Senja's Birthday

504 110 14
                                    

Satu persatu ruangan, Pras dan yang lain buka, hingga saat di ruang terakhir, mereka semua tau, rumah ini telah kosong. Senja pergi entah kemana.

"Daisy bilang apa?" Pras bertanya dengan tidak sabar.

Rama mengalihkan perhatiannya dari ponsel. "Dia nuker libur sama temennya, dia ngga ada di kafe sekarang."

"Dia sengaja pergi di hari ultahnya."

Geo benar, Senja sengaja menghindari mereka. Tidak ada yang bisa menemuinya semenjak dua hari lalu. Pras pergi ke kafe kemarin, tapi ia tetap kecolongan dan tidak mendapati Senja saat shiftnya berakhir.

"Davin udah rewel banget dari tadi." Pras menghela nafas lelah, memperhatikan nama Davin lagi-lagi muncul di layar ponselnya..

"Senja udah ketemu? Hpnya masih ga bisa dihubungin."

"Ngga ada di rumah, dia juga ngga di kafe. Anaknya gatau kemana Dav."

Pras bisa mendengar dengan jelas, bagaimana Davin terdengar sangat gusar. Padahal seharusnya anak itu sedang bersenang-senang di hari terakhirnya di Bali. yang itu artinya waktunya mereka liburan.

"Lo mending nikmatin waktu di sana. Senja juga paling masih sekitaran sini. Emang anaknya lagi pundung aja gara-gara di skors."

"Mana bisa tenang, dia jadi bahan gosipan di sekolah kan? Lagian siapa orang brengsek yang sengaja jebak Senja sih anjing."

"Kalem Dav kalem, tar kita cari. Udah lo yang tenang, have fun. Kapan balik?"

"Besok sore, besok sore gua balik."

Geo mengabaikan Pras yang masih mengobrol dengan Davin, ada yang menarik perhatiannya sejak tadi. Kertas ucapan kecil di atas meja ruang tamu. Ia mendekat, semakin terlihat jelas kertas ucapan berwarna hitam dengan gambar kelinci putih manis di depannya. Warna yang bertolak belakang.

Geo membuka kertasnya, deretan tulisan tangan rapih tertera disana.

Senja sudah pulang nak? Papa ngga bisa hubungin kamu dari kemarin, jadi papa tulis aja disini, semoga kamu lihat ini. Maafin papa buat pertemuan terakhir kita ya?

Temuin papa di taman komplek jam 12 malam nanti ya, papa ada sesuatu buat Senja.

Selamat ulang tahun jagoannya papa.

ㅡ Papa.

Geo menaruh kembali kertasnya, ia menarik tangan Afkar yang sejak tadi sudah berdiri di sebelahnya. Geo hanya ingin melihat jam, jam tangannya rusak.

"Jam dua." Dia bergumam, lalu menatap Pras yang sudah selesai menelpon dan Rama yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Kita ke taman komplek, papanya Senja minta ketemuan di sana jam 12 malem tadi."

Keempat pemuda itu bergegas keluar rumah dan mengunci pintunya. Mereka tidak menggunakan motornya dan lebih memilih berlari menuju taman komplek.

Mereka berhenti tepat di lapangan basket, melihat di bagian tengah sana ada remang-remang cahaya dan dua orang. Satu tengah duduk dan satu memangku gitar.

"Bukan, itu bukan Senja." Pras yakin dengan penglihatannya.

"Arka. Yang pegang kotak itu si Arka."

Semua orang berusaha menajamkan pandangan mata mereka, benar saja kata Afkar. Salah satu dari dua laki-laki itu adalah Arka dan yang memangku gitar adalah Fajar.

"Kita samperin jangan?"

"Samper." Jawab Rama, sedangkan Geo sudah jalan lebih dulu tanpa menunggu yang lain.

Crepuscule [JJK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang