7. Baik sesama musuh

65 49 6
                                    

"Selesaikan dulu masa lalu mu, baru memulai dengan yang baru "
-Semesta Ryan Alveno

Happy Reading




Sesampai di markas Black Wolf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampai di markas Black Wolf. Mereka memarkirkan motor terlebih dahulu lalu melepas helm yang dipakainya. Ya, bahkan sampai di markas— Semesta masih menggendong bonekanya itu dipunggung.

"Lu ngapain sih Ta? Bawa nih boneka? Buat apa coba?" tanya Dani yang sedang membolak-balikkan boneka Semesta berulang kali.

"Kalau lu mau ambil! Ambil aja! Nggak usah pakai iri segala, kalau lu mau bonekanya." Balas Semesta berdecak kesal. Memutar bola mata malas.

"Santai aja, bro. Dani kalau iri suka gitu orangnya." Sahut Gerhana langsung dipelototi pemilik nama itu.

"Nih! Boneka lo! Ambil tuh, boneka! Gue juga bisa kali, beli boneka tas kaya gitu." Sombong Dani melempar boneka tas Semesta ke Gerhana.

"Dasar sombong!" Pekik Semesta menatap sinis lelaki itu.

"Lo cocok gitu Ta," sambung Arga. Cowok ini mengerut, tak paham maksud lelaki itu.

"Cocok buat bantai lawan. Sama kata-kata lu yang keluar dari mulut lo, itu." seketika Semesta tertawa kecil menanggapi jawaban Arga.

"Kenapa ketawa Ta? Ada yang lucu ya?" Bingung Arga.

"Gue heran aja sama lu semua. Lu pada ngapain sih, anggap gue ini kaya orang yang paling pro gitu." Ucap Semesta terkekeh kecil.

"Padahal disini, lu semua itu keren, pro, ganteng, cool, tapi entah kenapa lu pada merendah banget sih sama gue? Apa karena gue ketua disini jadi lu pada takut?" Semua anggota disana menggelengkan kepala.

"Gue cuma hargain ketua geng Black Wolf kami. Kita disini cuma nge-rendah, sama nurut perintah lo Ta. Karena kalau emang itu perintah sama kegiatan yang baik buat kita, pasti kita jalanin. Kalau itu buruk bagi kita, pasti gak bakal kita jalani perintah lo." Jujur Bayu anggota Black Wolf.

"Hey! Dengerin gue ya semuanya." Ucap Semesta menumpu banyak perhatian padanya. Mata penjuru anggota Black Wolf pun tertuju pada ketua gengnya.

"Kita semuanya sama disini. Di Black Wolf, gak boleh ada yang nge-rendahin harga dirinya di hadapan gue tanpa kecuali, oke! Kalau ada masalah cerita disini! Jangan sampai bunuh diri! But, kalian orang spesial yang pernah gue temuin di sini." Tekan Semesta kepada anggotanya.

"Yaa kali, anggota Black Wolf mau bunuh diri. Sungguh kalau ada, gue mau bilang, it's not my dream."

Arga menampar bibir Dani karena perkataan nya tadi. Batin Arga, ia ingin sekali menendang Dani sampai ke jurang. Namun, karena Arga masih punya hati ia mengurungkan niatnya tadi.

SEMESTA DAN ALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang