"Sabar bestie, ini juga gue lagi lari."
"Gak usah dorong-dorong dong bestie, pinggang gue nanti encok bagaimana."
"Bestie, jangan memaksakan kehendak dong."
"Jangan dorong gue kek, Zar."
Zara berhenti mendorong pinggang belakang Wawa, karena keduanya yang asik curhat-curhatan hingga larut malam, menyebabkan Zara dan Wawa terlambat masuk sekolah dan berakhir dengan hukuman.
Tapi mereka berdua bersyukur, tidak ada hukuman yang lebih menyenangkan selain di hari Kamis. Karena seragam hari ini tipis dan gampang menyerap keringat, guru piket hari ini juga sangat baik dan suka menoleransi hukuman yang akan diberikan.
"Ayo buruan Wa. Masih ada tiga puteran lagi."
"Ya gue tau. Lo ngapain sih dorong-dorong pinggang gue segala. Nanti kalo gue ngejungkel ke depan gimana coba!"
"Lagian lu lelet amat sih, Wa."
"Kan kita disuruh lari joging. Bukan lari sprint. Lo-nya aja yang ngebet."
"Dih kok lo marah-marah sama gue sih. Lagian kalo, Lo gak ikutan curhat kaya tadi malem, gue gak bakalan telat kaya gini."
" Yang telat bukan cuman Lo doang Zara, tapi gue juga ikut telat."
"Lagian Lo sih, pake nimbrung curhat segala."
"Lah yang mulai duluan kan elo, Zara."
"Jadi Lo nyalahin gue gitu?! Jahat banget Lo, Wa. Bestie apaan yang gak mau dengerin bestienya curhat."
"Bestie apaan yang main kerumah gue kalau ada butuhnya doang."
Wawa menye-menye, masih sambil berlari, Zara yang gemas menepuk bibir Wawa yang terlihat monyong.
Wawa yang mendapat perlakuan dari Zara tadi, berhenti lari. Matanya membulat sempurna. "Lo kok malah nabok bibir gue sih!"
"Lagian Lo menye-menye, gemes kan gue. Jadi gue tabok."
Sebelum Wawa mengamuk, Zara lari dengan sisa tenaganya, berusaha melarikan diri dari amukan Wawa.
"ZARA!!! SINI GAK LO!!! GUE TABOK BALIK YA BIBIR LO!!!"
Suara cempreng Wawa yang ada di lapangan menggelegar hingga terdengar di kelas-kelas sampai lantai 4.
Hukuman yang diberikan guru piket kepada mereka, digantikan dengan aksi kejar-kejaran antar Wawa dan Zara. Kegiatan mereka tidak luput dari perhatian seluruh anak murid yang penasaran karena mendengar teriakan Wawa tadi.
Sama dengan Ayaz. Ayaz dan Ucup yang penasaran juga ikut menyaksikan dua bestie yang asik kejar-kejaran dengan salah satu diantaranya tertawa terbahak-bahak dan satu yang lain dengan wajah memerah yang penuh amarah.
Ayaz semakin merasa bersalah karena ucapannya kemarin. Bagaimana bisa, Zara hidup di dunia dengan dirinya sendiri, mengingat kedua orangtua Zara yang sudah meninggal dan perkataannya yang sangat menyinggung kemarin, membuat rasa bersalah Ayaz semakin besar.
Baru saja Ayaz ingin turun menemui Zara dan meminta maaf secara langsung, tapi Ayaz langsung mengurungkan niatnya, saat guru yang mengajar kelasnya menyuruh untuk kembali masuk dan melanjutkan KBM.
Sedangkan Zara yang sudah tertangkap Wawa, pasrah. Tenaganya sudah terkuras habis karena lari hukuman dan lari dari amukan Wawa.
"Wawa! Jangan acak-acak rambut gue!!"
"Biarin. Siapa suruh Lo nabok bibir gue hah?!!"
"Aaa!! Wawa, kunciran gue jadi berantakan!"
Wawa berhenti setelah merasa puas mengacak-acak rambut paripurna milik Zara. Sekarang penampilan Zara jauh dari kaya rapih, denga rambut yang baru saja di acak-acak Wawa, bau yang sudah keluar dari rok dan wajah nya yang penuh dengan keringat.
"Bodo Amat."
"Jahat bener Lo, Wa. Gua capek-capek nguncir rambut make karet bekas bungkusan nasi uduk, malah Lo acak-acak ya."
"Ayo ke toilet. Benerin penampilan Lo yang udah kaya gembel."
Wawa pergi duluan meninggalkan Zara yang masih sibuk melepas satu persatu karet yang menguncir rambutnya.
"Wawa!!! Tungguin gue!!!"
Hai hai hai.
Kalian kira kira tipe yang kaya gimana nih.
Lebih mentingin gaya rambut apa touch up make-up hayoo.
Kalo Zara sih lebih suka gaya rambut, karena lucu-lucu.
Kalo Wawa apa ya?
Kira-kira ada yang tau gak? Hayoo
Happy Reading all...
![](https://img.wattpad.com/cover/304623576-288-k327582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Physical Touch [end]
Ficção AdolescentePhysical Touch, merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya yang mengacu pada cara mengekspresikan dan menerima kasih sayang melalui sentuhan, kedekatan fisik, serta bentuk lain dari sentuhan fisik. Dia Ayaz, cowok yang sa...