PART 33 : Fakta Terungkap

490 34 0
                                    


"Pada akhirnya, tibalah waktunya semuanya terungkap karena kebohongan tidak akan abadi."

~ Akash Abiyan ~

Kedua pasangan paruh baya itu mendecak kesal, mendapati gudang sudah kosong.

"Cek CCTV, Mas!" serunya.

Mereka pergi ke ruangan CCTV. Dilihat mereka, seorang gadis membuka gudang tersebut, membuat wajah Randy dan Ella memerah.

"Sial! Anak itu berani-beraninya melepaskan Akash dari sini!" umpatnya.

"Pasti di rumah sakit, Mas. Kita jangan kesana hari ini. Tunggu satu Minggu. Kondisi Akash pasti parah," saran Ella. Randy mengangguk. Ada benarnya apa kata istrinya.

"Baiklah. Kita tunggu satu Minggu," sahut Randy.

Saat satu Minggu tiba, mereka akan mendatangi rumah sakit terdekat dari rumah mereka. Randy sudah memastikan ada di mana putranya dirawat. Mereka akan menjemput Akash dan menguncinya kembali.

Sesampai di depan ruang rawat, mereka berpapasan dengan Nandini dan Rafka.

"Hey! Mau apa kalian di sini, hah?" tanya Randy kesal. Rafka mengerutkan keningnya. Mengapa mereka bisa ada di depan ruangan kekasih putrinya?

"Harusnya saya yang tanya! Kenapa kalian kesini? Saya sama Nandini mau jenguk pacar anak saya!" ketus Rafka.

"Heh! Enak aja! Saya nggak akan restuin hubungan mereka!" ujar Randy, membuat Nandini dan Rafka saling berpandangan dengan kedua alis menyatu.

"Apa maksud Anda? Kenapa Anda tidak merestui? Bukannya Anda tidak punya anak?" tanya Rafka bertubi-tubi, membuat Randy terdiam. Ia sudah keceplosan.

"Katakan saja, Mas. Mungkin sudah saatnya mereka tahu siapa Akash," usul Ella. Randy mengangguk.

"Akash putra saya dengan Ghisella. Saya nggak mau punya besan kayak kalian!" cetus Randy, membuat Rafka dan Nandini terdiam.

"Anak? Bukannya kalian bilang udah meninggal?" tanya Rafka tak mengerti.

Randy menggeleng. "Saya dan Ella berbohong. Akash masih hidup. Sebaiknya putri Anda menjauh dari putra saya!" tekan Randy, membuat Rafka terdiam.

"Jadi, Akash anak kalian?" tanya Rafka ulang. Tiba-tiba netranya berkaca-kaca.

"Putraku masih hidup," ujar Rafka, membuat Ella membulatkan mata. Randy menarik salah satu ujung bibirnya, kemudian mencengkeram kerah kemeja pria itu.

"Gila! Setelah semua yang sudah terjadi, Anda baru mengakuinya, hah?" Ghisella tak mengerti dengan perkataan dua pria itu. Sementara Nandini memucat. Ketakutannya terjadi hari ini.

"Ella, dia ini bapak dari anakmu, Akash! Dia lari dari tanggung jawab dan melimpahkan salahnya padaku! Aku bukan yang menghamilimu, tapi kekasihmu sendiri!" jelas Randy, membuat Ella terkejut.

"Apa?"

Randy terkekeh. "Kamu bodoh sekali tidak menyadari kekasihmu yang sudah menodaimu. Dengan seenaknya sahabatmu ini menyatukan tubuh kita di satu ruangan. Aku sadar dengan siapa aku berbuat, Ella. Kamu itu berbuat dengan kekasihmu, aku dengan Nandini. Namun, mereka menjebak kita demi tujuan mereka!" jelasnya lagi, membuat Ella mematung.

"Apa? Rafka! Jadi, ini benar?!" tanya Ella naik oktaf. Rafka mengangguk.

"Iya. Akash putraku denganmu. Aku yang sudah menodaimu, bukan Randy. Aku menjebakku dengan Randy supaya aku tidak menikahimu dalam keadaan hamil dan kamu menuduhku laki-laki bejat. Makanya Nandini mengusulkan untuk menjebak kalian," jelas Rafka, membuat Ghisella melayangkan tangannya ke pipi Rafka. Wajahnya memerah, netranya begitu tajam. Tersirat kemarahan besar pada mantan kekasihnya.

Topeng Pelarian [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang