TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN
Enjoy Reading Guys
»16«
A G N E S lagi-lagi tertawa sumbang melihat Nori yang mengacuhkannya, lalu tanpa diduga perempuan itu mengambil piring berisi sarapannya dan melemparnya tepat di kaca jendela.
PRANG!
Bunyi pecahan piring itu membuat langkah Nori terhenti lalu berbalik kebelakang dan berjalan mendekati Agnes.
"Agnes, apa yang kau lakukan? Ba-bagaimana jika kau terluka?" Raut wajah Nori terlihat sangat khawatir, matanya meneliti tubuh Agnes dari atas hingga bawah.
Agnes menepis tangan keriput Nori. "Jangan menipuku lagi seakan-akan kau mengkhawatirkan ku," ucapnya.
"Aku cukup muak," lanjut perempuan itu.
"Aku tahu kau marah dan kecewa, itu hakmu untuk membenciku. Tapi aku mohon jangan sakiti dirimu sendiri karena itu tidak baik," ucap Nori menatap sedih Agnes, mencoba untuk memberi penjelasan terhadap perempuan muda itu.
"Pergi, aku muak melihat wajahmu itu!" tekan Agnes menatap tajam Nori membuat wanita paruh baya itu dengan terpaksa keluar dari sana.
*
*
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Agnes yang baru selesai mandi keluar dari walk in closet dengan mengenakan gaun tidur berbahan satin sebatas lutut berwarna merah. Setengah jam perempuan itu mengobrak-abrik isi walk in closet namun ia hanya menemukan gaun tidur saja. Dengan terpaksa ia mengenakannya.
Perempuan cantik itu menatap ke arah meja bundar kecil di depan jendela, terdapat di sana makan siang untuknya entah kapan para pelayan masuk dan meletakkannya.
Sepiring sushi dengan sausnya yang diganti menjadi cream cheese, satu gelas air putih dan susu serta sepiring Japanese Cheesecake sebagai hidangan penutup.
Agnes menatapnya tanpa minat, dalam keadaan seperti ini yang Agnes butuhkan hanya udara segar bukan makanan. Tapi ia tidak bisa keluar dari kamar ini, satu-satunya akses kabur—jendela saja tidak bisa dibuka.
Perempuan itu berjalan dengan langkah pelan mendekati jendela, menatap datar pemandangan beberapa pohon Pinus yang menjulang tinggi disana. Tidak ada yang menarik, hanya pohon pinus yang tumbuh menjulang tinggi. Taman bagian sayap kanan mansion ini tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang, bisa dibilang menjadi area terlarang untuk dimasuki.
Hampir setengah jam ia berdiri memandangi pohon-pohon Pinus itu, setelah dirasa kakinya pegal Agnes langsung duduk di salah satu single sofa, memangku kakinya lalu mengambil sepiring sushi dan mulai melahapnya dengan pelan.
Agnes meletakkan kembali sepiring sushi yang telah habis lalu mengambil segelas air putih dan meneguknya hingga setengah, menaruh kembali gelas itu dan mengambil sepiring Cheesecake, menyendok kecil potongan cake itu lalu mencelupkannya ke dalam susu. Terus seperti itu hingga cake-nya habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]
De Todo⚠️Warning ⚠️ DALAM TAHAP REVISI!!! HARAP FOLLOW AUTHOR SEBELUM DI BACA!! The Jazzton Series 1 ________________________________________ Dia tampan dan juga kaya, mempunyai cabang bisnis dimana-mana. Semua orang tidak berani mengganggunya, apalagi or...