Ketiga perempuan itu masih tidak melepas pandanganya dari Najwa. Najwa pun membalas tatapan intens mereka dengan datar.
"Jelasin!" Kompak mereka bertiga.
"Kalau lo ngedate bareng kakak gue, gak bisa dibiarin ini sih," Lala menunjuk-nunjuk Najwa heboh.
"Ck, buang pikiran aneh-aneh lo. Gue gak ada hubungan apa-apa sama kakak lo, hanya rekan bisnis, mungkin?"
"Iya sekarang bisnis apa? Bisa aja kan, bisnis yang kalian berdua kerjaiin itu bodong?" Tanya Lala lagi tidak habis-habisnya mengepo.
Icha mengangguk diikuti Fitry. " investasi? Bisa jadi."
"Sabu? Ganja? Miras?" Fitry ikut menyambung.
"Lo berdua lagi, jangan mau di kotorin otak lo sama manusia modelan kayak Lala. Gue sama kak Nathan cuma kerja sama."
"Iya gue tau kaliam berdua kerja sama, kerja sama apa sih?"
"Ck, gue kan ikut clup melukis jadi. Gue minta kakak lo ajarin gue mendesain baju karna gue liat kakak lo gambar baju itu motif dan desainnya bagus, jadi gue minta ajarin sama kakak lo." Jrlas Najwa, menunjuk-nunjuk kening Lala pelan.
"Oooo gituuuu," Lala mengut-mangut medengarnya. Begitu pula dengan dua orang fi sampingnya.
"Makanya jangan berburuk sangka dulu," celetuk Najwa. Ia berdiri dari duduknya.
"Mau kemana wa?" Tanya Fitry saat melihat Nanwa membuma pintu kamarnya.
Najwa berfikir sebentar. "Kaliam yakin? Gak mau keliling mansion Axea?" Najwa tersenyum miring melihat mereka mebelalakkan matanya.
Kapan lagi bisa berkunjung dan berkeliling dalam rumah Axea yang terbilang luasnya hingga berhektar-hektar, rumah milik keluarga Axea ini saja luasnya sudah berhektar-hektar. Bagaimana dengan tanah milik perumahan yang sudah di beli oleh Ayah Najwa? Bisa-bisa harganya miliyaran, mengingat perumah ini adalah milik orang-orang elit, tentu harga tanahnya tidak main-main.
Mereka bertiga berdiri penuh semangat 45 yang membara. Dari awal masuk saja mereka sudah tercengang dengan kemewahan yang dimilik tuan Raymond, apa lagi menelusuri luas dan interior apa saja yang berada di rumah Axea ini.
Najwa terkekeh melihat ketiga sahabatnya itu. "Okay leadiess, ikutin pemandu kalian ini," Najwa menunduk setengah seraya memegang bahunya. Mempersihlakan ketiga sahabatnya untuk keluar telebih dahulu.
Dua pintu dengan cat Abu-abu itu tertutup, Najwa dengan pakaian hoodie bewarna putih oversize miliknya, berjalan kearah lift mini yang berada di ujung.
"Kayfran? Siapa lo wa?" Tanya Lala, menunjuk kearah dua pintu yang bewarna putih itu.
"Ouh, adek gue." Jawab santai Najwa.
"Adek? Bukannya adek lo cuma Kafael?" Tanya Icha.
Najwa menunjuk kearah ujung lorong. Di sampingnya terdapat dua pintu bewarna hitam, dan di samping pintu itu terpampang foto besar. Dimana terdapat tiga orang remaja yang tengah tersenyum gembira, dengan konsep foto yang bewarna-warni membuat foto itu seakan hidup dan terlihat cerah. Tidak lupa dengan senyuman lebar yang tercetak pada wajah tiga orang remaja itu.
"Kayfran, adek gue. Dia pergi untuk ... selama-lamanya."
"Selama-lamanya?"
"Maksud lo? Adek lo pergi ke pangkuan illahi?" Tanya Fitry dengan nada sekicil mungkin, takut menyinggung perasaan Najwa. Tapi Najwa masih mendengarnya.
Ia tersenyum kecil, lalu mengagguk membenarkan perkataan Fitry. Yang lebih jelas bertanya padanya.
"Hm, sorry Wa. Kita gak bermaksud menyinggung lo kok. Maaf kalau sifat kita in-"
![](https://img.wattpad.com/cover/291365483-288-k524392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NAJWA AXEA : QUEEN OF BAD
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA SUPAYA GAK KETINGGALAN INFO-INFO PENTING!!] Najwa Aubrey Axea Pelangi. Seorang gadis cantik bak dewi, tapi terkenal kasar, dingin dan bruntal. Suka berkelahi dan tidak pandang bulu. Dulu, adalah seorang gadis periang tetapi...