"Bahagia itu sederhana, tidak perlu yang mewah. Dengan bersyukur kita bisa merasakan kebahagiaan itu."~ Akash Abiyan ~
Empat orang pemuda dan seorang gadis keluar dari rumah tingkat dua. Mereka mengenakan jaket kulit berwarna hitam, celana jeans senada, dan sepatu boots yang senada juga. Meski geng mereka adalah geng sepeda, geng Cinta Lingkungan dikenal geng yang paling kece di Jakarta. Tidak kalah dengan geng motor.
"Jadi, karena hari ini adalah hari kelahiran Cinta Lingkungan yang berusia dua tahun, kita akan mengadakan lomba bersepeda keliling kompleks, lalu kembali ke markas. Yang paling awal tiba adalah pemenangnya. Balap sepeda gue beri waktu tiga puluh menit. Setelah balapan sepeda, gue akan traktir kalian makan. Sekarang let's go!" seru pemuda itu. Anggota Cinta Lingkungan bukan inti berjumlah dua puluh sudah menaiki sepeda mereka. Mereka sudah mengatur posisi yang nyaman.
"Waktunya dimulai dari sekarang. Hati-hati," titah Akash. Mereka mulai mengayuh sepeda kebanggaan mereka, keliling kompleks.
"Gue sama Mira jaga di finish. Eghi, Rendra, dan Rizal susul mereka. Ambil posisi pos kalian," titah Akash. Mereka mengangguk. Ketiga pemuda itu bergegas pergi, menempati pos. Mereka mengawasi perlombaan agar tidak ada kecurangan yang terjadi.
Di jalan pertama, Narendra yang mengawasi anggota Cinta Lingkungan bersepeda. Di jalan kedua ada Eghi, dan di jalan ketiga ada Rizal. Mereka begitu mengawasi pergerakan anggota Cinta lingkungan.
"Udah lama nggak ada acara kayak gini," ujar Clemira, membuka obrolan.
"Gue pengen ikut, tapi gue yang ngadain. Kapan-kapan gue bikin lomba sepeda untuk beberapa geng sepeda. Pasti seru. Untuk mengasah bakat mereka bersepeda," ujar Akash.
"Uang Kas, apa sih, harapan lo ke depannya Cinta Lingkungan?" tanya Clemira penasaran.
"Ke depannya, Cinta Lingkungan bisa menjadi contoh agar masyarakat tidak mengotori lingkungan kota kita. Dengan tidak membuang sampah sembarangan. Gue ingin semua anggota Cinta Lingkungan memiliki jiwa sosial yang tinggi agar masyakarat kita bisa saling bantu membantu sesama manusia. Gue ingin menebas pem-bullyan di sekolah atau di masyarakat. Gue ingin Indonesia kita bersih lingkungan dan perilaku. Itu yang gue harapkan," terang Akash, membuat Clemira terkagum mendengarnya.
Dua tahun yang lalu ....
"Hei! Ngapain kalian?!" teriak pemuda berkulit menggunakan seragam putih biru saat melihat seorang pemuda tengah dipukuli oleh tiga orang murid nakal.
Akash menghampiri mereka, kemudian menghajar ketiga pemuda itu.
"Sialan lo! Sok pahlawan!" umpat pemuda menggunakan kalung rantai. Akash mencebik.
"Kalian yang sok jagoan! Beraninya menyiksa kaum lemah!" teriaknya tegas. Ia menatap tajam ketiga pemuda yang sudah menyakiti pemuda yang terkapar lemah di lantai.
"Oh, nantangin?" tanya pemuda berambut sedikit gondrong.
Akash menarik salah satu ujung bibirnya. "Maju! Lawan gue!" tantang Akash. Mereka bertiga maju, melawan Akash. Mereka mulai menyerang, tetapi Akash berusaha menghindar dari serangan mereka dengan cekatan.
"Serang gue kalau kalian bisa!"
Bugh!
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Pelarian [SELESAI]
Teen Fiction(Fiksi Remaja - Angst) "Aku akan mencoba lebih baik lagi, aku bisa," ucap lelaki tersebut dalam heningnya malam yang dingin. Akash Abiyan memposisikan dirinya sebagai anak lelaki yang terkuat, lelaki remaja tersebut membantah agar diriny...