MM • XIII (new part)✓

3.8K 201 16
                                    

TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN

Enjoy Reading Guys

Enjoy Reading Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»13«

Ting!

P I N T U lift terbuka dengan perlahan, menampakan beberapa anak buah Jovin berdiri di salah satu pintu kamar tidak jauh darinya dengan seorang pria yang terbaring diatas lantai dengan kepala yang diinjak oleh Abercio.

Jovin mulai melangkah mendekat, para anak buahnya menunduk hormat sebelum kembali menegakkan tubuh mereka.

"Dia hanya penculik bayaran, Davidson memerintahkannya untuk menculik dan meletakkan Nona disalah satu kamar di lantai ini untuk melecehkannya!" jelas Abercio.

"Dia sudah membuat laporan, mungkin sebentar lagi pria itu akan datang. Apa yang harus kami lakukan selanjutnya, Tuan?" lanjut Abercio.

"Potong kedua tangannya lalu bunuh, awasi seluruh hotel terutama lantai ini. Kasih sambutan yang hangat dan menyenangkan untuk Davidson nanti!" Setelah mengucapkan itu Jovin langsung melangkah masuk kedalam kamar hotel meninggalkan para anak buahnya melakukan tugas mereka.

Prang!

Suara pecahan terdengar dari arah sebuah ruangan menyambut kedatangan pria itu, Jovin kemudian mempercepat langkahnya menuju asal suara. Setelah sampai, terlihat disana seorang gadis bergaun maroon duduk tertunduk di bibir kasur dan di dekat kakinya itu terdapat pecahan gelas dan genangan air.

Jovin menarik napasnya sesaat sebelum melangkah mendekati Agnes lalu menyentuh bahu mulus gadis itu.

"Eengghh..." Agnes melenguh dan mencengkram tangan Jovin, gadis itu lalu mendongak ke atas dengan mata terpejam merasakan sensasi yang berbeda saat tangan pria itu menyentuh bahunya.

Jovin memberikan usapan lembut dibahu Agnes membuat gadis itu semakin tak karuan.

"Apa yang kau rasakan?" tanya pria itu dengan suara yang sedikit serak menatap wajah Agnes.

Gadis itu tidak menjawab, mulutnya yang sedikit terbuka itu hanya menghembuskan napas yang sedikit tersengal-sengal.

Melihat itu Jovin berniat menarik tangannya kembali, namun tangan putih yang halus milik Agnes sudah lebih dulu menarik kasar kerak bajunya membuat mereka berdua jatuh diatas ranjang dengan posisi Jovin menindih tubuh ramping gadis itu.

Jovin terdiam menahan berat tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di sisi kepala Agnes, gadis itu seakan berada dibawah kuasa Jovin. Mata brown yang tajam miliknya pun semakin menajam dikala jari-jemari Agnes yang lentik mulai lancang dengan mengusap punggungnya, semakin ke atas hingga mencengkram rambut Jovin yang sedikit berantakan.

Jovin menggeram kecil. "Berhentilah," ucapnya.

Lagi-lagi Agnes tidak mengindahkan perkataannya, gadis itu sibuk memejamkan mata menikmati sentuhannya di tubuh kekar milik pria yang berada diatasnya itu.

Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang