Amelia dan jenny sudah tiba di rumah sakit, kini amelia dan jenny sudah berada di depan pintu UGD menunggu dokter yang masih menangani ibu nya amelia.
Dokter yang menangani ibu amelia pun keluar dari ruangan UGD
"Dok gimana keadaan mamah saya dok?" tanya amelia langsung menghampiri dokter
"Alhamdulillah bu vania sudah melewati masa kritis nya, beruntung bu vania cepat di bawa ke rumah sakit jadi bisa cepat ditangani"
"Apa saya boleh liat mamah saya"
"Boleh, tapi setelah bu vania di pindah kan ke ruang rawat, dan ibu silahkan urus dahulu administrasi nya" jelas dokter
"Baik dok"
"Kalau gitu saya permisi dulu, mari dokter jenny" ucap dokter tersebut kembung ku kan badannya kepada jenny.
"Iya silahkan" ucap jenny sambil tersenyum.
Bu vania telah dipindahkan ke ruangan rawat VVIP, bu vania masih belum sadar karena masih ada efek obat.
Sementara menunggu bu vania sadar kini jenny dan amelia duduk di sofa dan jenny menanyakan kembali apa yang sudah terjadi antara el dan amelia.
"Mel"
"Iya kenapa jen?"
"Coba jelaskan sekarang sebenernya apa yang terjadi antara kamu sama el, kenapa el marah banget sama kamu" tanya jenny dengan hati hati.
Amelia pun membuang nafasnya kasar dan amelia mulai menceritakan kejadian tadi di lokasi syuting yang membuat el sangat marah dan kecewa. Dan amelia cerita lagi kepada jenny bahwa luka yang ada di sudut bibir nya itu karena ulah arka karena arka yang memukul el.
"Mel kamu itu kenapa si masa sama anak sendiri aja gatau, kamu itu terlalu mentingin arka dibanding el anak kamu sendiri"
"Aku pikir hubungan kamu sama andre udah berakhir kamu sama arka juga udah ga ada komunikasi lagi ternyata dibelakang aku sama el kamu suka ketemu sama arka" ucap jenny dengan dingin.
"Jen arka ke lokasi syuting aku karena arka cuma mau pamitan aja sama aku, dia mau pergi ke amerika mau tinggal sama kakek nenek nya disana udah ga lebih" jeda amelia menarik nafas terlebih dahulu.
"Dan satu lagi semenjak aku mengakhiri hubungan aku dengan andre aku ga pernah ketemu lagi dengan arka, aku baru tadi siang ketemu sama arka lagi itupun karena arka memaksa aku buat ketemu" jelas amelia.
"Aku mohon jen kamu harus percaya sama aku, kalau kamu masih ga percaya kamu bisa tanya sama manager dan asisten aku kalau aku gak pernah ketemu lagi dengan arka kecuali tadi siang" ucap amelia sambil memegang tangan jenny.
"Terus kenapa sampai el dipukul sama arka sampai berdarah kaya begitu?" tanya jenny.
"Karena el bilang sama aku untuk menjauhi arka, dan arka tidak terima jadi arka memukul el"
"Kamu tau kan mel kalau el udah marah dan kecewa pasti bagaimana sikapnya"
"Kemarin kemarin aku masih bisa bujuk el, tapi sekarang aku menyerah mel sekarang terserah kamu, aku pamit pulang dulu ya takut el demam lagi gara gara tadi ujan ujanan" ucap jenny sedikit kecewa terhadap sikap amelia.
"Jen aku mohon tolong bantu aku, aku ketemu sama arka dia cuma mau pamitan sama aku udah itu aja" mohon amel pada jenny.
"Kasih el waktu aja mel, nanti kalau udah stabil emosinya kamu coba deketin pelan pelan" ucap jenny.
"Ya udah aku pulang dulu ya"
"Iya jen kamu hati-hati makasih ya" ucap amel sambil memeluk jenny singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati
Teen FictionCerita ini sedikit berbeda dari cerita yang lain supaya mendapatkan rasa yang berbeda juga. Dan disini tokoh jenny menjadi laki-laki. Sumber gambar dari instagram @WEEEKKKU