10. Semesta Dan Alam

65 48 4
                                    

"Setiap orang memiliki posisi dan konsekuensi yang berbeda"
- Alam Bintang Rayna

Happy Reading




Jadi, sekarang Semesta sudah melupakan Shena? Secepat itu? Memang benar kata orang, lelaki cepat melupakan seorang wanita yang benar-benar tidak ia sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, sekarang Semesta sudah melupakan Shena? Secepat itu? Memang benar kata orang, lelaki cepat melupakan seorang wanita yang benar-benar tidak ia sukai.

"Jadi, secepat itu kamu lupain aku Ta?" lirih Shena menahan tangisnya.

"Iya." jawab singkatnya.

Jawaban Semesta itu membuat dada Shena terasa sakit. Tetesan bulir air mata seketika menetes di pipi manisnya. Begitu saja lewat tanpa permisi.

"Kak Semesta! Lo gak papakan." susul cewek ini berlari dengan teriaknya–– dibelakang tubuh Semesta. Tatapan Shena pun tertuju kepada perempuan yang berlari kecil mendekati mantan kekasihnya itu.

"Kak Shena ngapain disini?" tanya Sifa heran. Shena seketika bungkam tak bisa menjawab pertanyaan Sifa, dia bingung ingin menjawab apa kepada sang Adiknya.

Hati dilanda patah hati, serta pertanyaan dari sang adik. Yang membuatnya bingung menjawab apa.

"Kakak anggotanya dia?" Tunjuk Sifa memperhatikan wajah lelaki itu.
"Dia jahat Kak. Dia yang udah hampir lukai aku dan teman-teman aku." adu cewek ini ditatap tajam oleh lelaki dihadapannya.

"Lu apain Adik gue Ndra? Kalau lu sakiti Adek gue, gue bakal benci lu!" tatapnya Shena ke Narendra dengan ancaman.

"Gue gak lukai Adek lu, Shen." elak Narendra.

"ANJAY, KAMU BOHONG.” tawa Manda mengikuti trend Tik Tok yang viral belakangan ini.

"Boleh tanya?" Shena menghampiri Alam, tatapan Semesta tajam menatap cewek itu. Shena menghembuskan nafas perlahan, matanya tertuju pada lelaki itu. Ia mulai mengangkat bibir manisnya membentuk bibir yang manis dengan senyum mengambang.

"Gak akan rebut dia kok, cuma mau kenalan aja." ujar Shena dengan rileksnya. Alam menatap Shena dengan perasaan tidak karuan. Entahlah, hatinya tak tau kenapa tidak enak.
"Kak Shena," lirihnya tidak berani menatap mata Shena.

"Hey, nama kamu siapa? Boleh kenalan gak?" Shena memegang pundak Alam.

"Jangan takut. Aku ini Kakaknya Sifa. Coba jangan nunduk, tatap mataku dong. Gak enak kalau lo nunduk terus." Timpal Shena berusaha se-ramah mungkin.

"Kak maafin Alam ya. Yang udah–" Shena menempelkan jari telunjuknya di mulut Alam. Ia tak mau cewek itu melanjutkan perkataannya.

"Hust, udah." Shena memeluk tubuh Alam. Ia mengelus pundak cewek itu dengan tulus walupun ada rasa sedikit kecewa dihatinya. Shena berbisik sedikit di telinga Alam dengan sedikit senyum smirk-nya.

SEMESTA DAN ALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang