MM • XVIII (new part) ✓

3.2K 185 3
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading Guys

Enjoy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»18«

A G N E S terbangun pada pukul setengah 7 pagi, perempuan itu lalu berjalan dengan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dengan cepat. Tanpa memperhatikan kondisi kamarnya yang telah berubah.

Tidak seperti biasanya Agnes selesai mandi hanya dengan waktu 5 menit saja. Perempuan itu keluar menggunakan handuk kimono dan masuk kedalam walk in closet. Keningnya sedikit berkerut menatap kotak berwarna hitam yang diletakkan tepat di atas meja bundar besar di tengah ruangan itu. Agnes berjalan mendekat lalu membuka dengan perlahan kotak hitam tersebut dan mengangkat isinya keatas. Sebuah dress simpel berwarna *semerdanta dengan sebuah sticky note kuning bertuliskan satu kata. "Gunakan."

Tanpa membantah, perempuan itu langsung mengenakannya. Dress simpel bergaya sabrina sebatas lutut itu terlihat sangat indah di tubuh Agnes yang ramping.

"Kau suka?"

Pertanyaan dari sebuah suara dibalik punggung Agnes membuat perempuan itu berbalik dengan cepat, menatap tajam Jovin yang berdiri diambang pintu sambil bersedekap.

"Apa yang kau lakukan disini?" Agnes balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan pria itu.

"Seperti dugaan ku, dress itu cocok denganmu," ucap Jovin sambil berjalan mendekati Agnes, menatap dalam perempuan cantik itu yang sedang menatap was-was kearahnya.

Jovin berhenti lalu terkekeh pelan, menjilat bibirnya dengan gaya sensual tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah cantik perempuan yang berdiri di seberang meja bundar.

"Jangan menatapku seperti itu, Sayang. Kau terlihat seperti menggodaku," ucap Jovin membuat Agnes berdecak menatap tajam pria itu.

"Sepertinya kau masih perlu ajaran sopan santun agar tingkah laku dan mulutmu tidak sembarangan melecehkan orang, terutama aku! Anak dibawah umur," ucap Agnes, seakan mencemooh segala tentang pria itu.

Agnes tidak salah bukan?

"Kau sudah cukup umur, sayang," balas Jovin membuat kening perempuan itu sedikit berkerut.

"Cukup umur untuk ku buahi," bisik Jovin lalu tersenyum miring membuat mata Agnes membola.

Dengan gerakan cepat perempuan itu mengambil kotak hitam yang berada di sebelahnya lalu melemparnya ke arah Jovin. Namun, lemparannya belum sempat mengenai wajah pria itu justru terlempar ke samping karena Jovin menangkisnya.

"Ah, kau tau? Aku suka melihat wajah memerahmu ini, terlihat sangat menggoda. Itu membuatku ber-"

"DIAM! Tutup mulut sialanmu itu, bajingan! Apa kau tidak punya malu berbicara sesuatu yang vulgar di depan bocah ingusan seperti ku?! Kau terlihat menjijikkan," potong Agnes penuh penekanan menatap tajam pria di depannya itu dengan wajah memerah menahan emosi.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang