42. SDA

25 20 5
                                    

“Seseorang sering mengunduh kita yang enggak-enggak, padahal dia belum tau kejadian sebenarnya seperti apa”
–Argantara Nugroho

“Seseorang sering mengunduh kita yang enggak-enggak, padahal dia belum tau kejadian sebenarnya seperti apa” –Argantara Nugroho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading




Bug!

“Mau lo apa? Hah! Dekatin Adik gue!” tanya Arga membentak. Emosi Arga kini melayangkan tendangan kaki ke arah Narendra, membuat cowok didepannya tersungkur mundur beberapa langkah.

“Gue nggak ngerti maksud lo!” Narendra berdecak. Kembali ke posisi tubuh semula.

Kedua mata cowok itu saling beradu tatapan tajam. Keduanya saling menyerang satu sama lain. Hingga, salah satu cewek tak sengaja melihatnya.

Cewek ini berlari, menghentikan pertengkaran mereka. Dengan cara berdiri ditengah-tengah mereka yang sedang berantem.

“MANDA!” seru keduanya secara bersamaan. Pukulan dari Narendra, membuat Manda pingsan. Untung saja, Arga bisa menahan pukulannya, jika tidak... Adiknya itu akan terluka parah karena nya juga.

“Bawa ke UKS sekarang!” pekik Arga syok. Cowok itu mengangguk, membopong tubuh Manda cepat, keruang kesehatan. Disusul Arga dibelakang. 

“Apa yang terjadi? Dengan Manda!” kaget cowok ini, melihat siswanya pingsan dengan luka memar di bibir.

“Kalian tunggu diluar, biar Pak Aksa yang periksa Manda.” gerak cepat kedua cowok itu, patuh, keluar dari ruang UKS.

Sesampai di luar, kedua cowok itu begitu khawatir dengan kondisi Manda. Tatapan tajam Arga, ia lontarkan pada Narendra.

“Semua gara-gara lo!” pekik Arga menyalahkan Narendra.

“termasuk lo juga!” timpal Narendra melirik Arga sekilas.

“Arga... Narendra... Ikut saya ke ruang BK!” ucap seorang pria, berlalu melenggang pergi.

Mampus!

Baru saja Arga membatin akan masuk ruang BK, datanglah  Pak Danu, yang menyuruh nya masuk ke ruang BK. Tembakan nya itu benar. Dirinya hanya pasrah, mengikuti pinta sang guru.

“Gimana keadaan Manda?” tanya Alam, berhenti tepat di hadapan Arga. Arga menggeleng, berlalu melanjutkan jalannya.

“Njir, sok seleb!” lirih Alam mengatai cowok itu. Yang sudah pergi, menjauh darinya.

“Alam! Gimana kondisi Manda sekarang?” panik Reta. Ngos-ngosan mengatur nafas, menjadikan lutut sebagai tumpuan tangan.

“Gak tau. Lagi di periksa sama Pak Aksa.” geleng Alam menjawab.

SEMESTA DAN ALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang