10. Kai Sakit

767 82 7
                                    

Besoknya pagi-pagi sekali Hoseok pergi ke kamar Kai untuk mengecek keadaanya. Ternyata demamnya sudah turun.

Syukurlah. Tadinya ia akan membawa Kai ke rumah sakit untuk berobat.

"Udah istirahat aja dulu, gak usah sekolah. Biar nanti ayah yang telpon wali kelas kamu" Kai mengangguk mendengar ucapan Hoseok.

Ia berniat tidur lagi karena masih mengantuk,tapi Hoseok menyuruhnya sarapan dan minum obat.

"Nih ayah udah bikinin sandwich" Hoseok menyodorkan sepiring berisi sandwich buatannya. Ia juga tak lupa membuatkan susu.

Jika biasanya orang sakit diberi makan bubur, namun itu tidak berlaku untuk Kai. Ia tidak menyukai makanan itu sedari kecil karena menurutnya terasa seperti muntahan bayi.

Padahal kan, Kai sendiri juga gak pernah tau rasanya muntahan bayi.

"Kalo butuh apa-apa panggil ayah aja di kamar ya"

Kai menoleh mendengar ucapan Hoseok. Ini kan bukan weekend.

"Emangnya ayah gak ke kantor?" Tanya Kai sambil menarik selimutnya, berniat tidur lagi.

Hoseok yang sedang membereskan piring bekas makan Kai menggeleng pelan.

"Ayah kan bisa kerja dari rumah. Kalo ayah pergi nanti kamu sendiri"

"Kan ada bibi, Ayah. Udah ayah kerja aja gapapa. Kai bukan anak kecil tau yang masih harus dijagain. Lagipula kan Kai udah baikkan"

Kai tidak ingin merepotkan ayahnya. Masa hanya karena ia demam saja ayahnya sampai merelakan untuk kerja dari rumah. Padahal Kai tahu banget kalau ayahnya merasa kurang nyaman jika bekerja dari rumah.

Ayahnya sendiri yang bilang seperti itu saat Kai pernah bertanya. Katanya, fasilitas dirumah tidak seperti di kantor.

"Bener gapapa?" Tanya Hoseok.

Kai mengangguk kuat-kuat. Meyakinkan pada ayahnya untuk tidak berlebihan mengkhawatirkan dirinya.

"Oke, kalo gitu ayah pergi ke kantor. Nanti ayah telpon wali kelas kamu. Jangan mentang-mentang gak ada ayah,kamu jangan nakal. Jangan dulu main game"

Kai tertawa dalam hati. Ia memang berniat main game nanti saat Hoseok pergi ke kantor. Tapi, agar urusan cepat selesai Kai kembali mengangguk.

Setelah itu Hoseok pun pergi meninggalkan kamar Kai untuk pergi bekerja.

Sepeninggalan ayahnya, Kai langsung membuka ponselnya untuk mengirim pesan pada Beomgyu. Niatnya untuk tidur lagi sudah menguap begitu saja terbawa angin.

Me
Hari ini gue merdeka|

Beomgyu
|Maksud?

Me
Gue atit Gyu,jadi gak masuk sekolah|
Jangan sirik|
HAHAHA|

Beomgyu
|Halah pura-pura kan lo
|Gue aduin Pak Hanbin mampus

Me
Terserah|
Ayah gue udah nelpon doi kok|

Beomgyu
|Sialan lo anjir hari ini ada ulangan harian
|Gue kerja sama bareng siapa?!

Me
SEMANGAT GYU|

Kai tertawa. Pasti Beomgyu sedang kalang kabut sekarang kehilangan partner kerja samanya.

TXT (Tamvan X Tajir) Ft. BTS (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang