[ 025. cerita memalukan Shaka ]

203 22 3
                                    

"Huee!!" tangis Surya.

"Lo kenape Sur?" tanya Kevin heran.

"Bibi gw yang dikampung mau di jual!!" jawab Surya sedih.

"Hah?? KENAPA DIJUAL ANJIR?? DIJUAL SAMA SIAPA ANJIR?? TERUS DI JUAL BERAPA??" tanya 1 kelas.

"Kata eyang, umurnya udah tua, kalo di biarin lagi nanti dagingnya alot, terus itu dijual deh sama eyang, dijual seharga 5 juta 6 juta lah," jawab Surya.

"Bentar, daging alot? emang bibi yang lo maksud apaan?" tanya Caesar.

"Bibi itu kambing gua yang di kampung sar," jawab Surya.

"ANJIR, GUA KIRA BIBI ITU TANTE LO!!" omel 1 kelas.

"Btw, kalo ngomongin kambing, gua jadi inget kejadian lucu," ucap Cherry sambil tersenyum jahil, matanya menatap Shaka yang berada didepannya.

"Apa tuch? spill dong bestie," tanya Sonya.

"Tanya Shaka noh, boleh gak gw spill," suruh Cherry.

"Heh, itu kejadian yang taun kemaren ya?" tanya Harsa.

"Iya lah, mana ada cerita lucu tentang kambing selain taun kemaren," jawab Cherry.

"Ka, spill ya, gua pengen denger," ucap Hanin.

Shaka mengangguk, Cherry langsung bersemangat.

"Oke, gw cerita, jadi...."

Flashback kejadian lucu Shaka.

"Sapi nya banyak bener sa" kata Ray begitu sampai dekat masjid

"Iya , sepuluh loh itu sapinya" sahut Cherry.

"Mama sama ayah ikut kurban tahun ini, ama gw, Shaka, bang Tara, bang Yoga, oh yah ama Haris, juga" buat yang gak tau bang Tara itu abang kedua Shaka dan Mahen, nah bang Yoga tuh abang pertama, kalo Haris adek bontot.

"Jadi yah gitu nambah satu sapi, padahal tahun kemarin cuma sembilan atau ga delapan gitu," tambah Shaka.

Para girls membulatkan bibirnya, para boy mah engga

"Banyakan domba yah, padahal tempat gw banyakan kambing," ucap Wandya.

"Apa beda nya kambing sama domba??" tanya Kevin.

"Beda lah anjir domba berbulu kambing engga," jawab Harsa.

"Kambing gak berbulu?? trus dia telanjang gitu??" tanya Wandya.

"Lah iya juga, trus apaan??" Harsa berbalik tanya.

"Gini loh gais, domba tuh bulunya tebel, bisa di buat benang wol, nah kalo kambing bulu nya dikit, biasanya buat beduk masjid, kayak gini," Mahen menunjuk beduk masjid yang ada disebelahnya.

5 kawannya itu mengangguk angguk kayak anak kecil yang baru di kasih tahu sesuatu yang baru.

"Oh yah, besok luh pada jadi panitia kurban??" tanya Wandya menunjuk ke empat teman lelakinya.

"Iya lah," jawab Kevin.

"Gw sih iya, bareng bang Han pastinya," jawab Harsa.

"Kita mah iya, bang Yoga sama bang Tara, sama Haris juga palingan," jawab Mahen sambil merangkul Shaka.

"Yah gak bisa main dong," bibir Wandya mengerucut.

"Malem-malem nya aja, sekalian bakar-bakar dirumah gw," balas Ray.

Bobaclasik | 01 Line ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang