Hari ini tuh day 1 buat lomba yang diadain sama osis. Nah hari ini juga anak-anak yang ikut lomba (para tumbal kelas biar kelasnya ga kena denda) lagi pada sibuk, terlebih yang ikut hias hijab.
Kayak Cherry, Ray, dan Wandya yang lagi sibuk meriksa hiasan mereka udah lengkap belum, ada yang ilang atau engga, dll.
"Mampus, pentul lo bawa ga Ray?" tanya Cherry ketika menyadari kalau tidak ada buletan pentul di plastik kresek yang Ray bawa.
"Kaga anjir, di abang-abang nya abis," jawab Ray.
"Lah? terus ini gimana anjir? masa pake peniti sih?" tanya Wandya, si model.
"Peniti juga gak ada disni wan," kata Cherry.
"LAH ANJIR?? RAY LO BELI APAAN SIH? AMPE YANG BEGITUAN GA ADA?" teriak Wandya.
"Sumpah wan, santai bentar dong, lagi puasa juga lo," kata Ray sambil menenangkan Wandya.
"Nih, kata panitia nya kan panitia nyediain pentul sama peniti, jadi sans," ucap Ray.
"Pentul nya berapa?" tanya Cherry.
"Gw denger-denger sih 1 kelompok 1 buletan," jawab Ray.
"Oke kalo gitu kuy ke kelas yang buat lomba," ajak Cherry sambil membawa kresek berisi hiasan mereka.
"Gue ke toilet dulu woy, ganti baju," kata Wandya.
jadi tuh buat yang jadi model harus pake baju gamis, biar bisa di cocokin antara hijab sama gamisnya, makanya Wandya repot sendiri dari tadi.
"Anjir, dideket 11 IPS 3 kan ada toilet anjir, ganti disitu aja," balas Ray.
"Pasti penuh anjir, banyak yang ganti juga," kata Wandya.
"Ya terus lo ga malu jalan dari sini kesana pake gamis?" tanya Cherry.
"Lah ngapain malu? gw pake baju ini," jawab Wandya.
"Yaudah lah Cher, mari kita iyakan perkataan Wandya ini, daripada kita nya telat," ujar Ray ke Cherry.
"Ya," kata Cherry.
Wandya segera berjalan dengan sedikit cepat ke toilet perempuan didekat kelasnya dengan membawa gamisnya yang akan ia pakai.
"Lo belom ke kelas lombanya?" tanya Kevin yang tiba-tiba keluar dari kelas sambil membawa sampah berbagai kertas yang telah dipotong-potong.
btw karna lomba udah mulai, hias kelas juga udah mulai ygy, makanya lagi sibuk-sibuknya nih.
"Noh, mbak krus nya Harsa ngotot mau ganti ditoilet sebelah, padahal deket kelas lombanya ada toilet," jawab Ray.
"Ya namanya Wandya, ga aneh ga Wandya, Ray," balas Kevin.
"Cemungut ngebabu nya Kevin," kata Cherry.
"Gw cuma bagian buang sampah doang. Noh Gilang, dia bagian nempel-nempel keatas mentang-mentang badannya tinggi," balas Kevin.
"Kasian Gilang dongak mulu, semoga lehernya ga encok," ucap Ray.
"Leher encok tuh begimana monmaap?? seumur-umur gw hidup gak pernah liat tuh yang namanya leher encok," tanya Cherry.
"Lah mana saya tau, saya kan Rayeisha," jawab Ray.
detik berikutnya sepatu Converse milik Cherry mendarat ke badan Ray dengan begitu tidak elitnya.
mari kita doakan kesehatan punggung Ray, semoga ga makin parah encok nya🙏.
"Eh pin, si kembar beda mak bapak Deon dan Caesar kemana dah? tumben ga keliatan batang idungnya," tanya Ray sambil mengelus-elus punggung nya, oh jangan lupa tatapan seperti ingin membunuh yang ia layangkan kepada Alula Cherry Adelia Stewart.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bobaclasik | 01 Line ✅
Fanficbobaclasik kepanjangan dari bobrok, berkelas, menarik semua itu diborong oleh ketujuh pemuda pemudi ini, buat orang-orang mungkin penampilan mereka menarik dan berkelas dimata, tapi kelakuan mereka bobrok level mentok, penasaran ama kisah mereka yan...