PART 26 : Jadian?

179 26 0
                                    

"Perasaan terpendam harus diungkapkan. Masalah dibalas atau tidak, intinya sudah berusaha. Jika jodoh, pasti tak akan kemana."

~ Akash Abiyan ~


Usai menutup toko kerajinan, Akash mengajak Clemira pergi.

"Ayo, kita jalan," ajak Akash pada gadis bersurai lurus sebahu. Gadis itu melengkungkan bibirnya, menatap pemuda berkulit putih itu.

"Boleh. Mau kemana kita? Lo nggak ngajak mereka?" tanya Clemira sembari menatap Akash. Pemuda itu menggeleng, kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Clemira, tetapi berjarak.

"Hanya kita berdua saja, Mira. Mereka itu sangat bawel. Gue cuma mau ngajak lo jalan. Nanti kita jalan-jalan ke pasar malam," bisik Akash di telinga Clemira, membuat gadis itu merasakan jantungnya berdegup dengan kencang. Setiap kali merasakan hal seperti ini.

Clemira mencubit pinggang Akash, membuat pemuda itu meringis. Untungnya yang lain sudah pada pulang. "Aduh! Galak banget, Mir!" pekik Akash kesakitan, kemudian tertawa sumbang.

"Bodo amat! Ayo, buruan jalan!" perintah Clemira dengan ketus. Akash hanya melengkungkan bibirnya dengan sempurna, menatap Clemira. Ia mengusap surai legam gadis cantik itu.

"Iya, Tuan Putri Clemira yang paling cantik sedunia! Kita berangkat dengan kereta kencana!" seru Akash sambil terkekeh. Clemira memukul pelan lengan pemuda itu.

"Kereta kencana mbahmu! Dasar tukang halu!" ketus Clemira. Akash hanya tertawa. Pemuda itu mengambil sepedanya.

"Ayo, kita berangkat Tuan Putri!" serunya. Clemira menaiki boncengan belakang sepeda milik Akash.

"Pegangan, cantik! Nanti gue ngebut!" peringat Akash. Clemira memutar bola matanya dengan malas. Gadis itu akhirnya melingkarkan kedua tangannya di perut pemuda itu, membuat Akash melengkungkan bibirnya. Akash mulai mengayuh sepedanya.

Sepanjang perjalanan, Akash begitu menikmati perjalanan malamnya dengan Clemira. Ini hari yang begitu membahagiakan. Begitu pun dengan Clemira. Ia juga merasakan begitu bahagia. Ini pertama kalinya jalan hanya berdua dengan Akash.

Sesampai di pasar malam, Akash dan Clemira berjalan berdampingan, mengelilingi sekitar pasar malam. Netra milik Akash sangat berbinar.

"Mau naik apa dulu, Mira?" tanya Akash.

"Komidi putar," jawab Clemira. Akash mengangguk.

"Kita kesana!" serunya begitu antusias. Mereka pun menaiki kuda-kudaan yang berdampingan. Akash berteriak dengan keras. Tak peduli kebanyakan anak kecil yang menaiki kuda-kudaan tersebut. Clemira hanya melengkungkan bibirnya, menatap pemuda yang berada di sisinya.

Selalu saja bertingkah heboh dan konyol. Lo lucu banget, Kash.

Telah puas bermain kuda-kudaan, mereka pun kembali berkeliling.

"Dingin, ya," ujar Akash. Pemuda itu membuka jaket hitamnya, kemudian dipakaikan di tubuh Clemira, membuat gadis itu terdiam. Ia mematung dengan sikap manis dari Akash.

"Pakai. Nanti lo masuk angin, Mira," tutur Akash.

"Makasih."

Topeng Pelarian [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang