MM • XXXVI (new part) ✓

636 28 1
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading Guys

Enjoy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»36«

S O R E itu sekitar pukul lima, Agnes dan Nathan pergi ketaman kota yang berada tidak jauh dari rumah mereka. Sudah menjadi rutinitas seminggu terakhir ini bagi Agnes dan Nathan untuk sekedar berjalan-jalan di sore hari. Apalagi banyak sekali anak-anak yang bermain di taman ini membuat Agnes dan Nathan betah berlama-lama disana.

"Eomma, aku akan bermain bersama mereka. Bolehkah?" tanya Nathan, menatap penuh harap Agnes saat keduanya baru memasuki gerbang Taman.

Agnes tersenyum manis lalu mengusap lembut pucuk kepala Nathan.

"Tentu! Eomma akan duduk disana sambil melihatmu bermain," ucap Agnes sambil menunjuk sebuah bangku kosong yang tidak jauh darinya.

"Baiklah, aku akan mengantar Eomma terlebih dulu. Setelah itu aku akan pergi bermain," ucap Nathan lalu memegang Agnes, menuntun perempuan yang dipanggilnya Eomma itu untuk duduk di bangku dengan nyaman.

"Tunggu aku disini, Eomma. Aku akan kembali dengan cepat lalu membelikan Eomma es krim vanilla," ucapnya lagi setelah Agnes menduduki bangku.

Agnes yang mendapat perhatian dari bocah kecil bernama Nathan ini tersenyum haru. Dia bahagia dan bangga kepada kedua orang tua Nathan yang sudah sangat baik mendidik anak sekecil ini. Dan dia juga sangat sedih, mengingat tentang hidup Nathan yang semalam diceritakan oleh Monic.

"Eomma, jangan melamun. Aku jadi tidak tega meninggalkanmu," ucap Nathan membuat lamunan Agnes terpecah. Tangan kirinya terangkat lalu mengusap pelan pipi Nathan yang sedikit chubby itu.

"Pergilah bermain, Eomma hanya sedikit lapar. Kau tahu kan kalau adikmu ini selalu saja kelaparan dan membuat Eomma ikut kelaparan," ucap Agnes sambil mengelus lembut perutnya yang sedikit membuncit menggunakan tangan kanannya.

Dengan polosnya Nathan memeluk perut Agnes sambil menempelkan telinganya disana. "Halo adik, jangan terlalu menyusahkan Eomma. Apa kau tidak takut gendut? Kata Monic, gendut itu tidak baik untuk kesehatan!" ucap bocah tampan itu membuat Agnes tertawa.

"Pergilah anak tampan, Eomma baik-baik saja disini. Ingat, kau sudah mandi. Jangan bermain kotor lagi, paham?" Nathan mengangguk mantap mendengar kata-kata Agnes, memberi kecupan di pipi perempuan itu sebelum berbalik dan berlari mendekati segerombol anak-anak yang sedang bermain di tengah-tengah taman yang berisi beberapa wahana khas anak-anak seperti jungkat-jungkit, mangkok putar, ayunan, perosotan, besi panjat, bak pasir, kuda jungkit, rumah permainan dan labirin.

Hampir 20 menit Agnes duduk, bokongnya mulai terasa keram karena terlalu lama duduk membuat perempuan itu berdiri dan melangkahkan kaki menuju *food truck yang terparkir di dalam taman.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang