Zara masuk ke kelas Ayaz karena jadwal belajar bersama nya di kelas Ayaz sekarang.
Keadaan kelas cukup sepi karena sebagian penghuni nya sudah pulang kerumah masing-masing. Hanya ada Zara, Ayaz dan Ucup didalamnya.
"Udah Lo baca sama Lo inget intinya kan."
Yang ditanya mengedarkan pandangannya ke lain arah.
"Gimana gue mau baca. Mapel gue hari ini padat pake banget."
"Gue juga tuh."
Zara beralih menjadi duduk disamping Ayaz, kata jemari Zara memegang tangan Ayaz yang sedang menuliskan rumus-rumus soal, sudah dipastikan Zara kalau yang sedang Ayaz tulis ini pasti akan menjadi soal yang harus ia kerjakan.
"Ayaz, belajar ditunda hari Senin aja ya. Kan besok hari Sabtu."
Tangan Ayaz menghempas tangan Zara yang masih menempel, kedua mata Ayaz yang terbingkai kacamata itu menatap Zara mengintimidasi.
"Jangan liatin gue kaya gitu dong, Yaz. Nanti kalo gue salting gimana coba."
"Gue besok gak bisa."
"Yaudah Senin aja."
"Senin gue mau belajar sendiri."
"Selasa aja deh. Ya ya ya."
"Selasa sampe Jumat gue sibuk."
"Yaudah Minggu."
"Minggu gua istirahat."
"Yaudah, gak usah belajar."
Zara menaik-turunkan kedua alisnya, kedua matanya menyipit dengan seyum lebar yang menghiasi wajahnya. Rambut Zara yang kini tidak di kuncir neko-neko beterbangan tertiup angin mengenai wajah Ayaz.
Dapat ditangkap dengan Indra penciuman Ayaz, kalau aroma rambut Zara sangat berbeda dengan aroma rambut cewek lainnya.
Bukannya Ayaz apa, tapi Ayaz sering mencium aroma rambut cewek yang ada di kelas nya sangat banyak beraroma vanilla dan wangi bunga-bunga an lainnya.
Berbeda dengan Zara, aroma rambut Zara seperti buah-buahan segar. Baru kali ini Ayaz sangat dekat dengan Zara dan dapat mencium aroma rambut Zara yang sangat menyegarkan dan cocok di hidungnya.
"Gak ada!"
"Ayaz ayolah, gue gak mau belajar sekarang. Gue mumet tadi habis ngitung rumus-rumus kimia. Capek."
Zara kembali memegang lengan Ayaz, digoyang-goyangkan seperti seorang anak yang sedang merengek kepada ayahnya.
Segera langsung Ayaz tepis jauh-jauh tangan Zara yang memegang lengannya.
"Ck. Oke. Tapi gua cuman bisa 1 jam doang."
"Loh kok cepet banget sih. Biasanya juga kita belajar bareng bisa sampe 3 jam an. Belajar apaan yang sesingkat itu."
Ayaz menatap bingung Zara yang terlihat tidak setuju. "Biasanya juga Lo yang gak mau lama-lama belajar bareng gue."
"Beda, Yaz."
"Gak jelas Lo." Ayaz bangkit dari duduknya, melepaskan kacamata yang sedari tadi mebingkai kedua matanya.
"Gue balik lah. Lo gak mau belajar sekarang kan."
"Iya. Hati-hati."
Zara kesal, ia merasa gagal modus kepada Ayaz. Sebenarnya ia bisa-bisa saja untuk belajar hari ini, tapi kegiatan Ayaz yang sangat padat Minggu depan, memberikan satu hari yang sangat Zara nantikan.
Hari Minggu, hari dimana seluruh manusia bersantai-santai. Di hari itu niat Zara ingin mejagak jalan Ayaz dengan berkedok belajar bersama, tapi nyatanya waktu yang diberikan Ayaz terlalu singkat.
"Yahahaha kasian Lo. Niat hati pengen modus berduaan sama Ayaz nanti hari minggu, malah waktu yang sama sekali tidak mendukung. Kasian amat sih Lo Zar. Mending sama gue yang pasti-pasti."
"Lo denger semuanya?!! Gak sopan banget Lo ya!" Zara memukul punggung Ucup kencang.
"Sakit anjir. Lagian gimana gue kaga denger, lo sama Ayaz aja ngobrol udah kaya lagi ngegibah. Ayo gue anterin balik."
"Hihh, dasar gak sopan. Ayo lah."
Ucup tahu betul letak rumah Zara, karena dirinya dan Zara sudah berteman sejak kelas 10. Walaupun mereka beda kelas, tapi entah dari mana keduanya bisa saling mengenal dan berakhir berteman.
Bingung kan kalian sama alurnya
Tenang, bentar lagi Zara mulai modusin Ayaz lagi kok.
Kita lihat, Ayaz langsung baper apa sok-sokan acuh sama Zara.
Kira-kira mereka berdua bakalan lebih banyak belajar apa malah modus modusan yaa...
Tetep Happy Reading all...
KAMU SEDANG MEMBACA
Physical Touch [end]
Novela JuvenilPhysical Touch, merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya yang mengacu pada cara mengekspresikan dan menerima kasih sayang melalui sentuhan, kedekatan fisik, serta bentuk lain dari sentuhan fisik. Dia Ayaz, cowok yang sa...