Zara melanjutkan langkahnya menuju kelas masih dengan menggulum bibirnya, membentuk segaris senyuman.
Matanya masih memandang telapak tangan yang tadi menggenggam tangan Ayaz, hidungnya masih dapat mencium aroma parfum Ayaz yang menempel di tangannya.
"Heh kuda! Pagi-pagi udah senyam-senyum kaya orang setres aja Lo!"
Nazwa Khairunnisa Khawl. Sahabat karib Zara dari SMP yang sangat tahu betul, seluk beluk sifat jelek maupun sangat jelek yang dimiliki Zara. Nazwa atau yang biasa dipanggil Wawa ini menatapa malas Zara yang seperti orang setres.
"Apa sih Wa! Lo tuh, pagi-pagi makannya ciki terus. Pantesan bego! Kebanyakan makan micin sih Lo."
Wawa melotot, dirinya tak terima mendengar ucapan Zara. "Kok Lo malah nyalahin ciki gue sih! Gak ada hubungannya sama Lo yang keliatan kaya orang setres pagi-pagi gini!"
Zara berkacak pinggang, ia menghadap ke arah Wawa, "Lo tau gak?" Wawa menggeleng.
"Ya iya lah, lo gak tau. Kan gue belom cerita ha ha ha ha."
Zara menepuk lengan atas Wawa, masih dengan tampang polosnya Wawa tetap memakan ciki yang ada di tangannya.
"Gak jelas. Dasar orang setres!"
Wawa pergi, ia meninggal Zara yang masih tertawa ngakak entah karena apa. Wawa sebenarnya capek mempunyai bestie seperti Zara yang setiap hari makin bertambah kelakuan jeleknya.
Sama sekali tidak ada kelakuan Zara menurut Wawa yang bernilai positif, malah kebanyakan negatif. Wawa tau semenjak masuk SMA dan mengenal Ayaz, Zara yang notabenenya siswi aktif ber-organisasi, kini malah aktif mendekati Ayaz tiada henti.
"Wawa!!! Tungguin gue!!!"
Terdengar suara Zara yang menggelegar hingga ke lantai bawah diikuti juga dengan decitan antara sepatu dan lantai yang saling beradu. Sudah dipastikan kalau Zara pasti sedang berlari sambil berteriak tanpa menghiraukan sekitarnya.
"Hiihh, tadi orang setres, sekarang malah berubah jadi orang utan. Lo tuh bisa gak sih, gak pecicilan seharii aja?!"
"Wawa bukannya bantuin gue bangun. Malah sibuk ngemil sambil ceramah sih Lo!"
Yap. Zara terjatuh dengan posisi duduk hampir tergeletak akibat berlari sambil teriak tanpa menghiraukan area sekitar kelas yang sedang di pel oleh petugas piket kelas.
Banyak sepasang mata yang melihatnya terjatuh, bahkan tak segan pula ada yang tertawa lepas melihat kelakuan Zara diluar batasan nya.
Wawa mengulurkan salah satu tanggannya untuk membantu Zara yang masih terduduk di lantai, masih dengan ceramahnya.
"Makanya, jadi cewek tuh kalem dikit. Pantes aja Ayaz kagak suka sama Lo. Kekakuan Lo aja 11 12 kaya orang utan yang setres!"
Zara berdiri setelah menerima uluran tangan dari bestienya. "Dih ngarang. Mana ada orang utan yang stres. Masa cewek se-cantik gue di bilang setres terus di miripin kaya orang utan."
Zara mengibaskan rambut bagian bawahnya, ia bahkan sudah melupakan dengan mudah kejadian memalukan tadi, dan bertindak pede lagi."Hiih dasar kepedean! Untung Lo cakep beneran!" Zara merespon dengan mengangkat dagu tinggi-tinggi dan tersenyum senang karena dipuji Wawa.
"Eh iya. Lo tau gak, tadi gue habis pegangan tanga lhoh sana Ayaz." Zara memeluk Wawa dari samping karena saking senangnya menceritakan kejadian beberapa menit yang lalu di lapangan tadi.
"Pegangan tangan beneran, apa Lo yang maksa Ayaz?!"
"Ih sama aja Wa, gue pegangan tangan sama Ayaz pokoknya."
"Ck, yaudah iya. Gausah pake peluk-peluk gue segala kali! Awas lah, gue mau minum dulu."
Zara melepaskan pelukannya dari Wawa, ia kemudian duduk di kursi samping Wawa dengan wajah yang sumringah.
Ia menopangkan wajahnya di lipatan tangan yang ditekuknya. "Gue jadi makin yakin, Wa. Kalo gue pasti bisa menaklukkan hati Ayaz yang dinginnya ngalahin es batu junet."
"Iya. Terserah elo. Gua bantu dukung aja, dan siap jadi sandaran kalo Lo lagi membutuhkan seseorang."
"Gue rasa, gua cuman butuh Ayaz doang deh Wa."
Wawa menggeplak belakang kepala Zara, "Wah sialan Lo. Udah bagus punya bestie modelan kayak gue, yang perhatian. Malah Lo sia-siain. Gak berterima kasih banget Lo ya!!"
"He he gw peace Wawa."
Zara menyengir, ia menunjuk kedua jari telunjuk dan manisnya membentuk kode peace kepada Wawa. Kemudian kedua tertawa renyah tanpa menghiraukan sekitarnya juga yang sudah menatap mereka aneh.
Welcome Back again....
Seneng deh baca pertemanan antara Zara sama Wawa. Sama-sama receh dan gampang ketawa bahagia hanya karena hal random.
Btw kalian tipe pertemanannya kaya Zara & Wawa atau Ayaz & Ucup nih. Sama sama punya kebahagiaan nya sendiri.
Tapi beda cara ngungkapin ya.
Happy Reading all...
Thank you udah mau baca cerita random gue...
![](https://img.wattpad.com/cover/304623576-288-k327582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Physical Touch [end]
Genç KurguPhysical Touch, merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya yang mengacu pada cara mengekspresikan dan menerima kasih sayang melalui sentuhan, kedekatan fisik, serta bentuk lain dari sentuhan fisik. Dia Ayaz, cowok yang sa...