BAB XI : KEDEKATAN YANG TIDAK DIINGINKAN

28 10 0
                                    

BAB XI : KEDEKATAN YANG TIDAK DIINGINKAN

☆☆☆

Ingat ini baik-baik, dia yang ada dihatimu, dia yang kamu percaya, suatu saat akan mengecewakanmu. Entah disengaja, maupun tidak.

☆☆☆

"Ini cobain kulpinya." Indri menyodorkan sebuah menu snack baru. Kulpi, atau singkatan dari kulit lumpia adalah snack dengan tekstur renyah—mirip seperti makaroni hanya saja bentuknya seperti kacang umpet berukuran kecil.

Altezza dengan senang hati meraih satu toples kulpi dan memakannya, tanpa perlu berkata apa pun semua tau kalau Altezza doyan.

"Bahannya apa aja?" Tanya Rayyan. Dia bertugas di bagian rekap data.

"Kulit lumpia, tentu minyak goreng, tepung terigu, bumbu perasa, ini rasa belado."

Rayyan mencatat pada buku gelatik kembar berwarna kuningnya. "Itu doang?"

"Iyap! Nanti rasa lain pikirin besok. Kalau ini udah fiks." Indri membawa pergi toples berisi kulpi dan membuat Altezza cemberut.

Rayyan sibuk mencatat pengeluaran dan pemasukkan untuk tugas kali ini. Dia merekap data penjualan selama beberapa hari ini. "Kita udah balik modal." Kata Rayyan setelah mengamati data penjualan risol.

"Berapa hari langsung balik modal? Waw."

Rayyan mengangguk. "Iya. Tiga hari jualan udah balik modal, lumayan. Walau untungnya masih dikit."

"Bahannya masih ada enggak di rumah Indri? Nanti tiba-tiba udah enggak ada."

"Katanya masih." Jawab Rayyan. "Lo jangan lupa tulis laporannya, jangan kira dua bulan itu lama. Itu waktu yang singkat." Anak itu mengingatkan. Dirinya sudah hapal tabiat Altezza yang sering menunda-nunda pekerjaan.

"Halahh, santai aja. Kalau bisa dilakuin minggu depan, kenapa harus sekarang? HAHAHAH!"

Rayyan berdecak, selalu saja seperti itu. Menjadi pemimpin memang tidak pernah mudah, ingin rasanya ia lepas tanggung jawab, tetapi Rayyan bukan tipe orang yang seperti itu.

Altezza mendelik kala mengingat sesuatu. "EHH! KULPINYA SISAIN WOY! GUE UDAH JANJI SAMA CEWEK GUE!" Altezza berlari keluar kelas, hendak meminta jatah kulpi untuk Ayyara—seperti janjinya waktu lalu.

Rayyan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia menatap keluar jendela. Merindukan seseorang juga. Batinnya berteriak memanggil nama gadisnya : sayang, kangen.

☆☆☆

Jantung Ayyara berdebar dan merasa gugup. Bukan kali pertama ia berbelanja, hanya saja, ini kali pertama ia menggunakan uang tabungannya sendiri. Dalam hati ia berdoa, semoga semua tidak sia-sia. Ayyara hanya punya uang tabungan ini saja, tidak akan ada modal lagi jika semua ini berakhir gagal.

Gadis itu memasuki pasar, dia menarik napas dalam-dalam. Dengan tekad yang kuat Ayyara masuk dan mulai mencari bahan-bahan yang ia butuhkan. Dari tepung terigu, selai cokelat dan strawberry, cokelat barang, mesis, minyak dan lain sebagainya. Gadis itu hanya membeli seperlunya, sebab ini masih sampel belaka. Ia hanya coba-coba membuat dan akan ditawarkan pada beberapa orang. Altezza salah satu targetnya.

𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎𝐓𝐑𝐎𝐏𝐈𝐊𝐀-𝐇𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐜𝐮𝐧 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang