MM • III ✓

42.7K 1.9K 36
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading Guys

Enjoy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»03«

"Sudah selesai mengagumi ketampanan ku, nona?"

Suara berat dan sedikit serak itu mengalun indah di telinga Agnes membuat sang gadis kembali mendudukkan kepalanya dengan pipi yang memerah tanpa berniat mengangkat kepalanya lagi untuk sekedar melihat jelmaan sang Dewa yunani yang menjulang tinggi di hadapannya.

Karena merasa diabaikan, pria itu langsung melangkah semakin dekat ke arah Agnes hingga aroma maskulin milik pria itu semakin menguat membuat Agnes sulit bernapas. Tidak! Bukan karena sesak napas, tapi ia takut menikmati aroma yang mampu membuatnya terhipnotis untuk sesaat.

Katakan bahwa Agnes aneh, tapi itu kenyataannya. Agnes sangat menyukai bau parfum maskulin milik pria. Entahlah, tapi bagi Agnes bau maskulin milik sebagian pria sangat menenangkan dan membuatnya nyaman.

Pria itu berjongkok tepat di depannya membuat gadis itu bergetar ketakutan. Dengan gerakan cepat Agnes membasahi bibirnya yang mengering karena udara dingin di sekitarnya, hal itu pun tidak luput dari perhatian sang pria membuatnya mengulas sebuah senyum tipis.

"Apa yang sedang kau lakukan ditengah malam seperti ini, gadis kecil?" tanya pria itu sambil mengelus pelan rambut panjang Agnes. RALAT! Lebih tepatnya memperbaiki tataan rambut Agnes yang berantakan.

Gadis itu tidak menjawab, ia lebih memilih untuk memilin kaos putih nya dan sesekali membasahi bibirnya yang cepat kering karena udara malam yang semakin dingin.

Tiba-tiba Agnes merasa kehilangan saat tangan pria itu sudah tidak berada di kepalanya lagi. Pria itu bangkit lalu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana kain yang dikenakannya.

"Apa kau ingin ikut denganku?" tanya pria itu, lagi.

Agnes mendongak menatap wajah jelmaan sang dewa yunani dihadapannya itu, lalu beralih menatap kearah tangan sang pria yang tiba-tiba menjulur ke arahnya.

Wajah gadis cantik itu terlihat berpikir keras, dilihat dari kerutan di dahinya yang berkeringat dan sedikit kotor.

Bayangan tentang perlakuan sang ibu melintas di kepalanya. Perlakuan kasar serta kehidupan yang dijalaninya yang penuh rintangan. Tanpa menunggu lagi Agnes langsung meraih tangan besar nan kekar milik pria itu dan langsung berdiri menatap tepat di netra brown nya.

Agnes mengangguk. "Iya, aku mau ikut!" ucapnya mantap dan langsung disambut dengan senyum lebar milik pria itu.

Tanpa menunggu lagi pria itu langsung menuntun Agnes menuju mobil Ferrari merah mengkilap miliknya dengan senyum lebar yang membuat para anak buahnya tertegun melihat senyum lebar milik sang Tuan. Karena yang mereka ketahui, Tuan mereka itu sangat pelit senyum dan kasar. Tapi yang mereka lihat saat ini sungguh kebalikan dari sifat sang Tuan.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang