038 || kedatangan.

139 14 3
                                    

Hari ini pagi-pagi sekolah Ayuruda gempar karna Gang Aristides menghapiri sekolah mereka. Tidak tau apa maksud dan tujuannya tapi yang pasti ketua dari gang itu membawa banyak anak buah dan nonggok di depan sekolah Ayuruda.

Lantas Richad selaku ketua Gang Ravindra dan semua anggota Ravindra termasuk Kafael yang baru saja menjadi anggota Ravindra untuk penerus Ravindra inti selanjutnya menghampiri mereka.

Semua murid Ayuruda pun sedikit merinding karna aura yang dipancarkan Richad penuh permusuhan, Richad tentu tidak menyukai cara ketua dari Aristides itu dan langsung menghampiri mereka. Murid Ayuruda pun berbondong-bondong turun menuju halaman depan sekolah mereka dimana kedua Gang itu saling melmpar tatapan tajam.

"Apa maksud lo semua datang kesini?" Tanya Richad membuka suara. Menatap tajam Viko selaku ketua Gang Aristindes.

Viko denga tampang tengilnya maju menghampiri Richad. "Gue gak ada perlu sama lo, gue mau ngomong sama wakil ketua Ravindra," balasnya.

"Lo berurusan sama anak buah gue berarti lo juga berurusan sama ketuanya," ujar Richad.

Viko menyunggingman senyumnya. "Ck, gue datang kesini baik-baik, dan cuman mau ngomong sama wakil Ravindra," sahut Viko lagi.

"Dengan cara lo bawak anak bawang lo semua ini, gue yakin lo ada maksud tertentu," celetuk Arza yang ada di samping Richad.

"Sembarangan lo kalau ngomong anak bawang, mau gue sumpelin biji duren noh mulut?" Tutur Juan---anggota dari Aristindes.

"Sebelum lo nyumpelin mulut kita pakek biji duren, gue sumpelin mulut lo dulu pakek telor katak," ngegas Mikko.

"Jadi apa maksud kedatangan lo yang sebenarnya?" Sela Richad saat Mikko hendak melayangkan adu mulut lagi.

"Kan udah gue bilang, gue cuma pingin ketemu wak ketua Ravindra," balas Viko santai.

Richad menatap dingin dan penuh permusuhan orang di depannya ini. "Cara lo buat ngomong sama anggota gue, gak pantas!"

"Gue mau ngomong sama wakil ketua Ravindra." Tekan Viko yang tidak diindahkan Richad.

"Athur belum datang, mending lo semua cabut deh daripada gue emosi ngeliat lo semua," ujar Ghali dengan tampang emosinya.

Kevin pria berkulit putih itu melemparkkan kerikil kearah mereka. "Cabut lo, anjeng gak usah nyari ribut lo disini."

"Bangsat! Kita-kita datang baik-baik ye," umpat salah satu Gang Aristindes.

"Cih, gue gak pernah dengar kalau gang Aristindes sialan lo ini pernah baik-baik ke kita, yang ada lo punya maksud tertentu," celetuk Gibran menunjuk-nunjuk geng Atistindes.

"Jangan ngatain gang kita sialan! Gang lo yang sial-"

BUGH!

"Sekali lo ngatain Gang milik gue gak bener gue hajar lo," sentak Richad. Menatap tajam Bima---Anggota Aristindes yang sudah terkapar di tanah.

BUGH!

Viko yang melihat anak buahnya tersungkur ditanah lantas tidak terima, ia melayangkan pukulan mentah kearah wajah Richad, membuat siswi Ayuruda memekik kencang.

"SERANG!"

Setelah itu baku hantam di mulai karna Richad dan Viko masing-masing tersulut emosi, keduanya tanpa ampun memberi bongeman mentan, begitupun dengan anggota Ravindra yang lainnya.

Tidak ada yang berani melerai, guru BK juga tidak berani karna jumlah mereka yang sangat banyak itu.

Sedangkan, orang yang dibicarakan itu sedang berada di rumahnya memeluk guling kesayangannya dan menarik kembali selimutnya yang sempat seorang anak kecil tarik-tarik tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAJWA AXEA : QUEEN OF BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang