TANDAI TYPO ATAU KETIDAKJELASAN
Enjoy Reading Guys
»33«
S E K I T A R pukul 11 malam lebih beberapa menit, Jovin melangkahkan kakinya menuruni satu persatu anak tangga untuk menuju ke kamar utama.
Setelah 5 minggu tidak menampakkan dirinya di lantai bawah, akhirnya pria itu berani untuk menapaki kakinya dilantai ini. Bahkan berniat untuk tidur di kamar utama.
Saat kakinya menginjak lantai pertama, tatapannya langsung bertubrukan dengan seorang wanita dengan penampilan cukup berantakan berdiri tidak jauh darinya. Agatha Priskalover.
Hanya sedetik saja pria itu menatap Agatha dan langsung kembali menatap kedepan.
Dengan langkah lebarnya pria itu berjalan melewati Agatha, namun tanpa disangka wanita itu justru menahan lengannya membuat Jovin dengan gerakan cepat langsung berbalik, menghempaskan tangan Agatha dan langsung mencekik dengan kuat batang leher wanita itu.
Jovin mengetatkan rahangnya, mengangkat tubuh Agatha menggunakan satu tangannya yang berada di leher pelacur sialan itu membuatnya kesulitan bernapas.
"Beraninya..." desis Jovin semakin mencengkram kuat leher Agatha.
"A-akh... Tu-tuan---" Wajah putih Agatha mulai memerah, bahkan mata hitamnya hampir tenggelam keatas karena tidak mendapatkan pasokan udara lagi.
BRUK!
Tubuh lemah Agatha jatuh cukup keras diatas lantai marmer.
"Ini baru peringatan, jangan berani menyentuhku! Jika kau melewati batasmu lagi, aku tidak akan segan-segan memenggal kepala adikmu dan menggantungnya di kamarmu!"
Setelah mengucapkan itu Jovin langsung kembali melangkah meninggalkan tubuh lemah Agatha yang terbaring diatas dinginnya lantai.
Andai saja jalang sialan itu tidak hamil, mungkin Jovin akan langsung memotong tangan yang berani menyentuhnya dan mencabut jantung wanita itu kemudian melempar tubuh kotornya kedalam kandang cheetah atau mungkin buaya agar tubuhnya dicabik-cabik sampai tidak berbentuk.
Selang beberapa detik Jovin pergi, mata wanita itu langsung tertutup, entah kehilangan kesadarannya atau mati. Pria itu tidak peduli!
* * *
Pukul 4 pagi para pelayan di mansion Jazzton mulai beraktivitas. Nori selaku kepala pelayan membuka kunci pintu baja berdaun dua agar kedua orang pelayan yang berdiri di belakangnya bisa masuk kedalam ruangan dengan papan yang tertempel di atas bertuliskan 'gudang makanan.'
"Masuklah, jangan lupa untuk mengambil dagingnya," ucap Nori dan diangguki oleh dua pelayan itu.
Setelah dua pelayan itu masuk, Nori langsung bergegas untuk pergi dan kembali ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mafia [JAZZTON SERIES 1]
Aléatoire⚠️Warning ⚠️ DALAM TAHAP REVISI!!! HARAP FOLLOW AUTHOR SEBELUM DI BACA!! The Jazzton Series 1 ________________________________________ Dia tampan dan juga kaya, mempunyai cabang bisnis dimana-mana. Semua orang tidak berani mengganggunya, apalagi or...