Tepat jam 5 sore, Senja baru pulang ke sekolah dari penggalangan dana yang ia ikuti bersama anggota osis. Dan yang pertama ia temui adalah Pras dengan konyolnya tidur di lapangan upacara tanpa mengenakan baju.
"Temen lo kenapa?" Cherry menatap heran pada kelakuan anak-anak IPS yang entah sedang melakukan apa.
Gemma dan Julian bernyanyi seperti orang kesurupan di sebelah Pras tidur. Sementara anak anak lain hanya menjadi supporter dan sangat berisik.
"Sinting kaya biasa."
Merasa tubuhnya sudah kelelahan, Senja memilih bergegas menuju kelasnya mengambil tas dan kunci motor. Davin pasti sudah pulang lebih dulu. Senja berpisah dengan Cherry di koridor, gadis itu akan ke ruang osis terlebih dahulu.
Sore ini sudah terlihat mendung, Senja tidak ingin hujan-hujanan dan harus mencuci baju malam-malam. Hidup sendiri tidak terlalu mudah, meski eyang sudah menawarkan seseorang untuk mengurusnya, tapi Senja tolak. Akan sangat canggung jika harus di rumah berdua bersama orang asing. Jadi, eyang hanya membayar orang untuk membersihkan rumah setiap dua hari sekali.
Senja mengernyit melihat seseorang berdiri diam di depan kelasnya. Semakin dekat, Senja tau itu siapa. Ica atau Duma, sepupu Cherry sekaligus crush Davin. Senja tidak yakin sih, Davin masih menyukai Duma atau sudah berhenti.
"Halo."
Gadis itu terlonjak kaget, matanya menatap Senja dengan ketakutan, tapi pipinya semakin memerah. "Eh, sorry gue bikin lo kaget ya?"
Bukannya menjawab, Duma atau Ica justru berlari dengan sangat kencang membuat Senja melongo.
"Lah?"
Menggelengkan kepala heran, Senja memilih bergegas mengambil tas nya. Dia harus segera pulang dan menemui Agra malam nanti.
Ponselnya berbunyi, nama orang yang baru saja diingatnya tertera disana. "Kenapa, Gra?"
"Di majuin jam 6. Lo bisa ngga?"
"Ngga janji tepat waktu, tapi ga bakal lama."
"Oke. Gue ingetin, malem ini bakal lebih seru. Tapi tamunya orang gede semua."
Senja tertawa. "Gue mau balik, lo jangan malu-maluin."
"Wah sialan anak baru." Agra ikut tertawa sebelum mematikan panggilan.
Senja baru saja keluar kelas tapi tubuhnya hampir menubruk Pras yang berlari ke arahnya dengan masih tanpa mengenakan baju.
"Lo gila ya."
Senja menyernyit jijik melihat kerinhat Pras dimana-mana, bekum lagi kemeja putihnya hanya malah sampirkan di bahu.
"Sok jijik lo, biasa liat gue gapake baju juga."
"Ya ini sekolah bego."
Pras tidak mengindahkan omongan Senja, tapi tetap memakai kembali kemeja putihnya. "Gue sama yang lain mau mampir rumah lo, yang lain dari kampus langsung otw ke sono."
Senja membulatkan mata, sedikit panik. Dia memutar otak berusaha mencari alasan paling pas agar tidak dicurigai.
"Anu, gue mau ketemu temen SMP sih Pras. Mereka kan sempet nengokin gue pas abis pemakaman, nah mereka ngundang gue main malem ini."
Pras mengernyit, meski begitu dia hanya mengangguk mengiyakan. "Ya udah, ntar gue bilang ke yang lain."
Senja tersenyum, menepuk kedua bahu Pras lalu mundur dan berbalik setelah mengucap perpisahan. "Gue balik dulu, daaah."
Rambut Senja bergerak naik turun seirama dengan larinya. Rasanya Pras agak tidak percaya, mengingat Senja sudah tidak sedekat itu dengan teman-teman SMPnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crepuscule [JJK] ✔
FanfictionCrepuscule (n.) the time from when the sun begins to set to the onset of total darkness. Mama bilang, Senja dilahirkan sesaat setelah matahari terbenam, menyisakan cahaya merah yang kemudian hilang diantara kegelapan. Mama bilang, Senja adalah milik...