MM • XIX (new part) ✓

2.9K 164 1
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading Guys

Enjoy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»19«

S U D A H terlewati lebih dari setengah jam sejak Agnes keluar dari gerbang tinggi mansion Jazzton. Perempuan cantik itu terus menelusuri panjangnya jalanan yang sepi ditambah dengan udara sore hari yang cukup dingin membuatnya sedikit menggigil. Salahkan ia karena terlalu semangat keluar dari mansion itu tanpa mengganti dress nya dengan pakaian yang tertutup juga hangat.

Tiiittt!

Bunyi klakson yang cukup nyaring itu menghentikan langkah kecil Agnes, perempuan itu lalu berbalik menatap sebuah mobil tua dengan seorang kakek sebagai pengendaranya.

"Nona? Kenapa berjalan sendirian? Apa kau tidak tahu jika malam ini akan ada badai salju pertama? Kau akan membeku di tengah jalan seperti ini. Ayo, biarkan aku mengantarmu."

Ucapan kakek tua itu membuat Agnes sedikit tersentak. Perempuan itu lalu mengangguk dan berjalan mendekati mobil tua itu dan masuk kedalam.

"Te-terimakasih," ucap Agnes sambil melirik sekilas kearah kakek tersebut.

Kakek itu tertawa. "Sama-sama, Nona." Balasnya.

"Tapi, apa yang sedang kau lakukan ditengah jalan seperti itu? Apa kau tersesat?" Pertanyaan Kakek itu membuat Agnes bingung untuk menjawabnya.

"Emh, ya. Aku tersesat. Ban sepeda ku kempes karena kerikil kecil, maka dari itu aku memutuskan untuk meninggalkannya dan berjalan pulang. Aku juga tidak tau kalau malam ini akan terjadi badai salju pertama," jelas Agnes dengan suara kecil membuat Kakek itu lagi-lagi tertawa.

"Tidak apa, aku akan mengantarmu pulang. Kau tidak usah khawatir," ucap Kakek itu setelah tawanya mereda, menatap Agnes dengan senyum ramahnya yang menular kepada perempuan itu.

Setelah itu perjalan menuju kota selama satu jam lebih itu diisi dengan percakapan singkat dan ringan dari kedua orang itu.

Mata Agnes berbinar saat mereka telah masuk dan bergabung di jalan raya yang telah dipenuhi oleh kendaraan walau tidak terlalu padat, mata indahnya itu menatap bangunan-bangunan yang menghiasi tiap penjuru kota. Sangat-sangat indah.

"Tuan, kau bisa menurunkan ku disini," ucap Agnes dengan cepat membuat Kakek itu sedikit tersentak lalu memarkirkan mobil tuanya di pinggir jalan.

"Kenapa disini? Dimana rumahmu?" tanya Kakek itu, menatap Agnes bingung.

"Emh, a-aku akan turun disini. Itu restoran milik orangtua ku," balas Agnes gugup sambil menunjuk sebuah restoran italia yang berada tidak jauh dari mereka.

Kakek itu mengangguk. "Baiklah, lain kali bermain di dekat rumah atau restoran orangtuamu. Jangan sampai kau pergi lagi dihutan itu, disana banyak sekali hewan buas yang akan memangsamu. Kau mengerti?" ucap Kakek itu menasehati Agnes dan dibalas anggukan dari perempuan itu.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang