028 || sebenarnya...

87 9 0
                                    

"Kalian nyulik anak siapa?!" Tanya Meelati histeris.

"Denger dulu penjelasan Athur ma," sahut Athur. Menenangkan ibunya yang terkejut melihat kehadiran peri kecil diantara mereka, itu bukan anak mereka kan?

Meelati menatap kedua remaja dan anak kecil yang bersembunyi dibalik tubuh Athur. Ia terkejut saat mereka membawa anak kecil imut itu kerumahnya, anak siapa ini?

Athur menarik nafasnya dalam-dalam lalu segera menjelaskan. "Jadi Athur gak sengaja ketemu sama Aca di supermarket, ma. Karna kasian jad Athur bawa, anaknya om bara dari keluarga Aldebaran." Ucap Athur singkat.

Meelati melototkan matanya terkejut. "Anaknya si bara? Beneran?" Tanya Meelati lagi, ia berjongkok menyetarakan tingginya dan anak kecil itu.

"Iya tan," jawab Najwa.

"Kamu gak apa-apa, nak?" Tanya Meelati lembut kepada Aca yang sudah berada didepannya.

Melihat Aca yang diam saja, Athur berjongkok ia tersenyum lembut. "Ini bundanya Abang," beritahu Athut saat melihat mimik wajah Aca yang bingung melihat wanita didepannya.

"Bunda Abang mirip plincess Aulelll," celetuk Aca, tadi saat sudah sampai Athur tanpa rasa kasihan sedikit pun membangunkan Aca.

Meelati yang mendengar pujian dari anak kecil imut, dan cantik itu tersenyum lebar. "Kamu juga, kamu mirip princess Elsa, cantik," balas Meelati.

"Bun, Aca tinggal disini aja gimana?" Tanya Athur.

Meelati menatap kedua insan yang masih setia berdiri dibelakang Aca. "Orang tuanyanya?"

"Dia dibuang sama keluarganya, tan, betul-betul gak punya hati," celetuk Najwa.

"Betul-betul-betul," balas Athur mendapat lirikan sinis daei Najwa.

"Nyambung aje lu, kayak rel kereta," balas Najwa.

"Dih, Like-like gue lah," balas Athur menjulurkan lidahnya.

"Percuma blasteran, bahasa inggris lo aja gak lancar," ketus Najwa dibalasan cibiran tidak jrlas oleh Athur.

"Kalian diman-dimana brantem mulu, yaudahl lanjutin bunda mau beresin adik baru kamu, kalau ada waktu kita tanya sama keluarga Aldebaran."

Setelah mengucapkan itu Meelati membersihkan Aca, Najwa pun kembali pulang setelah selesai meletak'kan dan membereskan makanan-makanan dan sayur-mayur yang mereka beli tadi.

Namun, saat hendam membuka pagar, kening Najwa berekerut saat dirasanya ada yang mengenggam jari jemarinya. "Najwa."

Mendengar itu Najwa berbalik badan. Ia berjingkrak kaget saat mendapati mantannya itu dengan kondisi yang saaaangat buruk.

"V-viko? L-lo kenapa?" Gugup Najwa.

"Tolong gue, gue butuh lo."

♥ ♥ ♥

Udara malam menusuk permukaan kulit seorang gadis berambut sebahu itu, ia sesekali meringis saat mengobati luka yang terdapat di wajah pria didepannya.

"Kenapa?" Tanya dingin tanpa ekspresi.

"Di pukulin bokap," jawab pria yang bernama Viko itu.

Kini mereka tengah berada di taman didepan komplek Chadika, tidak jauh dari rumah Najwa. Duduk di bangku taman yang hanya diterangi lampu bewarna orange dan germelap bulan dan bintang.

"Rasaiin," celetuk Najwa, ia menutup kotak P3K yang sempat dibawa dari rumahnya.

Viko mantan Najwa, ia menatap sendu mantan pacarnya itu. Jika ditanya nyesal tidak putus dengan Najwa? Pasti jawabanya 'iya' dia masih membutuhkan sosok Najwa yang dulu disampingnya. Namun karna egonya ia menyampingkan itu semua. Dasar bodoh.

NAJWA AXEA : QUEEN OF BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang