[02] mommy gaul; twice ft k-idols

42. Obrolan santai Chaeyoung dan Jihoon (Liburan II)

Setelah dari rest area, semua rombongan yang tadinya semangat goyang dan jalan kesana kemari, ribut ga yang tiada hentinya seperti Haechan, Woojin dan Jaemin yang tidak bisa diam tapi setelah dari rest area mereka banyak diem mungkin karena kantuk mulai menyerang. Satu persatu dari mereka sudah mulai masuk alam mimpi seperti para anak bawang Dongpyo, Junho, Jeongin, Seungmin, Renjun yang tengah tertidur pulas di kursi belakang.

Rombongan cewe juga seperti Yeji, Minju, Ryujin, dan Lia yang tadinya asik bergosip sekarang pada tertidur satu sama lain.

Begitupula dengan Yeri yang sudah tertidur, akan tetapi teman sebangkunya masih terjaga dan asik memainkan ponselnya yang tak lain adalah Son Chaeyoung.

Jihoon berdiri hendak melihat anak-anak, ia melihat hampir semuanya sudah banyak yang memasuki alam mimpi kecuali Jeno dan Chaeyoung. Jeno yang asik dengan bukunya, sepertinya sedang membaca buku tentang pelajaran, ya anak kutu buku dan juga setelah liburan ini berakhir ia akan menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas di Jakarta.

Ia beralih menatap Chaeyoung yang sepertinya menatap dirinya juga, mereka saling tatap satu sama lain. Semenjak perpindahan Chaeyoung ke perumahan, mereka tak pernah ada waktu untuk mengobrol bersama hanya sekedar saling sapa saja.

Chaeyoung tersenyum melihat Jihoon dan juga lelaki itu membalas senyuman Chaeyoung dengan manis. Ia beralih melihat dua kursi depan yang kosong, akhirnya ia mengajak Chaeyoung untuk duduk di kursi depan bersama dengan menggunakan bahasa tubuh agar tak membangunkan yang lain.

Gadis itu mengangguk mengerti dengan intrupsi yang diberikan oleh Jihoon. Lelaki itu lebih dulu beralih dari kursinya dan juga Chaeyoung yang sepertinya dengan hati-hati menggeser kaki Yeri agar gadis itu tidak terbangun.

Chaeyoung berhasil ke luar dan duduk di samping Jihoon, sebenarnya sedikit canggung karena duduk berdua seperti ini. Kalau diingat masa lalu mereka tentang cinta monyet segiempat yang sepertinya masih berjalan sampai sekarang.

Mereka diam satu sama lain, Chaeyoung terus menunduk sambil memainkan kakinya, "Oh iya Chae ... " celetuk Jihoon membuat atensi gadis di sampingnya langsung menoleh.

Chaeyoung menunggu kata selanjutnya yang diucapkan oleh Jihoon, "Kita banyak berubah ya. Sorry agak canggung begini, gua gatau mau ngomong apa karena udah lama banget," ucap Jihoon dan diangguki oleh Chaeyoung.

"Haha santai aja Ji. Mungkin karena kita udah sama-sama dewasa kali ya. Kayak aku, kamu, Mark, Yeri dan juga Woojin, eh tapi kayaknya cuma Woojin doang yang ga pernah canggung untuk ngomong berdua atau deketan gini," ujar Chaeyoung dan mendapatkan anggukan dari Jihoon.

"Saudara kembar gua itu emang agak laen, Haha."

Setelah itu mereka sama-sama tertawa membahas tentang Woojin. Sementara sang empu sedang tertidur pulas sambil menggaruk telinganya.

"Gimana kamu sama Yeri?" sebuah pertanyaan yang diajukan oleh Chaeyoung, dirinya sebenarnya sedikit ada perasaan mengganjal tapi mungkin sekarang dirinya tak seratus persen menaruh hatinya kepada lelaki di sebelahnya.

Jihoon menggaruk tengkuknya, "Begitu, kayak biasa. Yeri masih mengejar pangerannya, walaupun kadang kalau ada apa-apa larinya ke gua," jawabnya.

"Ya karena cuma lo yang bisa Yeri andelin. Jujur nih ya, menurut gue si Yeri menaruh hati juga sama lo, dia juga sering cerita banyak tentang lo ke gue. Jangan pantang menyerah gini dong Ji, ga inget kata-kata lo waktu kecil?"

Mendengar itu Jihoon rasanya ingin terbang jauh ke angkasa, menembus awan-awan. Bagaimana tidak, wanita yang dari kecil ia idam-idamkan menaruh hati juga kepadanya, seperti bagaikan mimpi.

"Memang gua pernah bilang apa?" tanya Jihoon.

Chaeyoung tertawa geli kalau mengingat kata-kata yang diucapkan oleh Jihoon kecil. "Pokoknya aku mau nikah sama Yeri, titik ga ada penolakan dan kamu Chae harus jadi saksi dari janji ini. Mau disuruh Tante Jihyo makan tai ayam pun atau disuruh jilat ingus Woojin pun aku mau dan siap jadi suaminya Yeri!" ucap Chaeyoung berlagak seperti Jihoon kecil saat mengatakan itu.