"Mimpi itu dapat kita wujudkan asalkan kita mau berusaha dengan bersungguh-sungguh."~ Akash Abiyan ~
Sudah mau mendekati perlombaan Olimpiade tingkat provinsi, membuat Akash makin belajar dengan bersungguh-sungguh. Baik di sekolah maupun di rumah kegiatannya adalah belajar.
Clemira tahu jika kekasihnya mengejar sesuatu pasti sangat berambisi dan sampai lupa waktu makan. Ia selalu membawakan makanan untuk Akash dan menyuapinya. Masih belum dicurigai jika mereka memiliki hubungan spesial.
"Kesehatan itu nomer satu dari apa pun, Uang Kas. Kamu harus makan biar fisik kamu kuat. Apalagi kamu lomba tingkat provinsi. Butuh ekstra tenaga banget buat persiapannya," tutur Clemira, kemudian gadis itu memasukkan mi kwetiau ke dalam mulut Akash. Pemuda itu menerimanya dengan senang hati.
"Enak banget," ujar Akash sembari menatap Clemira.
"Siapa dulu pacarnya? Uang Kas jelek!" sahut Clemira, kemudian mengacak rambut Akash sambil terkekeh. Akash ikut terkekeh.
"Nakal!"
"Kamu juga, ya, Uang Kas!" timpal Clemira. Pemandangan itu tak luput dari perhatian Narendra yang baru memasuki kelas. Ia sudah menaruh rasa curiga kepada mereka.
Gue merasa mereka punya hubungan lebih dari teman, ya? Mereka makin akrab. Udah jarang berantem mereka. Ini aneh.
Narendra memutuskan kembali keluar dari kelas, kemudian pergi ke kantin.
*****
Hari demi hari akhirnya tiba hari seleksi Nasional. Seleksi dilaksanakan di Ibukota. Seleksi Nasional ada beberapa tahap dan menghabiskan waktu berhari-hari. Selama beberapa hari ke depan, Akash akan menginap di asrama tempat para peserta lomba olimpiade beristirahat dan mempersiapkan diri.
Di hari pertama, Akash berusaha mengerjakan soal-soal olimpiade dengan baik. Otak dan tangannya terus bergerak begitu cepat.
Selama satu jam menghabiskan waktu berkutat dengan pena dan kertas akhirnya selesai. Beberapa jam kemudian, dirinya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya karena memiliki nilai matematika tertinggi.
Seleksi berikutnya, Akash kembali lolos ke tahap berikutnya. Kemampuan Akash terhadap matematika begitu besar membuatnya bisa bertahan.
"Juara pertama olimpiade matematika tingkat provinsi, adalah ... Akash Abiyan dari SMA Cakrawala!"
Akash bersujud syukur ketika hasil tersebut di dapatnya. Akash diminta maju ke depan untuk menerima hadiah atas memenangkan lombanya.
*****
"Nyonya, Tuan, saya menang olimpiade matematika juara pertama!" serunya saat orang tuanya tiba di rumah. Pemuda itu membawa piala dan medalinya. Randy memutar bola matanya dengan malas.
"Terus, apa urusannya sama saya?" tanyanya begitu ketus.
"Kita nggak peduli apa yang kamu lakukan, Akash! Saya capek. Saya mau mandi! Minggir!" Ella berlalu begitu saja, menuju kamar begitu pun Randy. Akash menatap sendu kepergian mereka.
Kenapa mereka tidak pernah menatapku sekali saja?
Akash berjalan dengan lesu menuju kamarnya. Pemuda itu duduk di depan meja belajarnya.
Sebelumnya, Akash menghubungi orang tua Clemira, menceritakan kalau dirinya berhasil memenangkan olimpiade se-provinsi. Papa dari kekasihnya begitu antusias mengucapkan selamat padanya. Akash begitu senang mendengarnya.
"Semoga mereka tidak akan pernah tahu kalau aku pacaran sama Clemira dan dekat sama orang tuanya. Mereka bisa marah besar padaku," gumamnya. Akash merasa takut jika orang tuanya mengetahui hubungannya dengan Clemira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Pelarian [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Angst) "Aku akan mencoba lebih baik lagi, aku bisa," ucap lelaki tersebut dalam heningnya malam yang dingin. Akash Abiyan memposisikan dirinya sebagai anak lelaki yang terkuat, lelaki remaja tersebut membantah agar diriny...