17. Manda tau

48 38 6
                                    

"Tersenyum bukan berarti pulih"
- Alam Bintang Rayna

Happy Reading





"Misi paket!!" Seru Abang kurir dihadapan rumah Alam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Misi paket!!" Seru Abang kurir dihadapan rumah Alam.

"Ya sebentar," sambung Alam menjawab. Ia bergegas membuka pintu.

"Perasaan gue kagak maket apa-apa,"

"Mbak, ini ada paket." Serah Abang kurir menyodorkan paket ke Alam.

"Dari siapa Mas?" Tanya Alam menerima paket itu.

"Gak di kasih tau nama pengirimnya Mbak."

Alam terheran dalam hatinya. Bagaimana tak ada nama pengirimnya? Lalu siapa yang mengirim ini?
Ia tersenyum menatap Abang kurir itu, entah kenapa ketika Alam menerima paket itu- perasaannya mulai tidak nyaman.

"Oh, gitu ya Mas. Kalau gitu terima kasih atas paketnya." Angguk Alam berterima kasih.

"Iya Mbak. Kalau gitu saya permisi dulu," Abang kurir ini pun langsung mengendarai motornya, menjauh dari rumah ini.

Alam menatap kosong paket itu. Ia berjalan ke tepi pinggir kursi untuk duduk. perlahan ia membuka paket itu, perasaan yang tidak enak melanda hatinya.

"Ini paket isinya apa sih?" Kesalnya membolak-balik paket itu.

Dan ternyata isi paket itu...

Alam membuka paket itu, sontak matanya terkaget langsung melempar jauh paket itu darinya. Kotak yang berisi sebuah foto dirinya sendiri, ditusuk dengan pisau bersamaan dengan boneka disertai lumuran darah beneran, membuatnya syok dan kaget melihat itu.

"SIAPA YANG KIRIM KAYA GINI?!! APA DIA INGIN AKU BERTINDAK KERAS!!" Pekiknya mengatur nafas.

Syok serta kaget membuat Alam bernafas tidak karuan. Untung saja tidak sakit jantung, jika cewek ini sakit jantung, bisa-bisa ia ambruk di sini.

"SEPERTINYA DIA KURANG PEKERJAAN. SAMPAI BEGINI CERITA NYA!"

Dalam diri Alam ia tak merasa takut akan hal kaya begini. Dari kecil dia memang pendiam, namun di balik sisinya ia kuat akan fisik dan mental. Semenjak kejadian orang tuanya yang selalu bertengkar. Mentalnya makin tebal, walau batinnya tertekan.

Sepertinya Alam tidak menyadari keberadaan Manda di hadapan rumahnya. Tatapan Manda tertuju pada paket di hadapan kakinya. Ia berjongkok, mengambil paket itu. Perlahan ia membuka isi paket tersebut karena penasaran.

SEMESTA DAN ALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang