46. Amarahnya Jeno, Berujung ...

86 8 3
                                    

Jeno keluar Villa, ia menghela napasnya dengan kasar. Ia memutuskan keluar villa untuk menghirup udara segar dan meredam amarahnya. Jeno selalu seperti ini, setiap emosinya meluap ia akan menjernihkan pikiran yaitu dengan menghirup udara segar, seperti naik motor contohnya.

Lelaki itu mengeluarkan sebuah kotak rokok dari sakunya dan mengambil satu batang rokok serta membakar ujung putungnya kemudian menyesapnya. Untung saja tak ada yang keluar villa karena sudah malam dan juga mereka pasti kelelahan akibat perjalanan jauh.

Jeno pun mendudukkan dirinya di kursi yang berada di teras villa tersebut sembari menikmati angin malam yang sejuk. Tiba-tiba suara dorongan kecil pintu terdengar di telinga Jeno, pasalnya dirinya tepat di samping pintu.

Jeno bersiap untuk mematikan rokoknya karena ia takut itu om Jaebum ataupun anak yang lain, ia takut akan dikadukan ke tante Nayeon dan berakibat sang ayah akan tahu bahwa dirinya masih merokok.

Tiba-tiba ke luar seorang gadis dengan rambut diikat ponytail serta memakai cardigan berwarna tosca. Saat sang gadis membalikkan tubuhnya, ia begitu terkejut dan melompat kebelakang.

Mereka berdua saling tatap-tatapan, keduanya sama-sama terkejut. Gadis itu menaruh tangannya di dada sambil napasnya naik turun tidak karuan, "Astaga! Lo bikin gue kaget aja-"

Jeno langsung mengisyaratkan untuk mengecilkan suara gadis tersebut. Gadis itu mengikuti instruksi yang Jeno berikan, "Lo ngapain di sini?" ucapnya bisik-bisik.

Tak ada jawaban, seolah memang tak ingin menjawab pertanyaan gadis di hadapannya ini. Mata gadis itu menatap ke arah putung rokok yang sengaja disembunyikan Jeno di belakang tangannya yang menghadap ke bawah kursi.

Gadis itu pun duduk di samping Jeno tanpa bertanya dengan orang yang berada di kursi tersebut. "Ga usah disembunyiin gitu, santai aja sama gue," ucapnya sembari menaruh tangannya disaku.

Jeno pun akhirnya kembali menyesap rokok tersebut. Entah kenapa dirinya begitu percaya dengan gadis di sampingnya ini. "Lo ngapain keluar?" tanya Jeno membuka obrolan.

"Ya gapapa sih, mau cari udara segar aja. Udah lama gue ga ngeliat langit cantik gini, apalagi view nya langsung gunung gitu," jelasnya sembari menatap ke arah depan.

Jeno mengikuti arah pandang gadis itu. Benar, sangat apik untuk dipandang mata, bintang dan bulan begitu terang malam ini. Apalagi bintang bertaburan menghiasi langit malam ini.

"Ga takut ketauan bokap lo?" tanya Jeno. Yeji langsung terkekeh kecil, Yap gadis itu adalah Yeji.

"Selagi bokap ga tau kan," ujarnya dengan senyuman manis.

Tanpa sadar Jeno juga menyunggingkan senyumnya.

Yeji mengeluarkan permen dari saku cardigannya. Tepat saat itu Jeno hendak kembali membakar putung rokoknya karena yang pertama hanya tersisa ampasnya saja.

Gadis itu menyerahkan permen karetnya, "Mending ini, dari pada itu bikin paru-paru lo sakit," jawabnya.

Jeno langsung menatap gadis di sampingnya, "Bener kan, itu ga sehat bagi tubuh lo. Terus juga katanya rokok tuh rasanya manis, lebih manisan ini dan juga ga bikin polusi juga," kata Yeji.

Tak ada jawab dan tindakan dari Jeno, " ... Ya udah deh kalau lo ga-" belum selesai Yeji berbicara, permen karet yang berada di tangan Yeji langsung diambil oleh lelaki tersebut.

Mereka berdua akhirnya sama-sama mengunyah permen karet. Yeji menyenderkan tubuhnya sembari merenggangkan ototnya, sebenarnya alasan Yeji keluar kamar tuh karena dirinya kurang dekat dengan anak-anak yang lain ya mungkin dirinya dekat dengan Lia dan Ryujin, itu juga dekat dengan Lia karena mereka sekelas sedangkan Ryujin karena gadis itu dekat dengan Hyunjin, sementara dengan Minju dia kurang, mungkin karena terkait umur dan juga pembahasan yang tidak sama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[02] mommy gaul; twice ft k-idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang