Schifar sangat ingin mendekatkan obor pada wajahnya sendiri bila memang hanya itu satu-satunya cara menyingkirkan rasa menggelitik tersebut.
Lysandra berdeham lalu melirik pada jam digital di dasbor. "Sudah jam segini."
"Benar, kita membuang banyak waktu di sini. Pasang sabuk, aku akan mengantarmu pulang." Schifar menyalakan mesin mobilnya.
"I, iya." Lysandra juga terserang virus kikuk. Baru kali ini ia bertatapan mata dengan lelaki dan menemukan aura maskulitas yang dipancarkan mereka itu memesona.
Bila harus memberikan penilaian, Lysandra dan Excelsis sepakat dengan angka '1A++' atau dalam bahasa yang mudah dicerna berarti ketampanan yang akut, meski sepanjang mengenal Schifar, mereka hanya disuguhi separuh wajahnya yang bebas dari juntaian poni panjang.Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Schifar sedang mencoba menghubung-hubungkan semua kejadian yang dimulai dari pertarungan di Hutan Morgult, Lysandra yang dirasuki makhluk air hingga pertarungan dengan Magnolia yang berakhir dengan ikatan kontrak aneh di antara mereka.
Schifar berpaling sebentar pada Lysandra lalu kembali fokus dengan jalan tanah yang mereka lalui. Ia masih penasaran dengan keberadaan Lysandra yang tiba-tiba berada di dekatnya dan berpindah tempat pula. Mungkinkah gadis itu yang memindahkannya dan bertarung dengan Magnolia?
"Lys, bisa ceritakan apa yang terjadi sewaktu aku pingsan?"
"Pingsan? Kapan, karena apa dan di mana?" Lysandra takjub mengetahui pahlawannya pernah ambruk.
"Sewaktu aku berhadapan dengan ular putih." Schifar menyentuh dada kirinya dan merasakan dua denyutan yang saling bersaing satu sama lain—denyutan jantungnya dan Magnolia.
Lysandra berpikir sejenak lalu menggeleng pelan. "Tidak tahu." Ada nada frustasi dalam suaranya karena tidak bisa memberikan informasi apa pun.
"Begitu."
"Gondrong, sebenarnya apa yang terjadi padaku? Kau bilang tadi aku memukul EG, tapi kenapa aku bisa ada di sini? Kita di mana sekarang?"
Schifar sadar akan sulit mendapatkan jawaban atas apa yang terjadi sewaktu dirinya pingsan, hanya Magnolia satu-satunya narasumber yang ia punya. "Apa ada kejadian aneh di sekolah?"
"Ck. Pertanyaan dibalas pertanyaan."
"Ada tidak?"
"Iya ada, ketemu hantu toilet. Kalau ketemu lagi akan kuikat dan kugantung dia!" Meski Lysandra mengatakan akan mengikat dan menggantung si hantu toilet, tangannya justru membuat gerakan mencekik.
"Bagaimana rupanya?"
"Jelek, bertentakel, berlendir dan ... menjijikkan."
" Pertanyaan lain. Apakah kau ingat kemana saja dia membawamu sebelum ke hutan ini?""Tidak tahu. Yang kutahu, aku merasa sangat haus sampai rasa-rasanya hibernasi." Mata Lysandra tidak lepas dari jalan kecil yang hanya diterangi oleh lampu mobil Schifar saja, selebihnya ia tidak bisa melihat apa-apa.
"Dehidrasi.""Iya, halusinasi."
"De ... hi ... dra ... si."
"Ya, terserah. Pokoknya belakangnya seperti itu."
Schifar menahan semburan napasnya, mencoba bersabar dan menggeleng pelan. "Berarti dugaanku benar bila dia memanfaatkan cairan tubuhmu."
"Dasar parasit. Udah numpang, masih berbuat sesukanya lagi!" Lysandra menepuk pahanya sendiri, gemas sekaligus geram.
"Memang itulah yang dilakukan parasit." Schifar melirik alat penunjuk arah di atas dasbor untuk memastikan kapan saatnya untuk berbelok.
Pertanyaan lain mampir di kepalanya. "Selama ini dia tidak mencoba berkomunikasi denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRMAID - ARC I: The Beginning [Pindah ke Work Baru]
Fantasi[Karya Original ini dipindahkan ke Work baru dengan judul yang sama, tapi dengan versi yang sudah direvisi. Silakan kunjungi link di bawah. Terima kasih.] Link: https://www.wattpad.com/myworks/314800084-virmaid-arc-i-the-beginning-grand-revision ***...