MM • XXV ✓

19.7K 961 61
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading Guys

Enjoy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»25«

D I S E B U A H ruangan yang terletak di lantai teratas sebuah perusahaan, terdapat 3 orang pria yang sedang membicarakan sesuatu yang cukup penting.

Salah seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya terlihat sibuk menghisap lintingan ganja. Raut wajahnya terlihat santai tanpa ekspresi, sedangkan 2 orang pria yang berdiri di depannya terdiam kaku menunggu perintah sang Tuan.

"Ahh.."

Jovin mendesah nikmat, pria itu lalu meletakkan lintingan tersebut ke asbak padahal baru 5 kali menghisapnya. Kali ini ganja tidak lagi menjadi favorit pria itu.

"Tiga ton atau tidak sama sekali," ucap Jovin, menyerukan suaranya setelah 10 menit terdiam.

Abercio mengangguk lalu membuka Ipad-nya untuk menghubungi seseorang.

"Bagaimana denganmu, Parker?" Jovin bertanya kepada seorang pria yang berpakaian khas seorang polisi lengkap dengan lencana yang menempel di beberapa tempat

William Parker namanya, salah satu kaki tangan Jovin yang sekarang menjadi kepala kepolisian di kota ini. Posisi yang sangat menguntungkan bagi bisnisnya di dunia hitam.

"Tiga hari yang lalu orang-orang kita yang melakukan transaksi di Madrid dikejar tim kepolisian disana. Awalnya hanya empat orang polisi namun salah satu pengawal klien menembak dua orang polisi mengakibatkan orang-orang kita dikejar sampai sekarang," jelas William.

Jovin mengangkat satu alisnya. "Orang-orang kita?" pria itu membeo.

"Ya. Hanya orang-orang kita. Saya rasa ini konspirasi, dan setelah saya melakukan penyelidikan, klien yang bertransaksi dengan kita adalah musuh. Maaf atas keteledoran kami, Tuan. Secepatnya akan saya bereskan tanpa jejak," jawab William penuh keyakinan.

"Waktumu hanya tiga hari, Parker," ucap Jovin lalu mengambil kembali lintingan ganja itu dan menghisapnya.

*

*

Pukul 3 pagi mobil seharga miliaran dolar itu berhenti tepat di depan lobi mansion Jazzton. Jovin keluar dari sana dan langsung masuk kedalam tanpa mengatakan apa-apa.

Langkah pria itu berhenti tepat di depan sebuah pintu, setelah melakukan sensor sidik jari Jovin langsung masuk ke dalam.

Jovin tersenyum tipis, membuka turtleneck hitamnya lalu membuangnya ke sembarang tempat sambil melangkah mendekati ranjang dengan seorang perempuan cantik yang tertidur di atasnya.

Pria itu menjatuhkan tubuhnya dengan pelan disebelah Agnes, menopang kepalanya menggunakan tangan pria itu. Matanya yang sedikit memerah karena pengaruh ganja itu terus menatap dalam wajah cantik Agnes yang terlihat damai dalam tidurnya.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang