31. Orang gak jelas

40 22 11
                                    

"Menjadi kuat itu belum tentu akan hebat untuk selamanya"
- Semesta Ryan Alveno

Happy Reading




"Ku maha atuh Neng? Kenapa itu Teh motornya?" Tanya bapak tukang bengkel tersebut. Melihat cewek dihadapannya menghentikan motor. 

"Bannya bocor Pak." Balas cewek itu membungkuk, menjadikan lututnya sebagai tumpuan.

"Jadi tolong ditambal ya Pak," pinta cewek ini.

"Aduh Neng, bengkelnya mau tutup nih. Soalnya saya ada acara penting, jadi pulang cepat." tutur pelan bapak bengkel itu.

“Gak bisa luang-in waktu sebentar aja Pak, buat tembel ban motor saya?" mohon cewek ini. Agar motornya ditambal, karena takut pulang telat.

"Aduh, Neng Manda gak lihat apa? Di belakang saya banyak motor yang antri buat diperbaiki." Tuturnya membuat Manda menengok ke belakang bapak itu.

"Yah Pak, emang gak bisa tambal sebentar aja motor Manda?" rengek Manda terus memohon.

"Gak bisa Neng. Gini aja biar simpel, mending Neng Manda cari bengkel lain aja. Soalnya Bapak benar-benar gak bisa tambal ban motornya Neng Manda sekarang."

"Di wilayah ini cuma ada bengkel Pak Harto doang yang dekat. Yang lainnya jauh. Masa Manda harus dorong sih. Tambah capek lho Pak," keluh Manda berusaha meluluhkan Pak Harto.  Supaya menambal ban motornya.

Narendra tersenyum simpul, menggeleng-gelengkan kepala. Betapa ia tak heran dengan adik sahabatnya itu. Usahanya meluluhkan hati bapak bengkel itu agar menambal ban motornya, membuat Narendra mengacungkan jempol kepada Manda. Kakak dan adik ternyata sama saja, tak putus asa untuk menggapai sesuatu yang di inginkan sekarang juga.

"Ayolah Pak... bantu Manda kali ini aja. Biar gak kena omel Kak Arga. Entar kalau Manda pulang gak bawa motor kena marah besar. Apalagi sekarang Mama sama Papa pulang ke rumah. Kalau Manda pulang telat bawa motor gak papa... kalau pulang telat, terus gak bawa motor, Manda kena omel dari Sumatra sampai Jawa timur. Jadi tolong kasihan sama Manda kali ini aja ya Pak ..." Ragam alasan Manda terus muncul. Membujuk Pak Harto agar membantunya.

"Bantu Manda ya Pak ..." Rengek Manda kembali.

Pak Harto bimbang dengan hatinya sekarang. Ingin sekali membantu cewek itu namun sayang... karena acara pentingnya itu membuat pak Harto tidak bisa menolong Manda.

"Motornya tinggal disini saja Pak, buat ditambal. Lagian Bapak sendiri ada acara penting, jadi gak papa motornya nginap disini semalam. Biar besuk kita ambil setelah pulang sekolah." Tutur Narendra menyahut pembicaraan kedua orang tersebut dengan sopan.

Mata Manda langsung menyorot ke arah Narendra, betapa ia tak kesal. Bicara seenaknya, menyahut pembicaraannya tanpa ia setuju dengan perkataan yang tadi Narendra ucapkan.

"ENAK AJA LO BILANG KAYA GITU!! EMANG INI MOTOR LU?! SEENAKNYA BILANG GITU, TANPA GUE SURUH DULU!" Marah Manda menatap tajam Narendra.

"Benar itu kata Masnya Neng. Mending motornya nginap disini semalam, buat saya tambal bannya. Dan besuk Neng Manda tinggal ambil barangnya saja. Kalau Neng Manda tidak keberatan dengan pendapatan saya." Tukas Pak Harto.

SEMESTA DAN ALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang