16. Adiknya Kak Candra?

56 38 2
                                    

"Mari selamatkan diri dari gejala pura-pura bahagia"
- Semesta Ryan Alveno

Happy Reading




"ANJIR! LU BISA PELAN KAGAK!!" Histeris Semesta takut diboncengkan Alam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANJIR! LU BISA PELAN KAGAK!!" Histeris Semesta takut diboncengkan Alam. Tangannya berpegangan erat pundak cewek ini.

"APA?! GUE KAGAK DENGAR!" Jawab Alam seolah tidak dengar. Padahal cewek ini, sebenarnya dengar ucapan lelaki dibelakangnya. Hanya saja, ia seolah berpura-pura tuli.

"TULI YA LU?!" Teriak Semesta semakin kencang. Alam tak perduli akan suara Semesta tadi. Justru ia makin menambah kecepatan motornya. Semesta memegang bahu Alam semakin erat, dirinya tak menyangka cewek ini bar-bar juga.

Sampailah di rumah Semesta, satpam penjaga rumahnya itu membuka gerbang pintu rumah. Alam turun dari motornya, ia terkagum akan rumah besar nan mewah dihadapan mata.

"Gak usah kagum!" Pekik Semesta tak suka. Sudah turun dari motor dengan tertatih kesakitan.

"Gue? Kagum sama rumah lu?" Tawanya pedih.

"Yang ada gue kagak suka sama rumah modelan kaya gini." Senyumnya getir mengingat dulu– kejadian di beberapa tahun lalu.

Langkah kaki seorang cowok berjalan keluar dari rumah besar ini, tertuju pada  cowok dan cewek ini yang berada diluar rumah. Cowok ini ke rumah Semesta hanya untuk mencari sang sahabat. Siapa sangka, sahabatnya itu belum kunjung pulang juga, setelah dirinya pulang akhir dari ekskul. Nyatanya, Semesta pulang lebih awal darinya.

Cowok ini memperhatikan tubuh sang sahabat, dan ternyata benar, jika sahabatnya ini berjalan dengan pincang, sepulang sekolah. Apa yang terjadi dengan sahabatnya ini? Hingga seperti ini?

"Kaki lu kenapa Ta?" Tanyanya penasaran.

"Dia Habis kecelakaan tadi," sahut Alam membuat lelaki ini mengerutkan dahi.

"Kok bisa?" Alam menggelengkan kepala.

"Basa-basi lu. Mending bantu gue buat jalan, ke rumah." Timpal Semesta melirik ke cowok itu. Cowok satu ini pun membantu membopong Semesta– berjalan ke dalam rumah.

"Kel, lu kagak ngajak gue buat masuk gitu?" Panggilnya mengedipkan mata berulang kali, membujuk lelaki itu agar mengajaknya masuk ke dalam.

"Ya udah gue izinin lu masuk," pasrah Semesta.

☃️☃️☃️☃️☃️

Cowok ini melirik Semesta yang sedang duduk, dahinya mengerut bingung kepada Semesta. Semesta yang paham itu, mulai menceritakan alur kronologi kejadian.

"Tuh orang gak ada habisnya ya sama kejahatan!" Heran Alam dengan geram.

"Udah biasa dalam dunia geng motor," sambung cowok satunya.

SEMESTA DAN ALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang