[ 042. belajar! cita² gw setinggi langit soalnya ]

87 8 10
                                    

Hari Sabtu pagi tuh enaknya tidur kan? oh namun tidak dengan Sabtu pagi ini kawan. Sabtu pagi ini Wandya sudah membombardir personal chat dan grup chat bobaclasik. Kenapa Wandya membombardir mereka semua? karena Senin besok udah ujian kenaikan kelas, Wandya pengen ngajak temen-temennya buat belajar bareng, ya setidaknya sampe paham materinya lah. Yah Wandya sangat peduli dengan nilai mereka semua, sama Wandya bakalan malu lah kalau salah satu temannya ada yang tidak naik kelas.

Mereka belajar bareng nya dimana? rumah Kevin? oh tentu tidak, sekarang mereka akan belajar di rumah Harsa! untuk hari ini dan besok rumah Harsa akan jadi tempat bimbel dadakan bobaclasik.

"HARSAAA!!! MAIN YUKK!!!" Suara Kevin dan Ray sudah terdengar, segera lah Harsa membukakan pintu rumahnya.

"Kemane aje lu berdua?" tanya Harsa saat membuka pintu. Ya mereka janjian jam 8, Ray dan Kevin datang jam 10, minta ditampol banget.

"Aduh maaf banget yh, gw baru bangun tidur tadi jam 9," Ray hanya menampilkan deretan gigi putihnya.

"Idih miif bingit yih, giwi biru bingin tidir tidi jim simbilin," julid Wandya dari ruang tamu.

Daripada makin dijulidin sama sang pengajak belajar bersama, sekaligus yang bakal jadi guru bimbel dadakan mereka, Ray dan Kevin segera ke ruang guru dan mengambil posisi nyaman untuk belajar.

"Julid mulu mbak," Ray dateng dateng langsung noyor pala Wandya.

Sama Wandya nya ditoyor balik lah, yakali dia diem aja, "Ngaret mulu mbak."

"Sudah-sudah, jangan berteman," kata Shaka.

Cherry lagi ga ikutan nih, lagi ga gibah juga. sekarang dia lagi fokus ngerjain soal matematika yang astaghfirullah sekali susahnya.

"Wan ini diapain sih?? gw udah ngitung ga ketemu hasilnya," tanya Cherry.

Mahen ga sengaja melihat coret-coretan Cherry dan soal di buku, "Ya jelas ga ketemu hasilnya lah, masa 5×2=7."

"Oh ini kali ya? gw liatnya tambah tadi," Cherry langsung membuat jawaban baru lagi di lembar berikutnya.

"Hadehhhh, efek belom sarapan ya gini," ucap Kevin.

Tiba-tiba bang Han, abangnya Harsa keluar dari kamar. "Pada mau sarapan ga? gw mau nyari bubur nih," tanya nya.

Mendengar kata sarapan, bobaclasik langsung bling bling matanya, kayaknya ini beneran efek belom sarapan.

"Dibeliin ga bang?" tanya Ray.

"Iya dibeliin, mana sini duit nya setoran dulu," jawab bang Han.

"Yeee, gw kira beneran dibeliin," kata Shaka kesal.

"Kan emang dibeliin, lo ngasih duit ke gw, gw jalan beliin lo," balas bang Han.

Melihat muka teman-teman adiknya penuh dengan kekesalan, bang Han pun tertawa ngakak. "Canda elah, beneran gw beliin, mau ga?"

"MAUUUU!!!!" jawab bobaclasik barengan.

"Gw ga pake kecap bang!" kata Ray.

"Gw ga pake kacang," kalo ini kata Shaka.

"Gw ga pake seledri," ini kata Cherry.

"Buset iya iya, gw catet dulu bentar, pake sambel kaga?" tanya bang Han.

"Pisah aja semuanya bang, kerupuknya juga dipisah biar ga lembek," jawab Mahen.

Bang Han mengacungkan jempolnya, "Ditunggu yh, nih rumah jangan lo acak-acak pas gw jalan!"

"Iya bang iya," jawab bobaclasik kompak.

Bang Han melambaikan tangannya lalu menghilang dibalik pintu ea. terdengar suara motor dari luar yang makin menjauh menandakan bang Han udah jalan membeli sarapan terlambat mereka.

Bobaclasik | 01 Line ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang