part 3 (bagian 3)

918 69 1
                                    

mendengar suara keributan amel dan jenny el pun terbangun dari tidurnya dan menghampiri jenny dan amelia. El turun dari tangga di bantu bi inah dan el langsung berlari menghampiri amelia "mamah mau kemana jangan tinggalin el sama papah mah hiks...hiks...hiks" ucap el menangis sesenggukan sambil memeluk kaki amelia yang akan melangkah pergi "Maafin mamah el mamah harus pergi, elu baik baik ya di rumah jangan nakal" kata amelia mensejajarkan tubuhnya dengan el sambil memegang erat tangan el, "tapi mamah mau kemana? El mau ikut sama mamah el ga mau mamah pergi hiks...hiks...hiks" ucapan el sambil memeluk erat amelia dan menangis di pelukan amelia, "Maafin mamah ya sayang mamah harus pergi sekarang" ucap amelia mencium kening el dan berlalu meninggalkan el dan jenny "mahhhh..... Jangan tinggalin el mahhhh........" el berteriak dan ingin mengejar amelia tetapi di tahan oleh bi inah.

Jenny yang melihat amel pergi langsung menyusul amelia keluar rumah "Mell dengerin aku dulu sayang aku bisa jelasin semuanya ini ga seperti yang kamu kira, aku dijebak dan aku bisa buktiin sama kamu kalo aku ga salah... Aku mohon jangan tinggalin aku dan el mei..." ucapan jenny menahan amelia yang akan masuk kedalam mobil "Stop jenny, stop membela diri kamu, kalo emang kamu ga salah aku tunggu buktinya, tetapi kalo kamu gabisa buktiin sama aku aku mau kita pisah" ucap amelia dan berlalu pergi meninggalkan jenny. Jenny yang mendengar perkataan terakhir amelia pun diam seribu bahasa dan mematung.

Amelia menangis di dalam mobil dia sebenarnya tidak tega meninggalkan el tetapi ego dan keras kepalanya mengalahkan segalanya. "Maafin mamah el maafin mamah" menangis di dalam mobil sambil melihat foto el di layar hp nya.

Jenny masuk kembali kedalam rumahnya dengan lesu dan melihat el yang masih menangis dan sedang tidur tenangkan oleh bi inah. "El sayang udah jangan nangis yah, mamah hanya pergi sebentar ko, mamah mau kerja nanti kalo mamah udah selesai kerjanya nanti mamah pulang ke rumah, sekarang el tidur ya sama papah" jenny membujuk el dengan lembut dan jenny juga terpaksa harus berbohong kepada elu, lalu jenny membawa el ke kamar, sedangkan bi inah tidak berani menanyakan sepatah katapun kepada jenny apa yang terjadi pasalnya bi inah melihat jenny sekarang tampak kacau.

Sedangkan di sebrang rumah jenny ada beberapa orang preman yang sedang mengamati rumahnya sedari tadi.
"Halo bos rencana kita berhasil dan amelia sekarang sudah meninggalkan rumah jenny el fahri" ucapan salah satu preman tersebut yang sedang menelpon bos nya

".................."

"Baik bos, lalu apa rencana kita selanjutnya"

".................."

"Baik bos" kemudian permanen itu menutup telponnya dan pergi dari rumah jenny

#####

Pagi pagi sekali jenny sudah berada lagi di hotel untuk melihat kejadian semalam lewat cctv hotel, namun sayangnya ketikan jenny sudah melihat cctv hotel jenny tidak menemukan petunjuk apapun.
"Shittt kenapa bisa tidak ada jejak atau petunjuk apapun" umpat jenny dan jenny berpikir keras siapa orang yang sudah bermain main dengannya da jenny bersumpah akan terus menyelidiki kejadian ini.

Jenny kembali ke kantornya karna hari ini jenny tidak ada jadwal dinas dirumah sakit.
Ketika sudah berada diruang kerjanya jenny terus melamun memikirkan kejadian semalam sampai-sampai jenny tidak pokus untuk bekerja hingga lamunannya tersadar karna ada seseorang mengetuk pintu.

Tok... Tok.... Tok....

"Masuk" suruh jenny
"Permisi pak ada berkas yang harus bapak tanda tangani" kata emelly, emelly yang melihat jenny melamun dan tidak pokus bekerja bertanya kepada jenny.
"Ada apa jen? Apa ada masalah?" tanya emelly kepada jenny dengan hati hati, jenny tersadar dari lamunannya dan menceritakan semuanya tentang kejadian semalam kepada emelly. "Aku harus bagaimana sekarang emelly, kalau aku tidak membawa buktinya ke amel dia akan meminta pisah kepadaku" jelas jenny sambil mengusap wajahnya prustasi,
"Kalau tidak ada buktinya seperti ini akan sangat sulit menyakinkan amelia jen, dan juga pevita sudah kembali ke amerika tadi pagi dan akan sulit meyakinkan amelia kalo pevita juga tidak ada" kata emelly sambil berpikir keras.

#####

Kini jenny sudah berada di depan rumah amelia
Tok... Tok... Tok...
Asisten rumah tangga amel membukakan pintu rumah, "Tuan jenny silahkan masuk tuan" ucapan asisten rumah tangga amel "makasih bi" ucapan jenny dan masuk ke rumah amelia, jenny masuk ke ruang tamu dan ada mamah vania (mamah amel)
"Assalamualaikum.. Selamat sore mah" ucapan jenny dan mencium tangan mamah vania "waalaikumsalam duduk jen, ada masalah apa jen sama amelia sampai-sampai amelia pulang ke rumah membawa koper nya" ucapan mamah amelia to the poin dengan lembut, mamah amelia sudah mengetahui masalah ini dari cerita amelia tetapi tidak etis hanya mendengarkan dari satu pihak saja makanya mamah vania bertanya kembali kepada jenny. Dan jenny menceritakan semua masalah nya ke mamah vania. "Jadi gitu mah ceritanya" ucapan jenny tertunduk dengan mata berkaca kaca. Mendengar penjelasan dari jenny mamah vania hanya mengatakan "mamah disini tidak akan memihak siapapun, kalian sudah sama sama dewasa dan sudah mempunyai anak mamah tidak akan ikut campur masalah Kalian, silahkan kamu dan amelia selesaikan masalah ini bersama dengan kepala dingin, amelia ada di kamarnya" kata mamah vania dengan lembut sambil mengusap punggung jenny untuk menguatkan. "Ya udah mah kalo gitu aku ke kamar amelia dulu ya mah" ucapan jenny dan melangkah ke kamar amelia dan mamah vania hanya mengangguk dan tersenyum.

Tok... Tok... Tok

"Masuk aja ga dikunci" kata amel yang berada di depan jendela dan menatap ke depan. Jenny membuka pintunya dan menghampiri amelia. "Sayang pulang yu ke rumah el dan aku butuh kamu sayang" ucap jenny memeluk amelia dari belakang dan mencium bahu amelia. Amelia melepas pelukan jenny dan menghadap jenny dengan mata tajam, "apa kamu sudah mempunyai buktinya kalo kamu tidak bersalah" ucap amelia dingin, "maaf sayang aku belum punya buktinya, tadi pagi aku ke hotel itu lagi untuk mencari buktinya tapi sudah tidak ada rekaman cctv itu" ucap jenny meyakinkan amelia. "Alah itu paling alasan kamu aja jen, padahal emang kamu sengaja kan sama wanita itu pergi ke hotel dan bilang ke aku ada meeting" ucap amelia dengan nada dinginnya, "sumpah demi allah mel aku semalem emang bener meeting" jenny menceritakan semuanya kepada amel tetapi amel tetap tidak percaya dan keras kepala.
"Oke karena kamu tidak mempunyai bukti apapun kalo kamu tidak selingkuh dari aku maka seperti yang aku katakan semalam aku mau pisah sama kamu" menatap ke depan jendela dan menekankan kata pisah, jenny hanya bisa mematung dengan mata yang mulai sudah berkaca kaca. "Mel kamu bercanda kan? Ini bisa diselesaikan dengan baik baik sayang.. Kamu ga sayang sama el kasian anak kita mel" ucap jenny dengan memegang tangan amel dan mata yang sudah bercucuran air mata, amelia menepis tangan jenny "sudah cukup jen, aku sangat sakit liat kamu tidur dengan wanita itu. Pernikahan kita cukup sampai disini dan aku akan perceraian nya, sekarang kamu boleh pergi dari kamar aku" ucap amel yang menahan tangis nya. Jenny ingin mengatakan sesuatu lagi tapi amelia langsung memotongnya "AKU BILANG KELUAR JENNY" Marah amelia dan jenny mau tidak mau keluar dari kamar amel dan sebelum jenny keluar "baik kalo itu udah jadi keputusan kamu aku terima dengan ikhlas, tatapi aku minta satu hal biarkan aku yang urus el dan kamu boleh setiap minggu main dengan el, aku pamit" ucapan jenny dan ketiak jenny ingin melangkah keluar amar amelia jenny mengatakan lagi sesuatu

"Aku mencintaimu sayang sangat dan kamu harus tau itu, Tapi jika di sana ada yang bisa buat melupakan aku Tolong ingat bahwa aku tidak pernah sedikitpun mencintai orang lain selain dirimu" ucapan jenny dan berlalu pergi meninggalkan kamar amelia. Ketika jenny sudah pergi amelia menangis sejadi jadinya "maafkan mamah el mamah belum bisa jadi mamah yang baik buat el, maafin aku jen aku sangat kecewa sama kamu" ucapan amelia sambil mengusap air matanya.

#####

Hari berganti bulan dan tahun setelah kejadian malam itu baik amelia dan jenny tidak ada yang mengurus perceraian nya ke pengadilan agama tetapi entah kenapa amelia menutup akses komunikasi nya dengan jenny dan jenny juga sempat mendengar kabar amelia dari emelly kalo amelia keluar negeri untuk menenangkan pikirannya. karena egonya yang tinggi amelia juga tidak pernah bertemu dengan putra semata wayangnya bahkan sampai el sudah remaja sekarang dan jenny berkali kali menghubungi amelia bahkan ke rumah Amelia namun hasil nya nihil tidak ada kabar sedikitpun yang jenny dapat.

Flashback Off








#####
Akhirnya selesai juga flashback nya selamat membaca salam sehat dari arthor

Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang