"Yang terbaik untuk orang tua, belum tentu terbaik untuk anaknya."
~ Akash Abiyan ~
Baru saja selesai menata berbagai macam makanan yang sudah dimasaknya, terdengar suara bel dari luar. Akash bergegas pergi ke depan untuk membukakan pintu rumah.
Saat membuka pintu, Akash melihat wajah orang tuanya memerah padam, tatapan mereka tajam seperti hendak menusuk. Akash menundukkan kepalanya.
"Selamat malam, Nyonya, Tuan," sambutnya lirih. Wajah Akash memucat karena ketakutan melihat wajah kedua orang tuanya.
"Minggir!" ketus Ella pada pemuda itu. Mereka bergegas masuk ke dalam rumah.
"Tuan, Nyonya mau dibuatkan apa?" tanya Akash lembut.
"Buatkan saya teh lemon hangat. Saya kesini lagi harus ada dan masih hangat!" perintah Ella pada Akash. Pemuda itu hanya mengangguk.
"Kopi hitam kayak biasa," ujar Randy dingin. Mereka bergegas pergi ke kamar masing-masing. Memang Randy dan Ella selama bertahun-tahun hidup bersama tidak pernah satu kamar karena baik Randy dan Ella tidak ada yang saling cinta. Mereka tidak pernah bersentuhan sama sekali karena pernikahan yang terjadi diantara mereka adalah penebusan suatu kesalahan.
Akash bergegas membuatkan teh lemon hangat dan kopi hitam.
Aku merasa aura mereka tampak kesal padaku. Ada apa lagi?
Akash menghela napas. Berharap tidak ada masalah yang terjadi kembali.
Saat Akash meletakkan secangkir teh lemon dan secangkir kopi hitam di atas meja makan, bertepatan Ella dan Randy turun dari tangga. Mereka bergegas duduk di ruang makan.
"Duduk sini! Jangan kemana-mana!" titah Ella. Akash mengangguk. Pemuda itu duduk di samping papanya.
Randy meletakkan sebuah wadah plastik di meja yang berhadapan dengan Akash.
"Makan itu!" titahnya. Akash membuka wadah itu, ternyata isinya adalah mi pedas yang dicampur dengan keju meleleh. Akash membulatkan matanya.
"Tuan ... saya tidak bisa makan ini," lirih Akash. Randy langsung mencengkeram rambutnya.
"Makan sendiri atau saya paksa?!" tawar Randy memaksa. Akash bingung.
"A-aku makan sendiri," jawab Akash gugup. Pemuda itu mengambil garpu plastik, kemudian mulai menikmati makanan tersebut. Randy melengkungkan bibirnya.
Hukuman akan segera dimulai, anak sialan!
Akash terus menikmati mi yang bercampur dengan keju itu. Memang rasanya enak, Akash menyukainya, tetapi Akash tahu setelah ini apa yang akan terjadi. Sepertinya orang tuanya ingin menyiksanya.
Sepertinya mereka akan melakukan sesuatu padaku setelah ini. Yang kuat, Akash.
Setelah menghabiskan mi tersebut, Akash merasakan dadanya mulai terasa nyeri, tubuhnya mulai memerah. Akash menyentuh dadanya yang makin sakit.
"Akh!"
Akash mulai kesulitan bernapas. Dadanya makin terhimpit terasa menyakitkan ditambah tubuhnya terasa panas dan gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Pelarian [SELESAI]
Ficção Adolescente(Fiksi Remaja - Angst) "Aku akan mencoba lebih baik lagi, aku bisa," ucap lelaki tersebut dalam heningnya malam yang dingin. Akash Abiyan memposisikan dirinya sebagai anak lelaki yang terkuat, lelaki remaja tersebut membantah agar diriny...