"Hidup itu banyak masalahnya. Jadi gue gak tau kapan selesainya"
- Elvano ByantaraHappy Reading
•
•
•
•
•Tepat di kantin sekolah. Vano menemui Semesta secara diam-diam, agar tidak tahu Narendra dan yang lainnya. Dirinya ingin membicarakan soal teror yang menimpa Alam, walaupun agak canggung untuk memberitahu Semesta, tapi Vano bertekad untuk memberitahu Semesta apa yang terjadi pada sang saudaranya.
Terlebih lagi Alam adalah adiknya Kak Candra anggota pertama Black Wolf. Mestinya Semesta dan anggotanya harus menjaga Alam dan melindunginya. Terlebih Alam merupakan pacar Semesta. Dengan sifat sejuta keras kepala membuat lelaki ini makin khawatir dengan sang sepupu.
"Ke inti, nggak usah banyak bicara." Singkat Semesta memasang wajah datar.
Vano menarik nafas dalam-dalam, menghembuskannya secara perlahan. Dari raut wajah sudah nampak serius, menurut lelaki ini, di batinnya.
"Gue nggak tahu lu mau dengerin atau nggak, yang jelas ini penting buat lu." timpalnya melanjutkan bicara.
"Beberapa hari yang lalu, gue nginep di rumah Alam. Gue disuruh Kakaknya untuk jagain dia, akibatnya gue nginep di sana. Sekitar jam sepuluh malam gue nggak bisa tidur- perasaan gue entah kenapa enggak enak. Karena lapar gue buat mie di dapur, kan, nah pas gue mau makan itu-"
"Gue bilang ke inti. Nggak usah banyak cerita, gue males dengarnya." Titah Semesta menjeda cerita Vano.
"Gue lanjutin, walaupun lu nggak mau dengar, tapi ini langsung ke intinya. Jadi pas gue mau makan, itu ada orang yang ngetuk pintu rumah. Gue langsung buka pintunya, terus pas gue buka itu, nggak ada orang disana, dihadapan gue itu ada paket- paket warnanya merah pokoknya berbentuk kotak. Pas gue ambil itu paket- dan gue buka karena penasaran, ternyata isinya sebuah boneka pantulan gitu. Terus ditempel fotonya Alam dengan pisau ditusuk di fotonya, sama lumuran darah- seketika gue pas buka paket itu, gue langsung lempar jauh pokoknya dari gue," cerita Vano panjang lebar sedikit tergiur oleh cowok itu mendengarnya.
"Terus di mana Alam? Apa dia lihat paket itu?" Tanya Semesta cemas serta khawatir. Namun berusaha untuk cuek dihadapan Vano.
"Dia lagi tidur untungnya. Dan nggak lihat itu, tapi setelah gue dekati lagi paket itu- di sana ada secarik kertas kecil yang bertulisan "Sudah dua hari ini kau menerima teror ku, Alam bintang Rayna. Selamat bersenang-senang." Gue takutnya teror itu datang lagi ke pacar lo." Vano mengkhawatirkan Alam- sementara Semesta tak menjawab ucapan Vano tadi- ia terdiam termenung saja tanpa rasa khawatir.
"Biarin. Gue gak peduli soal itu."
"Nggak perduli?!" Seru Vano berdiri menggebrak meja. Tatapan siswa-siswa di sana tertuju pada kedua lelaki ini.
"Vano ngapain sih? Pakai gebrak meja segala, apa mau berantem sama Kakel itu? Ganteng tau dia. Tapi sayangnya udah ada yang punya," cibir siswi ini
kepada temannya."Serius? Udah ada yang punya? Padahal niatnya gue pengen deketin." sambung teman satunya, murung ketika tau Kakelnya udah punya pacar.
"Iya. Dia satu angkatan sama kita, anak MIPA X-C. Namanya Alam Bintang Rayna, padahal orangnya gak cantik." Ucapnya kembali.
"Dia pacar lo!! Seharusnya lo khawatir dan cemas akan teror yang menimpanya. Bukan malah gini- jadi cowok pengecut. Yang nggak mau lindungi ceweknya," Seru Vano menatap tajam Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN ALAM
Teen Fiction[ Cerita pertama! Jadi dimaklumi ya!! ] Semesta Ryan Alveno seorang anak tunggal dari keluarga mampu atau bisa disebut keluarga kaya raya. Saat disekolah ia menabrak seorang cewek bernama Alam Bintang Rayna Gadis bar-bar yang kekurangan kasih sayan...