"Hai Dinar, how are you? "
Najwa tersenyum manis kearah wanita yang telah merebut kekasihnya itu. Tentu ia tidak bisa membiarkannya hidup tenang begitu saja.
"Najwa, tolongin gue plis, m-mereka mau bunuh gue. Lo dateng kesini mau bebaskan gue dari sini kan? Gue janji buat lakuin apapun itu, Wa," mohon Dinar menangkupkan kedua tangannya yang di rantai.
Najwa tersenyum miring, sepetinya jika di taruh sedikit drama akan menjadi lebih seru. "Ah iya, lo diem ya jangan berisik nanti kedengaran," pinta Najwa yang langsung diangguki Dinar.
"Bodoh," gumam Khylee.
Najwa meminta kunci pada Selvy yang langsung diberikannya, Najwa membuka pintu jeruji itu lalu masuk dengan wajah pura-pura sedih.
"Dinar, lo buat apa sama mereka?" Tanya Najwa dengan mata yang berkaca-kaca sembari membukakan rantai di kaki dan tangan serta leher Dinar menggunakan kunci.
"G-g-gue g-gak tau, pas bangun gue udah ada disini aja, Wa," jawab Dinar mengelus pergelangan kirinya yang memerah.
"Yaudah ikut gue ... ke neraka," gumam Najwa diakhirnya.
Dinar mengangguk, ia berjalan di bekakang Najwa sembari menundukkan kepalanya.
"Heh lo, percaya sama ucapan Queen?" Tanya Selvy yang ada di belakangnya.
"M-maksud lo?" Tanya balik Dinar tidak mengerti.
"Bodoh," celetuk Khylee lagi.
Najwa membuka pintu ruangan yang bertuliskan 'Danger' dengan gambar tengkorak dan tanda silang.
Pintu besi itu cukup kuat terbuka karna sudah lama tidak terpakai, dan Najwa hari ini Najwa ingin melatih telenta melukisnya di kulit orang, membayangkannya saja membuat Najwa tersenyum puas.
"Silahkan masuk," pinta Najwa.
Dinar yang awalnya takut-takut segera memasuki ruangan yang gelap yang hanya diisi dengan cahaya lamput redup diatasnya. Terdapat satu kursi tua disana.
"Bodyguard, ikat," titah Najwa kepada dua orang Bodyguard yang mengikutinya.
Dua orang Bodyguard itu mengikat Dinar yang masih bingung dengan apa yang dilakukan oleh Najwa, ia memberontak minta di lepaskan. Namun Najwa seakan menulikan pendengarannya.
"APA MAKSUD LO WA? LEPASIN GUE! LO SEKONGKOL SAMA YANG NYULIK GUE YA!?"
Najwa lagi-lagi tidak mendengar, teriakan wanita dibelakangnya hanya seperti kicauan burung.
"BANGSAT LEPASIN GUE JA- AKH."
Sabilah pisau kecil membukam mulut Dinar, ia membulatkan matanya karna Najwa melempar pisau kearahnya dan untungnya meleset. Tidak bukan meleset Najwa sengaja melemparnya lebih diatas kepala Dinar dan menancap sempurna di tembok belakang.
"Jalang kok teriak jalang, situ waras?"
Najwa kembali berjalan kearah meja kecil yang terdapat di pojok ruangan dengan Dinar yang diikat di kursi di tengah-tengah ruangan. Disitu terdapat benda- benda tajam dari yang kecil maupun besar, dari jarum kecil, pisau tajam, dan terakhir pistol.
"Gue gak sekongkol sama yang nyulik elo," Najwa maju dengan jarum di tangannya. "Tapi, gue yang nyuruh buat nyulik lo." Sambung Najwa.
Dia menyibak drees yang digunakan Dinar menampilkan paha mulus putihnya. "Woah, pantas om-om tergoda sama lo, body lo bagus ya ternyata."
Dinay yang melihat Najwa menempelkan jarum kecil kearah paha melotot tajam. "Sans, gue gak bunuh lo kok, cuman mau buat tato aja," celetuk Najwa santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAJWA AXEA : QUEEN OF BAD
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM BACA SUPAYA GAK KETINGGALAN INFO-INFO PENTING!!] Najwa Aubrey Axea Pelangi. Seorang gadis cantik bak dewi, tapi terkenal kasar, dingin dan bruntal. Suka berkelahi dan tidak pandang bulu. Dulu, adalah seorang gadis periang tetapi...