MM • XXVII (new part)

795 40 0
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading guys

Enjoy Reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»27«

T I G A hari telah berlalu semenjak Agnes memeriksakan kondisinya di rumah sakit. Dan hari inilah waktunya untuk kembali ke rumah sakit dan mengambil hasil tes nya yang telah keluar. Namun, bukannya bersiap-siap setelah sarapan, perempuan cantik dengan sweater kebesaran yang membalut tubuhnya yang dipadukan dengan rok pendek diatas paha serta kaos kaki yang melindungi kakinya dari dinginnya cuaca musim dingin itu justru memilih untuk bermalas-malasan di atas tempat tidur. Sebenarnya ruangan ini memiliki alat pengatur suhu otomatis yang bisa menyesuaikan suhunya mengikuti musim atau cuaca dari luar, akan tetapi hari ini alat itu mungkin rusak? Entahlah.

"Nyonya, ini Lizzie. Saya izin untuk masuk ya?" Suara Lizzie terdengar melalui intercom audio yang terpasang di kamar tersebut, namun Agnes yang sedang asik membaca novelnya diatas ranjang tidak mengindahkan suara dari pengawalnya.

"Nyonya, hari ini Tuan akan menemani anda. Maka dari itu—"

"Aku tidak pergi!" potong Agnes dengan cepat, tanpa menatap wajah sang pengawal.

Jovin yang tengah berdiri didepan pintu kamar menggelengkan kepalanya melihat sikap Agnes. Bukannya dia tidak tahu apa yang terjadi didalam ruangan Dr. Shareen, hanya saja cuma Dokter wanita itu yang mendapatkan rekomendasi langsung dari Dokter pribadi keluarga Jazzton. Dan mau tidak mau, suka tidak suka Agnes mungkin akan bertemu dengan wanita itu lagi.

Pria itu melangkah mendekati ranjang lalu memberi kode kepada Lizzie untuk segera keluar. Tinggalah sepasang manusia di dalam kamar yang luas dan mewah itu.

"Kenapa tidak mau ikut?'" tanya Jovin, kembali melangkah mendekati Agnes kemudian menduduki bokongnya tepat dibibir ranjang sebelah perempuan cantik itu.

"Kenapa tidak menjawab?" Jovin kembali bertanya lalu menjatuhkan tangannya tepat diatas perut Agnes yang tertutupi sweater baby blue yang dia kenakan. Pria itu mengusapnya dengan lembut, namun beberapa detik kemudian Agnes menepis tangan itu lalu membuang novel yang dibacanya dan berbalik memunggungi Jovin.

Kening Agnes berkerut, wajahnya terlihat kesal entah apa yang mengganggunya. Jovin yang masih setia duduk tersenyum tipis lalu memperbaiki rok milik Agnes yang tersingkap hampir memperlihatkan bokong perempuan itu.

"Aku akan memerintahkan Lizzie dan Jack untuk pergi saja kalau begitu," ucap Jovin, lalu berdiri dan mulai melangkah. Tapi bukan untuk keluar, melainkan berjalan memutari ranjang.

Pria itu sedikit membungkukkan tubuhnya kemudian mencium hangat pelipis Agnes. "Yakin tidak mau pergi?" jedanya bertanya, "kau bisa menikmati

suasana kota di pagi musim dingin ini."

"Aku sedang malas bergerak," cicit Agnes.

Tanpa banyak bicara, Jovin kemudian menarik lengan Agnes dengan lembut lalu menggendong perempuan itu ala koala. Agnes sedikit kaget, lalu setelah itu mengubah raut wajahnya menjadi biasa saja dan menyembunyikannya di lekukan leher pria itu diikuti dengan kedua tangannya yang mulai melingkar di leher pria yang menggendongnya. Sedangkan Jovin, pria itu tersenyum miring, tidak menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini. Bahkan telapak tangannya yang lebar itu mengusap lembut area paha atas Agnes, bibirnya bahkan tidak berhenti mengecup pipi berisi milik pujaan hatinya itu. Benar-benar surga untuk Jovin.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang