"Hei, setelah kembali kau harus janji untuk cerita—terutama tentang asal-usulmu."
"Kenapa kau ingin tahu?"
"Karena mereka nyata dan berada di sekitarku. Aku tidak ingin mati konyol menjadi monster mengerikan seperti rasmu itu! " Lysandra langsung membekap mulutnya sendiri, sangat menyesal telah melemparkan kata-kata yang bisa menyinggung perasaan Schifar.
"Salahkan mereka." Schifar menunjuk ke atas dengan matanya.
"Mereka?" Lysandra berpikir sejenak sebelum akhirnya menangkap maksud Schifar. "Apa yang Vara Celeste lakukan padamu? Sepertinya kau membenci mereka?"
"Karena mereka, rasku ada di dunia ini. Kemudian, kenapa aku harus memerangi rasku sendiri? Kau pikir menyenangkan membunuh mereka? Bagaimanapun kami semua masih memiliki hubungan darah!" Schifar menghela napas panjang setelah memuntahkan isi hatinya.Ia kesulitan mengendalikan gelegak darahnya yang mendidih. "Adakah keadilan bila mereka tidak punya hak untuk hidup hanya karena tanpa keinginan mereka sendiri, mereka berubah dan menjadi salah satu dari Black Vyraswulf itu?"
"Itu ... adalah takdir."
"Kau mengatakan itu takdir?" Schifar tidak berusaha menekan kegusarannya. Banyak kata yang masuk dalam daftar yang dibencinya. Benar, 'takdir' salah satunya.
Kekasaran nada suara Schifar dan sorot matanya sekarang membuat Lysandra ingin meringkuk seperti bola. Meski kemarahan tersebut bukan diarahkan padanya, tetap saja ia tidak siap menghadapi sisi lain yang tidak pernah ditunjukkan Schifar selama ini."Apakah para dewa benar-benar tidak memiliki kewarasan sehingga membuat kita semua yang katanya anak-anaknya menderita?"
Serangan kedua membuat Lysandra kembali meremas ujung roknya dan melirik takut-takut pada sosok di sampingnya. Ia bisa merasakan kemuakan yang bercokol di hati Schifar dari caranya berbicara mengenai para penghuni Langit Atas.
"Makhluk-makhluk seperti kalian tidak semuanya bisa beradaptasi dengan perubahan DNA, tubuh kalian terlalu rentan menerima DNA kami." Schifar berusaha mengatur napasnya yang terasa berat. "Tidak semua manusia yang tergigit bisa berubah menjadi Vyraswulf, sebagian akan mati dalam keadaan sangat tersiksa dan meminta untuk dibunuh saja."
Semua perubahan emosi Schifar disaksikan oleh Lysandra dalam diam. Namun, sorot matanya yang awalnya dipenuhi kilatan kemarahan sekarang menjadi sangat redup hingga nyaris mati sedikit menguapkan ketakutan Lysandra.
"Kau ada pasti karena sesuatu, seperti peran yang harus kau mainkan di dunia ini. Jadi, jangan pernah mengutuki mereka dengan alasan apa pun." Lysandra menyentuh bahu Schifar dengan lembut, menunjukkan empatinya.
"Sesuatu ...," Schifar mengulang satu kata yang dilontarkan Lysandra, mencoba meresapi maknanya.
"Iya. Kau telah menjadi pahlawan anjing bagiku." Lysandra mengelus ujung kepala Schifar sambil tersenyum tulus.
"Coba bilang anjing lagi!" Schifar kesal bila dirinya disamakan dengan anjing.
"Pahlawan anjing, terima kasih."
"Turun! Pulang sendiri, sana!"
"Ya memang aku harus turun di sini, kita sudah di depan pagar rumahku."
Schifar tidak dapat lagi mengukur kegondokan yang diterimanya dan hanya berdecak, bukan karena kagum tapi kesal tidak bisa menyentil mulut Lysandra sesuka hati.
"Terima kasih. Selamat malam pahlawan telinga serigala." Untuk terakhir kalinya Lysandra mengelus-ngelus kepala Schifar, tepat di bagian yang akan muncul telinga serigala bila diperlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRMAID - ARC I: The Beginning [Pindah ke Work Baru]
Fantasía[Karya Original ini dipindahkan ke Work baru dengan judul yang sama, tapi dengan versi yang sudah direvisi. Silakan kunjungi link di bawah. Terima kasih.] Link: https://www.wattpad.com/myworks/314800084-virmaid-arc-i-the-beginning-grand-revision ***...