PART 24 : Permintaan Yang Berat

198 23 0
                                    

"Hidup dalam tekanan orang lain rasanya tidak mengenakkan dan mengganggu kesehatan jiwa."

~ Akash Abiyan ~

Seorang pemuda begitu fokus menatap buku tebal di depannya yang berisi beberapa deretan angka, huruf, dan berbagai rumus. Karena lomba semakin dekat harinya, membuatnya harus lebih giat lagi belajar matematika.

BRAKK!!!

Akash membulatkan mata, kemudian menoleh ke belakang. Jantungnya berdebar sangat kencang, ia menyentuh dadanya.

Seorang pria mengenakan jas membanting pintu kamarnya dengan keras, membuat Akash ketakutan. Sorot mata pria paruh baya tersebut sangat tajam dan menusuk. Akash tak mengerti, ada apa dengan papanya itu?

"Sini kamu!" perintah Randy dingin. Akash beranjak dari kursinya, kemudian berjalan perlahan, menghampiri papanya. Wajahnya memucat, keringat dingin bercucuran di wajah tampannya. Jantungnya begitu berdebar.

Akash menundukkan kepalanya. Ia tak bisa melihat wajah papanya itu.

"Kenapa nunduk? Kamu takut?" tanya Randy dengan remeh. Akash hanya diam, membuat Randy menarik salah satu ujung bibirnya.

"Dasar penakut!" ejeknya, kemudian mencengkeram dagu pemuda itu dengan kasar, membuat Akash menatap wajah merah papanya. Sepertinya akan ada sesuatu yang dilakukan oleh papanya kepada dirinya.

"Tu-tuan mau apa?" tanya Akash gelagapan.

"Kamu dekat dengan gadis bernama Adara Clemira?" tanya Randy, membuat Akash mengerutkan keningnya. Ia takut papanya macam-macam dengan sahabatnya.

"I-iya, Tuan. Jangan macam-macam, ya. Kalau marah, pukul Akash aja," pinta Akash, membuat Randy tersenyum miring. Sepertinya putranya sangat menyayangi anak dari mantan kekasihnya.

"Sepertinya kamu takut sekali saya menyentuhnya ... tapi, saya nggak akan macam-macam asal kamu mau nurutin kemauan saya, Akash!"

Akash mengerutkan keningnya. "Tuan mau apa dari saya?" tanya Akash lirih.

Randy mengeluarkan sebuah ponsel, kemudian menunjukkan sebuah foto kedua orang tuanya tengah makan dengan Clemira dan keluarganya. Ia tak mengerti.

"Lihat ini. Saya habis makan sama mereka. Kamu tahu siapa mereka?" tanya Randy, membuat Akash menggeleng. Ia masih belum mengerti maksud dari papanya.

"Pria ini adalah mantan kekasih Ella. Yang perempuan di samping Clemira ini adalah mantan kekasih saya. Clemira adalah anak dari mereka!" teriak Randy, membuat Akash membulatkan mata. Ia tak menyangka bahwa mereka adalah mantan orang tuanya.

"Jadi, mulai sekarang kamu harus jauhi gadis ini! Karena dia anak dari musuh saya dan Ella! Kalau kamu nggak mau, saya akan kasih kamu pelajaran, Akash!" ancam Randy, membuat Akash bingung.

"Tapi, Tuan ... saya dan Mira sudah bersahabat lama sejak SMP. Saya nggak bisa ...," lirih Akash menolak permintaan ayahnya, membuat pria di depannya naik pitam. Randy mencekik leher Akash, membuat pemuda itu kesakitan.

"Kamu membantah?" Akash menggeleng.

"Saya nggak mau dengar alasan apa-apa dari kamu! Saya mau kamu jauhi Clemira! Dia anak mantan kekasih saya yang sudah merusak hidup saya!" Randy melepaskan tangannya dari leher Akash, kemudian mendorong dada pemuda itu, membuat Akash tersungkur di lantai. Randy menginjak dada Akash.

"Jangan berani-beraninya melawan saya!" tekannya, kemudian pria itu meninggalkan kamar Akash.

Akash menatap sendu kepergian ayahnya. Ia tidak menyangka harus dipaksa menjauh dari Clemira.

Topeng Pelarian [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang