Happy Reading...
"Yaudah silahkan mulai pemotretannya" ucap el dan akan berlalu pergi meninggalkan ruang pemotretan.
"El mau kemana? Kalo kamu pergi siapa yang mengambil fotonya" ucap emelly
"Emang masih belum nyari pengganti fotografer nya" tanya el dan emelly hanya menggelengkan kepalanya.
"Terus sekarang aku juga yang mengambil gambarnya" tanya el kembali dan lagi lagi emelly hanya mengangguk
"Ya udah sini mana camera nya hacis... hacis" sambil terus bersin dan menerima camera dari emelly.
Pemotretan pun bejalan dengan lancar dan sesekali el iseng kepada papah mamah nya untuk mengambil gambar yang romantis, dan el juga kadang-kadang bersin bersin di sela selalu pemotretannya dan terkadang kepalanya terasa pusing tapi el tahan karena tidak mau buat khawatir papah mamah nya.
"Jen kayanya el flu berat deh" ucapa amelia di sela sela pemotretan nya.
"Iya mel semalam juga demam tinggi, aku udah bilang buat jangan kerja dulu tapi el kekeuh katanya gapapa cuma flu biasa" jelas jenny. Amelia yang melihat el semakin khawatir sama putra tunggal nya pasal nya el terus terusan bersin dan sesekali batuk.
Kini pemotretan pun sudah selesai amelia dan jenny pergi keruang ganti, emelly dibantu dengan yang lain membereskan ruang pemotretan sedangkan el badannya sudah ga kuat berdiri lama-lama kepalanya sangat pusing lalu el membaringkan badannya di sofa.
Amelia yang melihat el tiduran di sofa menghampirinya dan memindahkan kepala el untuk tidur di pahanya, amelia memegang badan el sangat panas, amelia pun menjadi khawatir dan memerintahkan salah satu staf untuk mencari jenny.
"Sayang kita ke rumah sakit ya demam kamu makin tinggi" mengusap lembut pipi el dan el perlahan membuka matanya.
"El gapapa mah el cuma demam biasa" ucap el dengan lemas sambil memegang tangan amelia yang ada di pipi nya.
"Tapi sayang panas kamu tinggi banget" ucap ameli khawatir. Lalu el bangun dari tidurnya dan menatap amelia dalam.
"Mamah el boleh ga peluk mamah" ucap el dengan tatapan sayu
"Boleh dong sayang sini peluk mamah" langsung memeluk el dengan erat.
El langsung memeluk amelia dengan erat, tak bisa dipungkiri el sangat sangat merindukan mamah nya ini, mata el memanas menahan tangisnya dan cairan bening itupun lolos begitu saja.
Hiks hiks hiks
Amelia yang mendengar tangisan el di pelukannya langsung mengangkat kepala el dan melihatnya.
"Hey kenapa nangis sayang apa ada yang sakit, bilang sama mamah mana yang sakit" tanya amel lembut lalu mengusap air mata el, dan el hanya menggelengkan kepalanya.
Muachhh
Amelia mencium kening, kedua mata, pipi kanan dan pili kiri el lalu memeluk kembali el dengan erat.
Jenny yang melihat kejadian tersebut dari kejauhan meneteskan air matanya, betapa bahagianya melihat el dan mamah nya sudah akur kembali, dan jenny pun langsung menghampiri el dan amelia.
"Sayang demam kamu masih tinggi kita kerumah sakit ya" ucap jenny memegang dahi el dan duduk di samping el.
"El gamau papah el mau pulang aja" ucap el yang masih memeluk erat mamah nya.
"Yaudah kalau el mau pulang tapi nanti diperiksa sama papah ya sama minum obat" ucap lembut amelia sambil mengelus pipi el.
"Tapi mamah ikut pulang kerumah yah temenin el" ucap el.
"Mulai deh manjanya kalau lagi sakit" ucap jenny sambil terkekeh dan amelia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak dan papah nya.
"Yaudah ayo pulang el harus banyak istirahat" ucapan amelia dan membawa el dan jenny ntuk pulang.
*****
Jenny amelia dan el sudah sampai di rumah, amelia langsung membawa el ke kamar untuk istirahat sedangkan jenny pergi ke ruang kerja untuk mengambil peralatan medis nya untuk memeriksa el.
"Sini sayang tidur, el mau makan apa nanti mamah masakin hemm" ucap amelia lembut sambil menuntun el untuk tiduran.
"El ga laper mamah" menarik amelia untuk tiduran di samping el dan memeluk nya dengan erat.
"Harus makan dong sayang, kan el harus minum obat" mengusap lembut pipi el dan mencium kening el. Sedangkan el hanya diam memejamkan matanya karena pusing.
Tidak lama jenny pun masuk ke kamar el dan duduk di samping el lalu memeriksa keadaan el.
"Sayang papah pasang infus ya biar cairan el terpenuhi el udah mulai dehidrasi juga" ucap jenny lembut.
"El gamau papa el mau obat aja ya pah plis" mohon el lalu memeluk jenny erat.
"Ya udah kalau mau minum obat aja tapi harus banyak minum air putih juga ya"
"Iya pah, hacis... hacis.... hacis"
"Yaudah el disini dulu sama papah ya mamah mau buat sup dulu buat el muach" mencium pipi el dan akan pergi ke dapur tetapi.
"El aja yang di cium papah nya engga" menahan tangan amelia memanyunkan bibir nya.
"Apaan si jen malu tuh sama anaknya"
Sontak el yang melihat papah nya seperti itu membulatkan matanya dan mendelikan matanya.
"Bucin" ucap el kepada keduanya dan kembali tidur, sedangkan jenny dan amelia yang mendengar ucapan el hanya tersenyum.
****
Pada akhirnya tidak semua perjuangan bisa dihargai
Semangat terus kalian jaga kesehatan selalu ya😀

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati
Teen FictionCerita ini sedikit berbeda dari cerita yang lain supaya mendapatkan rasa yang berbeda juga. Dan disini tokoh jenny menjadi laki-laki. Sumber gambar dari instagram @WEEEKKKU