin runyam. Tentu Taehyun tau bagaimana situasinya jika Yeonjun dan Beomgyu betulan ikut.

Bukannya berburuk sangka, tapi teman-temannya itu memang susah untuk bikin orang positif thinking terhadap mereka. Lagipula Taehyun penasaran, apa yang akan Neza sampaikan padanya.

Taehyun mendorong pelan pintu kafe, menimbulkan bunyi bergerincing dari lonceng kecil yang digantung tepat diatas pintu. Ia mengedarkan pandangan, suasana kafe tidak terlalu ramai, ia juga tidak terlalu sering ke kafe ini. Ini bukan kafe tempat nongkrongnya yang biasa. Pandangan Taehyun lalu teralihkan pada seseorang yang melambai padanya dengan senyum sumringah. Taehyun bisa membaca gerak bibir orang itu mengatakan 'Siniii'

Melangkahkan kakinya, Taehyun berjalan mendekati Neza. Lalu duduk berhadapan.

"Lama banget, tapi gapapa. Gue kira Lo gak jadi dateng, hehe" Neza terkekeh diakhir kalimat.

Taehyun mengangguk, meminta maaf. "Jadi, ada apa?" Tanyanya langsung.

Neza masih setia dengan senyumnya. Taehyun benar-benar tidak suka basa-basi ya ternyata.

"Makan dulu, gimana? Mau pesen apa?" Neza menarik buku menu yang ada diatas meja.

"Gak usah. Gue masih ada urusan" Tolak Taehyun, membuat Neza sedikit meringis.

"Okee" Neza berdeham. "Tae, Lo sebenarnya ada rasa juga kan sama gue? Iya kan?"

Taehyun menghela nafas, melihat mata berbinar Neza. Apa cewek itu belum mengerti juga selama ini dengan sikap Taehyun padanya? Dia itu polos atau bodoh sih?

"Enggak" Jawab Taehyun akhirnya.

Neza mengerucutkan bibirnya.

"Jujur aja" Ia agak merajuk.

"Ck, gini ya" Taehyun menghela nafas. "Apa selama ini sikap gue ke lo itu belum cukup bikin lo paham? Gue gak bisa bales perasaan lo, maaf"

Neza menatap wajah datar Taehyun yang mengucapkan itu tanpa ada beban. Hatinya tercubit.

"Gimana kalo lo coba? Gue mau nunggu kok"

Astaga, Taehyun bingung bagaimana menjelaskan pada gadis dihadapannya ini. Ia memajukan badannya, tangannya bertumpu diatas meja.

"Neza, plis lo ngerti, gue gak ada dan agak akan pernah ada rasa sama lo. Gimana gue harus jelasinnya biar lo ngerti?"

Neza menyeringai, harga dirinya tersakiti.

"Kenapa? Gue cantik, pinter, kaya, populer. Apa kurangnya gue?"

Taehyun diam. Dia juga tidak tahu. Hatinya memang tidak bisa sedikitpun terbuka untuk Neza. Dihatinya sudah ada noona-noona Twice dan IU.

"Oh, apa karena lo gak suka cewek? Lo ada hubungan lebih yang gak normal sama temen-temen menyebalkan lo itu? Lo gay? Hahaha" Seringai Neza semakin menjadi. Ia menatap tajam Taehyun.

Taehyun mengepalkan tangannya. Sedari tadi ia berusaha berkata sehalus mungkin agar jangan sampai menyakiti perasaan perempuan, tapi manusia dihadapannya ini malah tidak tahu diri.

TXT (Tamvan X Tajir) Ft. BTS (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang